Kewajiban Memberikan Keterangan Ahli Kewajiban Mengucapkan Sumpah Atau Janji

c. Benda – benda atau jaringan – jaringan yang berasal atau duduga berasal dari tubuh manusia. Objek lain-lain ini perlu dimintakan bantuan kepada dokter ahli agar dari objek tersebut dapat membantu menemukan kebenaran materil.

C. Kewajiban Dokter Sebagai Ahli

Menyadari pentingnya peranan dokter dalam membantu menyelesaikan perkara-perkara pidana, maka pembuat Undang-Undang Hukum Acara Pidana menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh dokter apabila ia diminta bantuannya sebagai ahli. Dokter dapat dikenai sanksi apabila tidak melaksanakan kewajibannya tanpa alasan yang sah. Kewajiban-kewajiban itu ialah 60

1. Kewajiban Memberikan Keterangan Ahli

: Ketentuan yang mewajibkan dokter memberikan keterangan sebagi ahli apabila diminta bantuannya dapat dilihat pada Pasal 179 ayat 1 KUHAP, yang menyatakan : “setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan”. Ketentuan ini merupakan ketentuan yang berlaku pada tingkat pemeriksaan disidang pengadilan, yang apabila dengan sengaja tidak di patuhi oleh yang bersangkutan tanpa alasan yang sah dapat di kenai sanksi berdasarkan Pasal 224 KUHP. 60 Alfred C. Satyo , Op.Cit, hal 40 Alasan yang sah yang dapat yang menyebabkan dokter tidak dapat didengar keterangannya dan dapat mengundurkan diri sebagai ahli yaitu : a. Keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus keatas atau kebawah sampai derajat ketiga dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa. b. Saudara terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa, saudara ibu atau bapak, juga mereka yang mempunyai hubungan karena perkawinan dan anak-anak saudara terdakwa sampai derajat ketiga. c. Suami atau isteri terdakwa meskipun sudah bercerai atau yang bersama- sama sebagai terdakwa. Sebenarnya alasan-alasan itu diperuntukan bagi saksi, tetapi karena ada ketentuan didalam KUHAP yang menyatakan bahwa semua ketentuan untuk saksi berlaku bagi mereka yang memberikan keterangan ahli maka alasan-alasan tersebut berlaku juga bagi dokter. Demikian juga ketentuan yang menyatakan bahwa mereka mempunyai alasan mengundurkan diri dapat memberikan keterangan di bawah sumpah apabila mereka menghendakinya dan penuntut umum serta terdakwa menyetujuinya. Tanpa persetujuan dari penuntut umum dan terdakwa, mereka hanya boleh memberikan ketrangan tanpa sumpah. Pada tingkat penyidikan dan penyidikan tambahan dokter juga mempunyai kewajiban untuk memberikan keterangan sebagai ahli apabila diminta. Ketentuan ini tertuang dalam Pasal 120 KUHAP.

2. Kewajiban Mengucapkan Sumpah Atau Janji

Pada tingkat pemeriksaan disidang pengadilan, dokter wajib mengucapkan sumpah atau janji sebagai ahli sebelum ia memberikan keterangan dan juga sesudah memberikan keterangannya apabila dipandang perlu oleh hakim. Dalam hal dokter menolak mengucapkan sumpah atau janji didepan penyidik sewaktu memberikan keterangan lisan, dokter tidak boleh disandera. Penyanderaan hanya dimingkinkan pada tingkat pemeriksaan di sidang pengadilan dengan surat penetapan hakim ketua sidang.

D. Kendala Yang Dihadapi Dokter Dalam Membantu Pembuktian Perkara

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Pidana Profesi Kedokteran Kehakiman Sebagai Ahli Berdasarkan Pasal 179 Kuhap (Analisa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No 1498/Pid.B/2012/Pn.Lp.Pb)

0 48 109

Hukum Tidak Tertulis Sebagai Sumber Hukum untuk Putusan Pengadilan Perkara Pidana

7 92 392

Analisa Hukum Pidana Terhadap Putusan Banding Pengadilan Tinggi Medan Tentang Membantu Melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Analisa Putusan Pengadilan Tinggi Medan No :743/pid/2008/PT-Mdn)

0 71 97

Suatu Telaah Terhadap Proses Pengajuan Grasi Terhadap Putusan Pidana Mati Berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 2002 Tentang Grasi (Studi Kasus PUTUSAN Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.513/PID. B/1997/PN. LP)

0 64 77

Peranan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Kasus Tindak Pidana Pembunuhan (Study Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 1243/Pid B/2006/PN-LP)

5 97 118

Tanggung Jawab Pelaku Tindak Pidana Korupsi Atau Ahli Warisnya Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata (Studi Kasus Pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam)

1 33 248

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI PERJANJIAN PENJUALAN CRUDE PALM OIL (Studi Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.147/Pdt.G/2009/PN.LP)

1 8 45

BAB II PENGATURAN HUKUM DAN PERANAN PROFESI DOKTER SEBAGAI AHLI - Aspek Hukum Pidana Profesi Kedokteran Kehakiman Sebagai Ahli Berdasarkan Pasal 179 Kuhap (Analisa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No 1498/Pid.B/2012/Pn.Lp.Pb)

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN - Aspek Hukum Pidana Profesi Kedokteran Kehakiman Sebagai Ahli Berdasarkan Pasal 179 Kuhap (Analisa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No 1498/Pid.B/2012/Pn.Lp.Pb)

0 0 37