32
3.3 Kerangka Pemikiran Operasional
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air di suatu daerah. Dalam
penyelenggaraannya, PDAM berusaha mengolah air yang didapat dari sumber air tertentu menjadi air bersih yang layak untuk dikonsumsi dan kemudian
menyalurkannya kepada masyarakat. Namun kegiatan yang dilakukan oleh PDAM seringkali mengalami kendala dan permasalahan dalam pelaksanaannya.
Kendala yang dihadapi seringkali cukup rumit dan kompleks mulai dari kelembagaan, anggaran, respon masyarakat, teknologi, maupun kendala-kendala
lingkungan. Salah satu masalah yang tengah dialami oleh beberapa PDAM di Indonesia adalah masalah dana serta biaya-biaya produksi dan operasional
pengelolaan air. Peningkatan ini dipicu oleh krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia dan berdampak besar bagi PDAM sebagai penyedia air bersih. Suatu
solusi atau alternatif kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini harus ditemukan agar keberlangsungan pengelolaan air bisa tetap terjaga.
Tahap pertama penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air oleh PDAM Menang Mataram dengan menggunakan
analisis deksriptif. Tahapan ini meliputi berbagai hal antara lain mengenai deskripsi produksi air, bagaimana pengelolaan air baku hingga menjadi air bersih
yang siap disalurkan, serta kendala-kendala yang dihadapi. Tahap kedua adalah dengan menganalisis fungsi biaya produksi dengan cara regresi linear berganda.
Hal ini dilakukan untuk melihat pengelolaan dan penawaran air bersih dari sisi PDAM sebagai supplier.
33 Tahap berikutnya adalah mengetahui respon terhadap air bersih dari sisi
konsumen. Pada tahapan ini peneliti bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan air bersih serta bagaimanakah bentuk kurva
permintaan tersebut. Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap penetapan tarif air bersih PDAM dengan mekanisme marginal cost pricing.
Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 4.
34
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional
Pengelolaan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
Perusahaan Daerah Air
Kelangkaan Ketersediaan Air Bersih, Biaya Produksi Tinggi, Cakupan Pelayanan Rendah, Tarif Air PDAM
Sistem Pengelolaa
n SD Air
Estimasi Fungsi
Permintaan Air
Penetapan Tarif Air
Secara Ekonomi
Sisi Produsen Sisi Konsumen
Analisis Ekonomi
Estimasi Fungsi
Biaya Produksi
Evaluasi Tarif Air Bersih PDAM Analisis Deskriptif
Marginal Cost Analisis Regresi Linear
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan mengambil
kasus pengelolaan sumberdaya air oleh PDAM Menang Mataram. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan
bahwa PDAM Menang Mataram memiliki fungsi dan peran yang strategis terhadap penyediaan air bersih di tiga kabupaten di Pulau Lombok namun wilayah
cakupannya masih sangat kecil serta pengelolaan yang kurang efisien. Pemilihan lokasi ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengelolaan sumberdaya air
PDAM Menang Mataram dalam mengolah dan memanfaatkan sumberdaya air, mengestimasi fungsi biaya produksi, mengestimasi fungsi permintaan terhadap air
serta mengevaluasi kebijakan tarif air yang sedang berlaku dengan metode marginal cost pricing
. Pengambilan data primer penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2012.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden
melalui kuesioner. Data primer berupa data cross section yang meliputi data mengenai respon dan permintaan konsumen terhadap air PDAM, data-data
mengenai pengelolaan sumberdaya air di PDAM Menang Mataram dan datalainnya yang terkait dengan penelitian. Data sekunder berupa data deret waktu
time series yang meliputi data-data terkait yang dibutuhkan dalam penelitian ini,