40 persen 60.439.627 ha. Secara garis besar jenis tanah yang terdapat di wilayah
Kabupaten Bogor yaitu jenis Asosiasi, Latosol, Laterit, Kompleks dan Podsolik. Kabupaten Bogor juga terdapat enam sungai yang melintasi diantaranya
DAS Cidurian, DAS Cimanceuri, DAS Cisadane, DAS Ciliwung, DAS Kali Bekasi dan DAS Citarum Hilir. Selain itu, kondisi morfologi Kabupaten Bogor
sebagian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi oleh hasil letusan gunung, yang terdiri dari andesit, tufa,
dan basalt. Gabungan batu tersebut termasuk dalam sifat jenis batuan relatif lulus air dimana kemampuannya meresapkan air hujan tergolong besar. Jenis pelapukan
batuan ini relatif rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman curah hujan yang tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup didominasi oleh material
vulkanik lepas agak peka dan sangat peka terhadap erosi, antara lain Latosol, Aluvial, Regosol, Podsolik dan Andosol. Dengan demikian beberapa wilayah
rawan terhadap tanah longsor.
5.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2006 menurut hasil Sensus Daerah SUSDA sebanyak 4.215.585 jiwa dan pada tahun 2007 telah mencapai
4.237.962 jiwa penyempurnaan hasil SUSDA melalui coklit, 2007 atau 10,32 persen dari jumlah penduduk Propinsi Jawa Barat 40.737.594 jiwa. Berarti
dalam lingkup Propinsi Jawa Barat, jumlah penduduk tersebut menempati urutan kedua setelah Kabupaten Bandung 4.399.128 jiwa. Laju Pertumbuhan Penduduk
LPP Kabupaten Bogor tahun 2006-2007 adalah 0,53 persen, lebih rendah dibandingkan dengan LPP tahun 2005-2006 yang mencapai 2,79 persen.
Sementara LPP selama periode 2000-2007, rata-rata mencapai 4 persen atau masih berada diatas 2 persen per tahun. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya laju
pertumbuhan alami dan migrasi masuk ke Kabupaten Bogor. Jumlah penduduk sebanyak 4.237.962 jiwa di atas, terdiri dari penduduk
Laki-laki sebanyak 2.178.831 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.059.131 jiwa atau rasio jenis kelamin sex ratio 105, artinya penduduk laki-laki lebih
banyak daripada penduduk Perempuan. Sementara itu, komposisi umur penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2007, yaitu usia 0-14 tahun sebanyak 1.209.386
41 jiwa, usia 15-64 tahun sebanyak 2.871.380 jiwa, dan usia 65 tahun ke atas
sebanyak 157.196 jiwa. Dari komposisi umur tersebut, maka angka beban ketergantungan dependency ratio mencapai 47,59 yang berarti diantara 100
orang penduduk usia produktif menanggung sebanyak 48 orang penduduk usia non produktif.
Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bogor rata-rata 1.417 jiwa km², sementara tingkat kepadatan terendah adalah 306 jiwakm², terdapat di kecamatan
Tanjungsari dan tingkat kepadatan tinggi yaitu 7.854 jiwakm², terdapat di kecamatan Ciomas. Data ini menunjukkan bahwa pada wilayah perkotaan tingkat
kepadatannya lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan, terutama yang berbatasan langsung dengan Kota Depok dan Kota Bogor.
5.3 Potensi Pertanian On Farm dan Off Farm