16 terkandung pengertian nilai uang, yaitu nilai uang yang ada sekarang lebih
tinggi nilainya dari uang yang akan diterimanya kembali pada masa yang akan datang.
3. Degree of Risk
Suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka waktu yang memisahkan antara pemberi prestasi dengan kontra prestasi yang akan
diterimanya pada masa yang akan datang. Semakin lama jangka waktu kredit yang diberikan semakin tinggi resiko yang dihadapinya karena dalam waktu
tersebut terdapat juga unsur ketidakpastian yang tidak diperhitungkan. Keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko yang lahirnya
yang bernama jaminan. 4.
Prestasi atau Objek Kredit Pemberian kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, akan tetapi juga
dapat diberikan dalam bentuk barang dan jasa, namun dapat dinilai dalam bentuk uang. Dalam prakteknya transaksi kredit pada umumnya adalah
menyangkut uang.
2.6 Penelitian Terdahulu Mengenai Program Bantuan Penguatan Modal Bergulir
Sejak pemerintahan pada zaman orde baru dulu juga telah meluncurkan kredit program yang diawali dengan kredit Bimas guna mendukung ketersediaan
modal petani. Dalam perkembangannya model program kredit pertanian ini telah mengalami perubahan, baik yang terkait dengan prosedur penyaluran, besaran dan
bentuk kredit, bunga kredit maupun tenggang waktu pengembalian. Pemerintah selama ini sudah memberikan bantuan modal bergulir yang sudah berjalan
diantaranya : 1 Bantuan Langsung Masyarakat BLM; 2 Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat BPLM; 3 Kredit Ketahanan Pangan KKP; 4 Dana
Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan DPM-LUEP; 5 Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggota KKPA. Dari program pemerintahan
tersebut telah dikaji dalam penelitian terdahulu yang telah diteliti oleh masing- masing yaitu ; 1 Kasmadi 2005; 2 Filtra 2007; 3 Lubis 2005; Pertiwi
2006; Tarmidi 2006; Ifan 2009; Yulistia 2010 dan Koko 2009.
17 Penelitian Koko 2009 mengenai Dampak Program Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan Terhadap Kinerja Gapoktan dan Pendapatan Anggota Gapoktan. Penelitian ini dilakukan dengan alat analisis pendapatan usahatani, uji
t-statistik, uji korelasi dan analisis RC rasio. Berdasarkan hasil penelitian di tiga Gapoktan dengan menggunakan uji korelasi, diperoleh hasil bahwa pengaruh
PUAP terhadap kinerja Gapoktan sebelum dan setelah adanya PUAP berdasarkan indikator organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja Gapoktan itu
sendiri. Dari hasil penelitian tersebut mayoritas responden petani yang menggunakan dana BLM-PUAP untuk menambah usahanya dan menyatakan
ingin melakukan peminjaman kembali karena merasakan manfaat langsung dari pinjaman dana tersebut.
Dari hasil tersebut pendapatan anggota Gapoktan sebelum dan setelah menerima BLM-PUAP mengalami perubahan peningkatan. Hal ini dibuktikan
melalui uji t-hitung terhadap perubahan pendapatan yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata dari pendapatan responden petani sebelum dan setelah
adanya program PUAP. Penelitian Sagala 2010, mengenai Dampak Program Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Terhadap Pendapatan Petani Padi. Penelitian ini dilakukan dengan alat analisis pendapatan usahatani, uji t-statistik, dan analisis
RC rasio. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa terjadi perubahan pendapatan petani padi antara sebelum dan sesudah adanya program PUAP.
Hasil penelitian Pertiwi 2006 mengenai Pengaruh Kelompok Usaha Bersama KUB pada program pemberdayaan masyarakat miskin perkotaan
memberikan gambaran bahwa program-program yang digulirkan baik dalam bentuk dana bantuan maupun pelatihan kepada masyarakat yang menekuni sektor
riil sangat diminati dan mendapatkan respon yang positif. Walaupun program ini tidak berada pada sektor pertanian di perdesaan, akan tetapi persamaannya adalah
dari tujuan dana tersebut digulirkan. Dari program tersebut lapangan kerja tercipta sehingga pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan menjadi turun dengan
signifikan. Hanya saja dari program ini sistem pengawasan dan pengendalian tidak sebaik dari program pemerintah yang sejenis.
18 Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Tarmidi 2006
mengenai Pengaruh Pengelolaan Kredit Mikro Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP dan Analisis Pendapatan Keluarga Miskin
memberikan pengertian bahwa kredit sebesar apapun yang diperuntukan bagi warga miskin akan memperoleh respon yang positif. Dana yang bergulir tersebut
akan memberikan
stimulus bagi
warga miskin
untuk memperkuat
perekonomiannya. Pemberian kredit mikro dengan melibatkan Bank BUMN akan memberikan iklim usaha yang baik bagi dunia perbankan dan sektor ekonomi
mikro, sehingga perekonomian nasional perlahan akan naik. Kelebihan dari kredit yang ditawarkan biasanya tidak memakai agunan
sehingga banyak warga yang menggunakan fasilitas tersebut. Akan tetapi yang menjadi kekurangnya adalah tidak adanya pengawasan yang optimal dari tingkat
pusat ke daerah. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kebocoran-kebocoran dana di tengah prosesnya. Terlebih lagi dana tersebut hanya diperuntukan bagi
masyarakat miskin perkotaan yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai pedagang kecil. Pengucuran dana dilakukan melalui bank-bank BUMN yang
ditunjuk oleh pemerintah sehingga dalam hal ini pihak bank yang melakukan pengawasan dan kontrol terhadap program pemerintah.
Penelitian Yulistia 2009 mengenai analisis pendapatan dan efisiensi produksi belimbing dewa peserta primatani merupakan salah satu penelitian yang
menganalisis pengaruh peran program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di tingkat perdesaan. Penelitian tentang Primatani
memiliki kesamaan tujuan dalam aplikasi penerapan dilapangan yaitu melibatkan semua aspek yang memiliki kepentingan bersama dalam hal memajukan pertanian
di Indonesia. Kemudian hal yang sama juga terjadi pada penelitian Ifan 2009 mengenai Pengaruh Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP
merupakan program dari pemerintah yang memberikan pengaruh dari program- program yang digulirkan oleh pemerintah pusat dalam rangka memberdayakan
ekonomi sektor mikro. Dari penelitian terdahulu memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis terhadap pendapat petani di Desa
19 Cibitung Kulon Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Program ini merupakan
fasilitas terhadap permodalan petani dalam bentuk simpan pinjam yang disalurkan melalui lembaga desa yaitu Gapoktan. Gapoktan sendiri mendirikan sebuah unit
lembaga keuangan mikro untuk fokus mengelola kredit tersebut. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan usahatani untuk melihat pengaruh yang
timbul dari program PUAP sebelum dan setelah adanya program ini.
20
20
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis