49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1.
Ciri umum dan ciri anatomi utama dari ke enam jenis kelompok kayu sangat kurang dikenal The Least Known Wood Species famili Leguminosae adalah
kayu teras berwarna putih sampai coklat kehitaman yang dapat dibedakan dari bagian gubalnya, tekstur agak halus sampai kasar, arah serat lurus hingga
berpadu, kusam sampai mengkilap, kekerasan agak lunak sampai keras, lingkar tumbuh tidak jelas, porositas tata baur, tidak memiliki tilosis tetapi
memiliki endapan berwarna kuning pekat, bidang perforasi sederhana dengan susunan ceruk berselang-seling segi banyak, berumbai, jari-jari homoseluler
seluruhnya terdiri dari sel baring, multiseriat dengan 1-3 seri, memiliki kristal prismatik di dalam parenkim aksial berbilik.
2. Parameter ciri anatomis sebagai pembeda diantara ke enam jenis kayu
tersebut adalah tipe parenkim, pengelompokan pori, frekuensi pembuluh, ada tidaknya serat bersekat, ukuran ceruk, dan panjang serat.
3. Berdasarkan kriteria mutu serat, maka jenis kayu yang direkomendasikan
sebagai bahan baku pulp dan kertas adalah P. angulatum dan P. jiringa.
B. Saran
1. Untuk menetapkan tujuan penggunaan yang paling optimal dari keempat jenis
kayu lainnya perlu dilakukan penelitian tentang sifat fisis dan sifat mekanisnya.
2. Untuk mengetahui kualitas pulp dan kertas yang sesungguhnya, percobaan
pembuatan pulp dan kertas menggunakan kayu Pithecellobium spp. perlu dilakukan.
3. Sebagai persiapan pemanfaatan kayu-kayu tersebut dalam skala besar,
penelitian silvikultur dari enam jenis kayu yang diteliti perlu dilakukan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohim, S., Y. I. Mandang, dan U. Sutisna. 2004. Atlas Kayu Indonesia. Jilid III. Departemen Kehutanan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hasil Hutan. Brewbaker, J. L., D. L. Plucknett and V. Gonzales. 1972. Varietal variation and
yield trials of Leucaena leucocephala koa haole. In Hawaii Agricultural Experiment Station Research Bulletin No. 166. University of Hawaii,
College of Tropical Agriculture, Honolulu. 29 p.
Casey, J. 1980a. Pulp and Paper: Chemistry and Chemical Technology. Third Edition Vol. IA. New York: Willey and Sons Inc.
----------. 1980b. Pulp and Paper: Chemistry and Chemical Technology. Third Edition Vol. IIA. New York: Willey and Sons Inc.
Departemen Perindustrian. 1982. Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di Indonesia Bagian A. Jakarta: Departemen Perindustrian.
Fengel, D, and G. Wegener. 1995. Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-Reaksi. Hardjono Sastrohamidjojo Penerjemah, Soenardi Prawirohatmodko
Editor. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Haygreen, J. G dan J.L. Bowyer. 1982. Forest Products and Wood Science: An
Introduction. The Iowa State University PressAmes. Heyne, K. 1989. Tumbuhan Berguna. Jilid II. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan Penerjemah. Jakarta: Yayasan Wana Jaya. Laban, B.Y. 2005. Prospek Produk Industri Hasil Hutan Indonesia. Paper dalam
Seminar Kesiapan Indonesia dalam Implementasi ISPM 15: Solid Wood Packaging Material. Pusat Standardisasi dan Lingkungan. Sekjen
Departemen Kehutanan, Jakarta, 27 April.
Mandang, Y. I. dan I K. N. Pandit. 2002. Seri Manual Pedoman Identifikasi Kayu Di Lapangan. Bogor: Yayasan PROSEA Indonesia.
Ogata, K. , T. Fujii, H. Abe dan P. Baas. 2008. Identification of the Timbers of Southeast Asia and the Western Pacific. Japan: Kaiseisha Press.
Pandit, I K. N. dan H. Ramdan. 2002. Anatomi Kayu: Pengantar Sifat Kayu sebagai Bahan Baku. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan
Panshin, A. J. dan C. de Zeeuw. 1980. Textbook of Wood Technology: Structure, Identification, Uses, and Properties of the Commercial Woods of the
United States and Canada. New York: McGraw-Hill Book Company.
51 Rachman, A. N. dan R. M Siagian. 1976. Dimensi Serat Jenis Kayu Indonesia
Bagian III. Bogor: Laporan LPHH No. 75. Rowel, R. M. 2005. Handbook of Wood Chemistry and Wood Composites. USA :
CRC Press Sahri M. H., F. H. Ismail, N. A. Saleh. 1993. Anatomy of Acacia mangium Grown
in Malaysia. IAWA. Bulletin n.s Vol. 10 4, 1989: 364-373. Silitonga, T., R. M. Siagian dan N. Aman. 1972. Cara Pengukuran Serat Kayu di
Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Bogor: Laporan LPHH No. 12. Soerianegara, I. 1995. General part of Litsea. In R.H.M.J. Lemmens, I.
Soerianegara and W.C. Wong Eds. Plant Resources of South East Asia 5 2. Timber trees: Minor Commercial Timber. PROSEA Foundation,
Bogor. p.306-323.
Sofyan, K., D. S. Nawawi dan T. Priadi. 1993. Sifat Pulp Jenis-jenis Kayu Cepat Tumbuh. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Sulistyobudi, A., Y. I. Mandang, R. Damayanti dan S. Rulliaty. 2008. Ciri Mikroskopik untuk Identifikasi Kayu Daun Lebar. Komite Perhimpunan
Anatomiwan Kayu Internasional IAWA. Bogor: Puslibang Hasil Hutan. Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood. New York: Van Nostrand
Reinhold. Van Tue, H, E. Boer and M.S.M. Sosef. 1998. General part of Melicope. In Sosef,
M.S.M., L.T. Hong and S. Prawirohatmodjo Eds. Plant Resources of South East Asia No. 5 3. Timber trees: Lesser-known timbers. Bachuys
Publisher, Leiden.p.364-366
Wheeler, E. A, and P. Baas. 1998. Wood Identification - A Review. IAWA Journal Vol. 19 3: 241-264. Leiden Netherland
------------------------------- and P.C. Gasson. 1989. IAWA List of Microscopic Features for Hardwood Identification. IAWA Bull. N. s. 10 3: 219-332.
Lampiran 1. Rekapitulasi Ciri Mikroskopis Enam Jenis Kayu yang Diteliti
No. Parameter
Leucaena glabrata Leucaena pulverulenta
Pithecellobium angulatum 27108
27109 29302
30133 25596
21698
1 LINGKAR TUMBUH
Tidak jelas Tidak jelas
Tidak jelas Tidak jelas
Tidak jelas Tidak jelas
2
PEMBULUH:
a. Porositas Baur
Baur Baur
Baur Baur
Baur b.Sebaransusunan
Diagonalradial Diagonalradial
Diagonalradial Diagonalradial
Diagonalradial Diagonalradial
c. Pengelompokan Sebagian besar
soliter Sebagian besar
soliter Bergerombol biasa
dijumpai Bergerombol biasa
dijumpai Sebagian besar
soliter Sebagian besar
soliter d. Bentuk pembuluh soliter
Bundar Bundar
Bundar Bundar
Bundar Bundar
e. Bidang perforasi Sederhana
Sederhana Sederhana
Sederhana Sederhana
Sederhana f. Ceruksusunan
Selang-seling bersegi banyak
Selang-seling bersegi banyak
Selang-seling bersegi banyak
Selang-seling bersegi banyak
Selang-seling bersegi banyak
Selang-seling bersegi banyak
g. Ukuran rata-rata cerukµ 8±0.74
8±0.53 5±0.39
h. Ceruk berumbai Dijumpai
Dijumpai Dijumpai
Dijumpai Dijumpai
Dijumpai i. Ceruk persilangan pembuluh
jari-jari Dengan halaman
jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh Dengan halaman
jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh, dengan halaman
yang sempit sampai sederhana;ceruk
bundar atau bersudut
Dengan halaman jelas; serupa dgn
ceruk antar pembuluh,
dengan halaman yang sempit sampai
sederhana;ceruk bundar atau
bersudut Dengan halaman
jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh, dengan halaman
yang sempit sampai sederhana;ceruk
bundar atau bersudut
Dengan halaman jelas; serupa dgn
ceruk antar pembuluh,
dengan halaman yang sempit sampai
sederhana;ceruk bundar atau
bersudut Dengan halaman
jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh, dengan halaman
yang sempit sampai sederhana;ceruk
bundar atau bersudut
j. Penebalan ulirspiral -
- -
- -
- k. Rata-rata diam. tangensial µ
229±9.56 181±10.99
236±17.05 l. Frekuensi per mm2
2±0.39 8±1.11
2±0.27 m. Rata-rata panjang µ
316±21.24 235±12.61
364±22.84 n. Tilosis dan endapan dalam
pembuluh Endapan
Endapan Endapan
Endapan Endapan
Endapan o. Elemen trakea tak berlubang
- -
- -
- -
Lampiran 1. Lanjutan
No. Parameter
Leucaena glabrata Leucaena pulverulenta
Pithecellobium angulatum 27108
27109 29302
30133 25596
21698
3
SERAT:
a. Bentuk ceruk Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil
b. Penebalan ulirspiral Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada c. Serat bersekat
Dijumpai Dijumpai
Dijumpai Dijumpai
Tidak bersekat Tidak bersekat
d. Tebal dinding serat Tipis sampai tebal
Tipis sampai tebal Tipis sampai tebal
Tipis sampai tebal Sangat tipis
Sangat tipis e. Rata-rata panjang
1306.5±84.78 1096.2±38.82
1125.76±35.02
4
PARENKIMA:
a. Aksial jarang -
- -
- -
Ada b. Aksial apotrakea
- -
- -
Tersebar Tersebar
c. Aksial paratrakea Vaskisentrik,
aliform, konfluen Vaskisentrik,
aliform Vaskisentrik
Vaskisentrik, aliform, konfluen
- Paratrakea jarang
d. Panjang sel per untai 2-4 sel
2 -4 sel 2 -4 sel
2 sel 4 sel
4 sel 5
JARI-JARI:
a. Lebar 1-3 seri,
1-3 seri 1-3 seri
1-3 seri Seluruhnya 1 seri
Seluruhnya 1 seri b. Jari-jari agregat
- -
- -
- -
c. Tinggi jari-jari 305±27.65
308±37.94 218±13.61
d. Komposisi Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring e. Sel seludang dan sel ubin
- -
- -
- -
f. Sel jari-jari berperforasi -
- -
- -
- g. Frekuensi per mm
16±0.5 16±0.59
22±0.54 j. Susunan bertingkat
- -
- -
- -
6 INKLUSI MINERAL:
a. Kristal prismatik
Dalam parenkim aksial tak berbilik
Dalam parenkim aksial berbilik
Dalam parenkim aksial berbilik
Dalam parenkim aksial berbilik
Tidak ada Tidak ada
Lampiran 1. Lanjutan
No. Parameter
Pithecellobium jiringa Serianthes grandiflora
Serianthes minahassae 14251
7736 29067
18250 8595
10754
1 LINGKAR TUMBUH
Tidak jelas Tidak jelas
Tidak jelas Tidak jelas
Tidak jelas Tidak jelas
2
PEMBULUH:
a. Porositas Baur
Baur Baur
Baur Baur
Baur b.Sebaransusunan
Diagonalradial Diagonalradial
Diagonalradial Diagonalradial
Diagonalradial Diagonalradial
c. Pengelompokan Hampir seluruhnya
soliter Hampir seluruhnya
soliter Berganda radial 4
atau lebih biasa dijumpai,
Bergerombol biasa dijumpai
Berganda radial 4 atau lebih biasa
dijumpai, Bergerombol biasa
dijumpai Sebagian soliter,
dan berganda 2-4 Sebagian soliter,
dan berganda 2-4
d. Bentuk pembuluh soliter Bundar
Bundar Bundar
Bundar Bundar
Bundar e. Bidang perforasi
Sederhana Sederhana
Sederhana Sederhana
Sederhana Sederhana
f. Ceruksusunan Selang-seling
bersegi banyak Selang-seling
bersegi banyak Selang-seling
Selang-seling Selang-seling
bersegi banyak Selang-seling
bersegi banyak g. Ukuran rata-rata cerukµ
6±0.49 6±0.41
7±0.50 h. Ceruk berumbai
Dijumpai Dijumpai
Dijumpai Dijumpai
Dijumpai Dijumpai
i. Ceruk persilangan pembuluh jari-jari Dengan halaman jelas;
serupa dgn ceruk antar pembuluh,
dengan halaman yang sempit sampai
sederhana;ceruk bundar atau bersudut
Dengan halaman jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh, dengan halaman yang
sempit sampai sederhana;ceruk
bundar atau bersudut Dengan halaman jelas;
serupa dgn ceruk antar pembuluh,
dengan halaman yang sempit sampai
sederhana;ceruk bundar atau bersudut
Dengan halaman jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh, dengan halaman yang
sempit sampai sederhana;ceruk
bundar atau bersudut Dengan halaman an
jelas; serupa dgn ceruk antar pembuluh,
dengan halaman yang sempit sampai
sederhana;ceruk bundar atau bersudut
Dengan halaman jelas; serupa dgn ceruk antar
pembuluh, dengan halaman yang
sempit sampai sederhana;ceruk
bundar atau bersudut
j. Penebalan ulirspiral -
- -
- -
- k. Rata-rata diam. tangensial µ
174±11.58 171±6.95
338±21.93 l. Frekuensi per mm2
1±0.29 5±0.39
2±0.33 m. Rata-rata panjang µ
294±20.92 304±18.61
365±25.51 n. Tilosis dan endapan dalam
pembuluh Endapan
Endapan Endapan
Endapan Endapan
Endapan o. Elemen trakea tak berlubang
- -
- -
- -
Lampiran 1. Lanjutan
No. Parameter
Pithecellobium jiringa Serianthes grandiflora
Serianthes minahassae 14251
7736 29067
14251 7736
29067
3
SERAT:
a. Bentuk ceruk Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil Dengan ceruk
sederhana sampai berhalaman sangat
kecil
b. Penebalan ulirspiral Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada c. Serat bersekat
Tidak bersekat Tidak bersekat
Tidak bersekat Tidak bersekat
Tidak bersekat Tidak bersekat
d. Tebal dinding serat Sangat tipis
Sangat tipis Tipis sampai tebal
Tipis sampai tebal Tipis sampai tebal
Tipis sampai tebal e. Rata-rata panjang
1103.51±38.30 1030.69±26.73
1287.25±48.46
4
PARENKIMA:
a. Aksial jarang -
- -
- -
- b. Aksial apotrakea
- Tersebar
- -
- -
c. Aksial paratrakea Paratrakea jarang
Paratrakea sepihak Vaskisentrik
Paratrakea jarang Vaskisentrik,
konfluen Vaskisentrik,
paratrakea jarang d. Panjang sel per untai
2 sel per untai 2 sel per untai
2-4sel peruntai 2-4sel peruntai
2-4sel peruntai 2-4sel peruntai
5
JARI-JARI:
a. Lebar Seluruhnya 1 seri
Seluruhnya 1 seri 1-3 seri
1-3 seri 1-3 seri
1-3 seri b. Jari-jari agregat
- -
- -
- -
c. Tinggi jari-jari 216±13.86
246±20.93 226±15.48
d. Komposisi Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring Seluruhnya sel
baring e. Sel seludang dan sel ubin
- -
- -
- -
f. Sel jari-jari berperforasi -
- -
- -
- g. Frekuensi per mm
21±0.60 19±0.51
19±0.40 j. Susunan bertingkat
- -
- -
- -
6 INKLUSI MINERAL:
a. Kristal prismatik
Dalam parenkim aksial berbilik
Tidak ada Dalam parenkim
aksial berbilik Dalam parenkim
aksial berbilik Dalam parenkim
aksial berbilik Dalam parenkim
aksial berbilik
Lampiran 2. Hasil Pengukuran Hasil Preparat Mikrotom
No. Panjang Pembuluh
40 X d Tangensial
Lumen 40X Pembuluh
Frekuensi Pembuluh
per mm2 Tinggi Jari-jari
100X Frekuensi
Jari-jari per mm
Ceruk antar Pembuluh Selang-
seling 400X Bacaan
Mikron Bacaan
Mikron Soliter
Berganda Bacaan
Mikron Bacaan
Mikron
A. Leucaena glabrata 27108