23 maju yang mempunyai AHH tinggi 77 tahun dengan negara-negara sedang
berkembang dengan AHH rendah 49 tahun adalah sekitar 1,6 persen, dan pengaruh ini akan terakumulasi terus menerus.
Peningkatan kesejahteraan ekonomi sebagai akibat dari bertambah panjangnya usia sangatlah penting. Dalam membandingkan tingkat kesejahteraan
antar kelompok masyarakat, dapat merujuk pada angka harapan hidup. Di negara- negara yang tingkat kesehatannya lebih baik, setiap individu memiliki rata-rata
hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi. Keluarga yang usia harapan hidupnya lebih
panjang, cenderung untuk menginvestasikan pendapatannya di bidang pendidikan dan menabung. Dengan demikian, tabungan nasional dan investasi akan
meningkat, dan pada selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2.1.5 Pendapatan Per Kapita
Pembangunan manusia dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat terus-menerus bertambah
dalam jangka panjang. Menurut Sukirno 2006, pendapatan perkapita dapat digunakan untuk tiga tujuan berikut: i menentukan tingkat kesejahteraan yang
dicapai suatu negara pada suatu tahun tertentu; ii menggambarkan tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan ekonomi dunia dan di berbagai negara;
dan iii menunjukkan jurang pembangunan di antara berbagai negara. Merujuk pada penggunaan pendapatan perkapita tersebut, maka pendapatan
per kapita dapat digunakan dalam mengukur daya beli masyarakat yang kemudian berkaitan dengan kesejahteraan yang dicapai dalam suatu negara. Pendapatan
perkapita didefinisikan sebagai besarnya pendapatan rata rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan
nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan Produk Domestik Bruto PDB perkapita.
Produk domestik bruto per kapita atau produk domestik regional bruto per kapita pada skala daerah dapat digunakan sebagai pengukur pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik karena lebih tepat mencerminkan kesejahteraan penduduk suatu negara daripada nilai PDB atau PDRB saja. Produk domestik
24 bruto per kapita baik di tingkat nasional maupun di daerah adalah jumlah PDB
nasional atau PRDB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk di negara maupun di daerah yang bersangkutan, atau dapat disebut juga sebagai PDB atau
PDRB rata-rata Prastyo, 2010. Bank Dunia menggunakan Produk Nasional Bruto PNB, bukan PDB
sebagai alat ukur perkembangan ekonomi suatu negara, yaitu dengan
memperhitungkan pendapatan bersih dan faktor produksi milik orang asing. Walaupun PDB atau PNB per kapita merupakan alat pengukur yang lebih baik,
namun tetap belum mencerminkan kesejahteraan penduduk secara tepat, karena PDB rata-rata tidak mencerminkan kesejahteraan ekonomi yang sesungguhnya
dirasakan oleh setiap orang di suatu negara. Dapat saja angka-angka rata-rata tersebut tinggi, namun sesungguhnya ada penduduk atau sekolompok penduduk
yang tidak menerima pendapatan sama sekali. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan unsur
distribusi pendapatan
di antara
penduduksuatunegara. Dengan
memperhatikan unsur distribusi pendapatan itu, maka PDB atau PNB per kapita yang tinggi disertai distribusi pendapatan yang lebih merata akan mencerminkan
kesejahteraan ekonomi yang lebih baik daripada bila pendapatan per kapitanya tinggi namun ada distribusi pendapatan yang tidak merata. Meskipun demikian,
demi sederhananya pengukuran, pendapatan per kapita tetap merupakan alat pengukur yang unggul dibanding dengan alat-alat pengukur yang lain Prastyo,
2010.
2.1.6 Indeks Pembangunan Manusia