Indeks Pembangunan Manusia Kemajuan Teknologi. Kemajuan teknologi disebabkan oleh teknologi

24 bruto per kapita baik di tingkat nasional maupun di daerah adalah jumlah PDB nasional atau PRDB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk di negara maupun di daerah yang bersangkutan, atau dapat disebut juga sebagai PDB atau PDRB rata-rata Prastyo, 2010. Bank Dunia menggunakan Produk Nasional Bruto PNB, bukan PDB sebagai alat ukur perkembangan ekonomi suatu negara, yaitu dengan memperhitungkan pendapatan bersih dan faktor produksi milik orang asing. Walaupun PDB atau PNB per kapita merupakan alat pengukur yang lebih baik, namun tetap belum mencerminkan kesejahteraan penduduk secara tepat, karena PDB rata-rata tidak mencerminkan kesejahteraan ekonomi yang sesungguhnya dirasakan oleh setiap orang di suatu negara. Dapat saja angka-angka rata-rata tersebut tinggi, namun sesungguhnya ada penduduk atau sekolompok penduduk yang tidak menerima pendapatan sama sekali. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan unsur distribusi pendapatan di antara penduduksuatunegara. Dengan memperhatikan unsur distribusi pendapatan itu, maka PDB atau PNB per kapita yang tinggi disertai distribusi pendapatan yang lebih merata akan mencerminkan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik daripada bila pendapatan per kapitanya tinggi namun ada distribusi pendapatan yang tidak merata. Meskipun demikian, demi sederhananya pengukuran, pendapatan per kapita tetap merupakan alat pengukur yang unggul dibanding dengan alat-alat pengukur yang lain Prastyo, 2010.

2.1.6 Indeks Pembangunan Manusia

Perkembangan manusia secara berkelanjutan merupakan hal penting yang perlu diukur dengan pengukuran indikator komposit yang cukup representatif. Ukuran pembangunan manusia yang populer adalah Indeks Pembangunan Manusia IPM yang diperkenalkan oleh UNDP dalam laporannya pada Human development Report tahun 1997. UNDP berupaya menggantikan ukuran kemiskinan pendapatan Bank Dunia dengan ukuran kemiskinan manusia . Satuan inilah yang kemudian dinamakan Indeks Kemiskinan Manusia Human Poverty Indeks-HPI atau populer juga dengan Indeks Pembangunan Manusia. Menurut UNDP, kemiskinan manusia harus diukur dalam satuan hilangnya tiga 25 hal utama, yaitu kehidupan yang diukur dari harapan hidup penduduknya. Di negara-negara miskin lebih dari 30 persen penduduknya cenderung memiliki harapan hidup tidak lebih dari 40 tahun. Kemiskinan juga dihitung dari pendidikan dasar yang diukur melalui persentase penduduk dewasa yang buta huruf dan keseluruhan ketetapan ekonomi yang diukur oleh persentase penduduk yang tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dan air bersih ditambah persentase anak dibawah 5 tahun yang kekurangan berat badan. Angka HPI yang rendah berarti menunjukkan hal yang bagus yakni, sedikitnya persentase penduduk yang mengalami kehilangan 3 hal tersebut. Sementara HPI yang lebih tinggi menunjukkan kehilangan yang lebih besar. Dengan kata lain Indeks pembangunan mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar bagimanusia dan secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuranyang merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga aspek tersebut berkaitandengan peluang hidup longevity, pengetahuan knowledge, dan hidup layakdecent living. Peluang hidup dihitung berdasarkan angka harapan hidup ketika lahir; pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah angka melek hurufpenduduk usia 15 tahun keatas; dan hidup layak diukur dengan pengeluaran perkapita yang didasarkan pada Purchasing Power Parity paritas daya beli dalamrupiah.Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau e yang dihitungmenggunakan metode tidak langsung metode Brass, varian Trussel berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. Komponen pengetahuan diukur dengan angka melek huruf dan rata- rata lama sekolah yang dihitung berdasarkan data Suseda. Sebagai catatan, UNDP dalam publikasi tahunan Human Development Report HDR. Indikator angka melek huruf diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan menulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan menggunakan dua variabel secara simultan; yaitu tingkatkelas yang sedangpernah dijalani dan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Sebagai catatan, UNDP menggunakan indikator Produk Domestik Bruto PDB per kapita riil yang telah disesuaikan adjusted real GDP percapita sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain yang lebih baik untuk 26 keperluan perbandingan antar negara. Secara singkat konsep IPM dapat digambarkan sebagai berikut: IPM Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Pengetahuan Standar Kehidupan Layak Indikator Harapan Hidup saat lahir Tingkat Melek Huruf Dewasa Lit Rata-rata lamanya bersekolah MYS Pengeluaran riil perkapita PPP rupiah Dimension Indeks Indeks Harapan Hidup Indeks Pendapatan Indeks Pendidikan Indeks Pembangunan Manusia Gambar 2.2Alur Konsep IPM Sumber: BPS, 2010 BPS memberikan ilustrasi penghitungan IPM sebagai berikut: IPM = 13 X 1 + X 2 + X 3 1 Dimana: X 1 : Indeks harapan hidup X 2 : Indeks pedidikan = 23 indeks melek huruf + 13 indeks rata- rata lama sekolah X 3 : Indeks standar hidup layak Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih nilai suatu indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut: Indeks X i = X i X i min X imaks X imin 2 Dimana: X i : Indikator ke-i X imaks : Nilai maksimum X i X imin : Nilai minimum X i Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X i disajikan pada tabel di bawah ini: 27 Tabel 2.1 Perhitungan Indeks Pembangunan Manusia Indeks Komponen IPM X 1 Nilai Maksimum Nilai Minimum Catatan 1 2 3 4 Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global UNDP Angka Melek Huruf 100 Sesuai standar global UNDP Rata-rata Lama Sekolah 15 Sesuai standar global UNDP Konsumsi per Kapita yang disesuaikan 1996 732.720 a 300.000 b UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan. Catatan: a Proyeksi pengeluaran riil unit tahun untuk provinsi yang memiliki angka tertinggi Jakarta pada tahun 2018 setelah disesuaikan dengan formula Atkitson. Proyeksi mengasumsikan kenaikan 6,5 persen per tahun selama kurun 1993-2018 b Setara dengan dua kali garis kemiskinan untuk provinsi yang memiliki angka terendah tahun 1990 di daerah pedesaan Sulawesi Selatan dan tahun 2000 di Irian Jaya.

2.1.7 Kemiskinan dan Pembangunan Manusia