Aset Daerah dan Dana Bantuan Daerah

Yakni adanya duplikasi pelayanan pemerintahan, jarak ke pusat pemerintahan atau isu ingin bergabung ke daerah tetangga. Jauhnya jarak ke pusat pemerintahan ibukota kabupaten menjadi satu aspek masyarakat menlak pemekaran daerah.

3.4.2 Aset Daerah dan Dana Bantuan Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan konsekuensi bertambahnya kewenangan pemerintah daerah sebagai akibat pelimpahan urusan yang semula dilakukan pemerintah pusat kemudian dialihkan kepada daerah. Sebagai contoh adalah terjadinya perubahan kewenangan dalam hal pengelolaan asset negara yang semula banyak ditangani pemerintah pusat, maka dengan otonomi daerah, maka pemerintah daerah melakukan pengelolaan asset pemerintah. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan asset daerah antara lain adalah: 1. Terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut inventarisasi tanah dan bangunan, sertifikasi kekayaan daerah, penghapusan dan penjualan asset daerah, sistem pelaporan kegiatan tukar menukar, hibah, dan ruislag. 2. Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan asset daerah 3. Pengamanan asset daerah, dan 4. Tersedianya data informasi yang akurat mengenai jumlah kekayaan daerah Dengan melihat ketentuan diatas maka sangat besar kewenangan daerah untuk mengelola asset daerah dan melakukan manajemen asset daerah yang professional, Universitas Sumatera Utara transparan, akuntabel, efisiensi dan efektivitas dari mulai perencanaan, pengelolaanpemanfaatan sera pengawasan. Setelah Kabupaten Serdang Bedagai dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang, maka Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Perlu untuk menginventaris dan mengelola asset daerah yang berada di wilayahnya, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat 1 huruf B Undang-undang No 36 tahun 2003 tentang Pembetukan kabupaten Serdang Bedagai yang menyatakan bahwa Bupati Deli Serdang menginventaris, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai barang milikkekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimilikidikuasai dan atau diatur oleh Pemerintah kabupaten Deli Serdang yang berada dalam wilayah kabupaten Serdang Bedagai. Dalam ayat 2 ketentuan pasal ini dinyatakan bahwa pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Utara dan diselesaikan dalam waktu 1 tahun sejak Pelantikan Pejabat Bupati Serdang Bedagai. Hal ini berarti bahwa kabupaten induk harus menyerahkan asset daerah baik bergerak maupun tidak bergerak yang berada di kabupaten pemekaran. Pelaksanaanya dilapangan adalah bahwa aset daerah baik bergerak maupun tidak bergerak belum sepenuhnya diserahkan oleh kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk kepada kabupaten Serdang Bedagai. Aset tersebut merupakan asset seluruh instansi pemerintah yang berada di wilayahk kabupaten Serdang Bedagai. Pada tanggal 1 april 2005 pemerintah kabupaten Serdang Bedagai dan Deli Serdang telah sama-sama menginventaris barang bergerak dan tidak bergerak yang akan diserahkan kepada pemerintah Serdang Bedagai, namun hingga saat ini penyerahan asset tersebut belum terlaksana sebagaimana mestinya. Adapun asset pemerintah kabupaten Deli Serdang yang berada di wilayah pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai adalah berupa tanah, bangunan gedung, alat angkut, alat-alat kantor dan rumah tangga, dan sebagainya Universitas Sumatera Utara Masyarakat desa Pagar Manik mengungkapkan kebingungan mereka yang membuat masyarakat yang awalnya menolak bergabung dengan Serdang Bedagai tetap bertahan dengan keputusan mmereka, hal ini disebabkan Sekolah Dasar SD yang berada di 9 desa masih berstatus SD Deli Serdang ini dibuktikan dengan plakat SD tersebut masih tetap bertuliskan SD kecamatan Bangun Purba kabupaten Deli Serdang dan simbol cat yang digunakan untuk tembok SD yang ada disana masih bercat biru-putih yang merupakan simbol cat kabupaten Deli Serdang bukan kabupaten Serdang Bedagai yang symbol cat nya adalah Kuning-Hijau, hal ini dibenarkan oleh kepala sekolah SD Silinda dan merupakan warga desa Pagar Manik namun tak memberi jawaban mengapa masih demikian. Bupati Deli Serdang, mengemukakan seluruh proses pemekaran Deli Serdang telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Untuk menyikapi pernyataan Bupati Serdang Bedagai bahwa Deli Serdang sebagai kabupaten induk hingga ssekarang tidak juga menyerahkan asset baik yang bergerak maupun tidak bergerak, seperti kantor camat dan rumah dinas camat, kantor dinas pendidikan dan sebagainya, ”Sejak proses awal pemekaran pihaknya tidak pernah mendapatkan selembar surat permohonan dari Serdang Bedagai untuk meminta asset Deli Serdang. Prosedurnya telah sesuai dengan PP No 16 tahun 2006 dan dinyatakan oleh Bupati Deli Serdang asset tersebut merupakan hibah”. 29 Ketentuan pasal 16 ayat 2 Undang-undang Nomor 36 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai dinyatakan bahwa berhak mendapatkan alokasi dana bantuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan dalam ketentuan ayat 3 dalam pasal ini dinyatakan bahwa kabupaten Deli Serdang wajib memberikan bantuan dana kepada kabupaten Serdang Bedagai selama 3 tahun berturut-turut sekurang-kurangnya sebesar dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemerintahan didaerah pemekaran selama belum di 29 Yn,PermasalahanDaerahPemekaran,http:www.harianglobal.comcomment.php?comment.news.9707 Universitas Sumatera Utara mekarkan. Besaran bantuan dana didasarkan pada kesepakatan antara kabupaten Deli Serdang dengan kabupaten Serdang Bedagai. 30 Permasalahan status pegawai negeri sipil di daerah perbatasan dengan kabupaten Deli Serdang yaitu kecamatan Silinda masih belum jelas. Pegawai negeri sipil yang keseluruhannya berprofesi sebagai guru di sekolah dasar SD dan sekolah menengah pertama SMP di kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai termasuk masyarakat desa Pagar Manik yang berprofesi sebagai guru masih berstatus pegawai kabupaten Deli Serdang dan masih menerima gaji dari pemerintah Deli Serdang, padahal kecamatan tersebut telah secara sah berada di wilayah Serdang Bedagai.

3.4.3 Status Pegawai Negeri Sipil