1. Pemerintah Serdang Bedagai telah melantik kepala desa di wilayah Serdang Bedagai
dengan maksud untuk meredam keinginan masyarakat yang ingin menolak bergabung dengan pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai, agar lebih mudah untuk melakukan
urusan administrasi kepada pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai melalui kantor kepala desa yang bersangkutan.
2. Pemerintah kabupaten Serdang Bedagai telah membangun gedung kantor camat dan
segala infrastruktur pemerintahan lainnya khususnya didaerah konflik dengan maksud agar masyarakat dapat lebih mudah dan efiisien dalam melakukan pelayanan publik
kepada masyarakat sehingga tujuan dari pemekaran daerah dapat terwujud. Dengan keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi No 4PUU-VI2008 perihal pengujian Undang-und
Kotarih, kecamatan Gunung Meriah, kecamatan STM Hilir, STM Hulu dan kecamatan Bangun Purba adalah sah wilayah kabupaten Serdang Bedagai.
Dari keterangan warga mengatakan apa-apa saja yang dirasakan mereka setelah adanya pemekaran masyarakat kecamatan silinda, selain itu adanya pembangunan gedung-gedung sekolah,pasar
dan jalan raya. Di kecamatan Silinda telah di bangun satu unit sekolah yakni SMA Negeri 1 Silinda, begitu juga dengan perbaikan pasar yang ada di desa Sungai Buaya kecamatan
Silinda dan jalan raya menuju kecamatan Silinda yang diperbaiki. Warga mengatakan bahwa mereka sangat merasakan dampak yang posiif dari adanya pemekaran daerah.
3.5.2 Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengatasi masalah asset daerah dan dana bantuan daerah
Universitas Sumatera Utara
Asset daerah baik bergerak maupun tidak bergerak belum sepenuhnya diserahkan oleh kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk kepada Serdang Bedagai. Asset tersebut
merupakan asset seluruh instansi pemerintah di wilayah kabupaten Serdang Bedagai baik bergerak maupun tidak bergerak, seperti kantor camat, kendaraan dinas camat dan lain
sebagainya, begitu juga dengan penyerahan dana bantuan daeah yang seharusnya diserahkan kabupaten induk selama 3 tahun berturut-turut yang sampai saat ini belum juga
direalisasikan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan penyerahan asset dan penye
1. Berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat 2 Undang-undang No 36 tahun 2003,
penyelesaian penyerahan asset daerah dan dana bantuan difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Utara dan diselaikan dalam waktu satu tahun terhitung
sejak pelantikan pejabat Bupati Serdang Bedagai, pemerintah Serang Bedagai melalui kepala dinas pengelolaan pendapatan keuangan dan asset daerah, telah
meminta Gubernur Sumatera Utara untuk memfasilitasi pertemuan dengan pemerintah Deli Serdang tentang penyerahan asset daerah dan dana bantuan
dari kabupaten induk namun menemukan jalan buntu. Pemerintah Deli Serdang menyatakan bahwa Serdang Bedagai tidak pernah membuat
permohonan penyelesaian asset dan dana bantuan melalui hibah sedangkan pada tanggal 29 desember 2006 dengan nomor surat 0303192 Pemerintah
kabupaten Serdang Bedagai telah meminta penyerahan asset daerah dan dana bantuan dengan secara hibah sesuai ketentuan pasal 58 Peraturan Pemerintah
No 6 tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik Negaradaerah. Namun pemerintah Deli Serdang tetap tidak pernah melaksanakan serah terima barang
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat3 Undang-undang No 36 tahun 2003
tentang pembentukan kabupaten Serdang Bedagai menyebutkan bahwa apabila dalam hal pelaksanaan penyerahan asset dan dana bantuan tersebut
mengalami hambatan maka akan difasilitasi Menteri Dalam Negeri. Pemerintah kabupaten Serdang Bedagai telah mengirimkan permohonan
kepada Menteri Dalam Negeri untuk memfasilitasi permasalah penyerahan asset tersebut, dan berdasarkan surat No 0301186BAKD Tentang
penyelesaian masalah asset dan dana bantuan, Menteri Dalam Negeri mengirimkan data asset-aset apa saja yang menjadi hak Serdang Bedagai. Jadi
dengan demikian sebenarnya telah ada pernyataan tertulis dari Menteri Dalam Negeri tentang data asset Serdang Bedagai dan menjadi dasar tertulis
barangasset yang menjadi hak Pemerintah Serdang Bedagai sesuai dengan ketentuan Undang-undang No 36tahun 2003 tentang pembentukan Serdang
Bedagai. 3.5.3 Langkah – langkah yang ditempuh dalam mengatasi masalah Penyerahan
Pegawai Negeri Sipil.
Ketentuan pasal 15 ayat 1 huruf a Undang-undang No 36 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten Serdang Bedagai dinyatakn bahwa Bupati Deli Serdang menginventaris,
mengatur,dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundangan kepada pemerintah Serdang Bedagai Pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh kabupaten
Serdang Bedagai. Namun hingga saat ini masih ada pegawai negeri sipil di wilayah kabupaten Serdang Bedagai yang masih berstatus Pegawai Negeri Sipil Deli Serdang
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pemerintah kabupaten Serdang Bedagai melalui Badan Kepegawaian Daerah adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat
2 Undang-undang No 36 tahun 2003 telah meminta fasilitasi dari Gubernur Sumatera Utara untuk segera menyelesaikan masalah-masalah penyerahan
Pegawai Negeri, namun pemerintah Deli Serdang tidak menyerahkan pegawai negeri tersebut dengan alasan bahwa mereka tidak menginginkan bergabung
dengan kabupaten Serdang Bedagai karena kurangnya perhatian Serdang Bedagai dengan kesejahteran mereka.
2. Pemerintah kabupaten Sedang Bedagai berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat3
yang menyatakan bahwa apabila penyerahan pegawai negeri yang karena tugasnya diperlukan oleh daerah Serdang Bedagai menemukan hambatan,maka
dapat meminta fasilitas dari Menteri Dalam Negeri pemerintah kabupaten Serdang Bedagai melalui Badan Kepegawaian Daerah telah mengirimkan surat
No 0514232 Perihal penyelesaian permasalah pegawai negeri sipil kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Aparatur Negara, namun hingga saat ini
Pemerintah Deli Serdang belum menyerahkan pegawai negeri tersebut. Dengan demikian pemerintah kabupaten Serdang Bedagai tidak mengurus apa yang
menjadi hak dan kewajiban pegawai negeri sipil tersebut.
3.6 Kondisi Desa Pagar Manik Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Pasca Pemekaran