kepentingan dan persepsi yang menhasilkan benturan-benturan pendapat berupa debat,polemic, dan sejenisnya. Konflik adalah fenomena yang biasa dalam kehidupan
social, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki konflik dan tidak satupun cara untuk menghilangkan konflik dari masyarakat. Seperti telah disebutkan bahwa konflik akan
meningkat bila kebebasan juga meningkat. Oleh karena itu tidak mengherankan bila otonomi daerah diberlakukan maka konflik antar daerah juga akan meningkat.
Munculnya konflik antar daerah sebagai akibat dari meningkatnya kewenangan daerah,misalnya perbatasan antara kabupatenkota akan menjadi sumber konflik penting.
Daerah - daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi besar diperkirakan akan menjadi sumber sengketa antara kabupaten dan kota. Hal ini diperparah oleh batas kabupaten kota
yang tidak jelas dan diabaikan selama ini karena dianggap tidak penting.Ditambah lagi karena banyaknya kabupatenkota yang membutukan dana, PAD dan sumber-sumber
penghasilan lainnya dengan cara menaikkan retribusi dan pajak daerah. Otonomi daerah sangat kondusif bagi terjadinya konflik. Kebebasan yang menyertai
otonomi daerah seringkali ditafsirkan sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia menurut kepentingan sendiri yang
merupakan sumber-sumber terjadinya konflik. Adapun konflik-konflik atau problema- problema yang terjadi di kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut.
3.4.1 Batas Wilayah
Masalah tapal batas kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai merupakan satu masalah yang sulit dimana tapal batas antara Deli Serdang dan Serdang Bedagai belum jelas menurut
masyarakat Pagar Manik, sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang dimana ada penambahan I kecamatan penuh yaitu Kotarih dan 2 kecamatan sebagian yaitu kecamatan
Bangun Purba dan kecamatan Galang yang kini sebagian wilayah nya telah menjadi wilayah
Universitas Sumatera Utara
Deli Serdang yang mana masyarakat masih belum mendapat kejelasan atas bagian-bagian mana saja yang merupakan bagian Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Penetapan tapal batas kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai masih menimbulkan polemik.Warga yang mengatasnamakan Perseketuan Masyarakat Adat Batak
Timur wilayah Serdang Hulu Sembilan desa di kecamatan Bangun Purba menolak bergabung dengan Serdang Bedagai. Alasannya, untuk mengurus administrasi kependudukan sangat
jauh,jarak ke Ibu kota kabupaten Deli Serdang yaitu Lubuk Pakam hanya 50 kilometer. Kini masyarakat bepergian 100 kolometer ke ibukota kabupaten Serdang Bedagai karena tidak
mau dipisahkan dengan warga adat Batak Timur Serdang Hulu yang terdiri dari enam kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Galang
2. Kecamatan Kotarih
3. Kecmatan Gunung Meriah
4. Kecamatan STM Hulu
5. Kecamatan STM Hilir
6. Dan Kecamatan Bangun Purba
Keenam Kecamatan ini sejak dulu menjadi satu komunitas masyarakat adat saling berhubungan darah. Sejak menunjukkan, masyarakat Batak Timur sejak dulu menjadi satu
kawasan Pemerintahan. Ditambah lagi bahwa pemekaran wilayah kabupaten Deli Serdang menjadi Serdang Bedagai tak memperatikan aspirasi masyarakat.
26
Pengaturan mengenai tapal batas kabupaten Deli Serdang dengan Serdang Bedagai seperti yang dimuat dalam pasal 6 ayat 2 Undang-undang Nomor 36 tahun 2003 yaitu di
26
Antjy,KasusTapalBatasSerdangBedagai,http:depdagri.go.idkonten.php?nama=BeritaDaerahop=detail_be rita_daerahid=1171
Universitas Sumatera Utara
sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang mengikuti Sungai Ular dan Sungai Buaya, diperjelas lagi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2007.
Dalam ketentuan pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa: 1.
Dari pingg ir pantai Cermin yang terletak di desa kotapari kecamatan Pantai Cermin kabupaten Serdang Bedagai yang ditandai dengan PABU 00 yang
berbatasan dengan Desa Bagan Kuala kecamatan Pantai Labu kabupaten Deli Serdang kearah barat daya dengan menelusuri ke hulu Sungai Ular sampai pada
PABU 01. 2.
Dari PABU 01 Selanjutnya kearah selatan dengan menelusuri kearah hulu Sungai Ular sampai PABU 02 yang terletak di desa ujung rambung kecamatan Pantai
Cermin kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa Sukamandi Ilir kecamatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang
3. Dari PABU 02 selanjutnya kea rah barat daya dengan menelusuri kearah hulu
Sungai Ular sampai pada PABU 03 yang terletak di desa Simpang Pekan kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa
Sukamandi Ilir kecmatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang. 4.
Dari PABU 03 selanjutnya kearah selatan dengan menelusuri kearah hulu Sungai Ular sampai PABU 04 yang terletak di desa Pondok Cemara kecamatan
Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa Kramat Gajah kecamatan Galang kabupaten Deli Serdang.
5. Dari PABU 04 selanjutnya kearah selatan dengan menelusuri kearah hulu sungai
ular pada PABU 05 yang terletak di desa Pulau Gambar kecamatan Serbajadi kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa Kramat Gajah
kecamatan Galang kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
6. Dari PABU 05 selanjutnya kearah selatan dengan menelusuri kearah hulu sungai
Ular sampai pada PABU 06 yang terletak di desa Pulau Gambar kecamatan Serbajadi kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa Kampung
Serutu kecamatan Galang kabupaten Deli Serdang. 7.
Dari PABU 06 selanjutnya kearah barat daya dengan menelusuri kearah hulu sungai ular sampai pada PABU 07 yang terletak di desa Manggis kecamatan
Serbajadi kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa Timbang Deli kecamatan Galang kabupaten Deli Serdang
8. Dari PABU 07 selanjutnya kearah bart daya dengan menelusuri kearah hulu
sungai ular sampai pada PABU 08 yang terletak di desa Kotarih Baru kecamatn kotarih kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan desa Paku
kecamatan Galang kabupaten Deli Serdang 9.
Dari PABU 08 selanjutnya kearah barat dengan menelusuri kearah hulu sungai ular sampai pada PABU 09 yang terletak di desa Sungai Kari kecamatan Kotarih
kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan Desa Bandar Kuala kecamatan Galang dan kecamatan Bangun Purba kabupaten Deli Serdang dan
10. Dari PABU 09 selanjutnya kearah barat daya dengan menelusuri kearah hulu
Sungai Buaya sampai pada PABU 10 yang terletak di desa Tarean kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan kecamatan STM
Hulu kabupaten Serdang Bedagai. Acuan dalam menentukan batasa wilayah tersebut dinamakan dengan istilah Pilar
Acuan Batas Utama atau disingkat dengan PABU. PABU adalah pilar yang dipasang sebagai acuan titik batas antar provinsikabupatenkota yang diletakkan di sisi atas alam atau buatan
yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah provinsikabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan mengenai tapal batas kabupaten telah jelas ditentukan dalam undang- undang dan peraturan Menteri, namun warga yang mengatasnamakan Persekutuan
Masyarakat Adat Batak Timur wilayah Serdang Hulu mempermasalahkan tapal batas daerah dan menolak bergabung dengan kabupaten Serdang Bedagai yang telah secara sah berdiri
sejak dikeluarkannya undang-undang No 36 tahun 2003. Penolakan ini diwujudkan masyarakat dengan menggugat pemerintah kabupaten Serdang Bedagai dengan membawa
undang-undang pemekaran wilayah tersebut ke Mahkamah Konstitusi dan meminta pengujian undang-undang yang menjadi dasar pemekaran. Alasan ini juga digunakan
Persekutuan Masyarakat Adat Batak Timur wilayah serdang hulu mengajukan permohonan uji materi undang-undang No 36 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten Samosir dan
kabupaten Serdang Bedagai di provinsi Sumatera Utara adalah jarak yang jauh ke Ibukota kabupaten Serdang Bedagai karena pemekaran pada hakekatnya bertujuan meningkatkan dan
memudahkan pelayanan kepada masyarakat, tetapi tidak sedikit yang merasa semakin jauh dari pusat pemerintahan kepada masyarakat.
27
Departemen Dalam Negeri atau Depdagri mencatat 9 kabupatenkota di Sumater Utara terlibat sengketa tapal batas. Faktor penyebab sengketa cukup banyak, Direktur
Administrasi dan Perbatasan Ditjen Pemerintahan Umum Depdagri Kartiko Purnomo menyampaikan hal tersebut dalam acara loka karya penatan batas-batas daerah dan
pengembangan daerah Perbatasan negara di Anyer Menurutnya, sejak tahun 1999 tercatat dari 33 Provinsi baru 11 yang menyelesaikan sengketa batas daerah. Kemudian baru 42
kabupatenkota yang menyelesaikan sengketa secara baik dari total 465 kabupatenkota yang ada.
28
Sengketa batas daerah dapat disebabkan oleh beberapa aspek,diantaranya adalah:
27
Gun,PermasalahanDaeahPemekaran,http:hukumoline.comdetail.asp?id=18539cl=Berita
28
Yn,TapalBatasBumerangBagiDaerahPemekaran,http;www.harianglobal.comnews.php?extend.30903
Universitas Sumatera Utara
1. Aspek Yuridis
Yakni tidak jelasnya batas daerah dalam lampiran undang-undang. Selain itu, peta lampiran undang-undang yang tidak memenuhi syarat sebagai peta. Kemudian aspek ekonomi karena
perebutan sumber daya alam 2.
Aspek Kultural Yakni isu terpisahnya etnis atau subetnis sehingga akhirnya menyebabkan masyarkat
menolak untuk dimekarkan, dengan adanya pemekaran masyarakat menilai etnis atau sub etnis yang ada di wilayah mereka dapat menimbulkan perpecahan diantara etnis-etnis yang
ada dikarenakan adanya pembagian wilayah seingga etnis yang ada akan terbagi-bagi. 3.
Aspek Politik Berkaitan dengan perolehan suara bagi anggota DPRD atau jumlah pemilih. Tapal batas
juga dapat disebabkan oleh aspek politik, dengan adanya pembagian wilayah maka akan berpengaruh juga pada perolehan suara bagi anggota DPRD sebab jumlah suara yang
seharusnya ia peroleh dapat berkurang dengan adanya pemekaran wilayah. 4.
Aspek Sosial Berkaitan dengan munculnya kecemburuan social, isu penduduk asli dan pendatang. Tapal
batas mengakibatkan pada suatu daerah terdapat penduduk asli daerah tersebut dan penduduk pendatang, ini memungkinkan penduduk asli akan dapat lebih menguasai daerah
dibandingkan dengan penduduk pendatang, hal ini menyebabkan adanya ketakutan-ketakutan masyarakat untuk menerima pemekaran.
5. Aspek Pemerintahan
Universitas Sumatera Utara
Yakni adanya duplikasi pelayanan pemerintahan, jarak ke pusat pemerintahan atau isu ingin bergabung ke daerah tetangga. Jauhnya jarak ke pusat pemerintahan ibukota kabupaten
menjadi satu aspek masyarakat menlak pemekaran daerah.
3.4.2 Aset Daerah dan Dana Bantuan Daerah