Variabel Definisi Operasional Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

8 0,942 0,000 Valid Konformitas 1 0,551 0,012 Valid 2 0,604 0,005 Valid 3 0,683 0,001 Valid 4 0,624 0,003 Valid 5 0,696 0,001 Valid 6 0,559 0,010 Valid 7 0,604 0,005 Valid 8 0,725 0,000 Valid Dari data di atas menunjukkan bahwa seluruh butir soal mempunyai nilai korelasi r 0,444 dan mempunyai nilai signifikan 0,05. Selanjutnya pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji butir soal yang sudah valid secara bersama-sama diukur reliabilitasnya. Untuk mengetahui reliabilitas caranya dengan membandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai ’Cronbach’s Alpha’. Ketentuannya adalah apabila nilai ’Cronbach’s Alpha’ r tabel 0,60 maka butir kuesioner yang digunakan dalam penelitian dinyatakan reliabel, dan jika nilai yang diperoleh r tabel maka Berdasarkan hasil uji reliabilitas data diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,932 atau dapat dinyatakan bahwa 0,932 0,600 sehingga butir soal dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. dinyatakan tidak reliabel Hastono, 2007. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel

Universitas Sumatera Utara Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat yaitu perilaku seks bebas, sedangkan variabel bebas yaitu paparan media internet dan teman sebaya. Variabel paparan media internet meliputi frekuensi, durasi, menonton video porno, melihat gambar porno, dan membaca cerita porno. Sedangkan variabel teman sebaya yaitu konformitas dan adaptasi.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Perilaku seks bebas merupakan tindakan melakukan seks dengan lawan jenis yang berbeda-beda dalam rentang waktu yang berbeda. Aktivitas perilaku seks bebas yang dilakukan seperti berhubungan seks yang bisa mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Perilaku seks bebas dilakukan dengan lawan jenis dan pernah dilakukan dengan beberapa orang yang berlainan. Aktivitas seks yang dilakukan seperti: berpegang tangan, berciuman pipi, kening, berpelukan, masturbasionani, berciuman bibir, mulut sampai melibatkan lidah, saling menggesekkan atau menempelkan alat kelamin, oro-genital seks dan berhubungan seks senggama. 2. Paparan media Internet adalah terpaan informasi yang didapatkan responden dari media internet yang dapat mempengaruhi remaja melakukan perilaku seks bebas meliputi frekuensi, durasi, menonton video porno, melihat gambar porno, membaca cerita porno. a. Frekuensi adalah banyaknya jumlah responden dalam mengakses internet yang dihitung dalam satuan waktu yaitu mingguan. Universitas Sumatera Utara b. Durasi adalah lamanya waktu responden setiap mengakses internet yang dihitung dalam satuan jam atau hari. c. Menonton video porno adalah melihat gambar gerak yang dilengkapi dengan audio berisi adegan-adegan erotis yang membangkitkan dan merangsang birahi. d. Melihat gambar porno adalah melihat gambar tidak bergerak berisi gambar- gambar erotis yang membangkitkan dan merangsang birahi. e. Membaca cerita porno adalah membaca cerita-cerita erotis tentang persenggamaan persetubuhan antara lawan jenis maupun sejenis yang membangkitkan dan merangsang birahi. 3. Teman sebaya dalam adalah remaja yang seumur, sejenis maupun tidak sejenis dan terjadi interaksi dalam pergaulan sehari-hari meliputi konformitas dan adaptasi. a. Konformitas adalah kondisi di mana responden mengadopsi sikap atau perilaku dari remaja lain teman sebaya dalam kelompoknya karena tekanan dari kenyataan atau kesan yang diberikan oleh kelompoknya tersebut. b. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri responden dengan remaja lain teman sebaya. 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Variabel Independen