3.6.2 Pengukuran Variabel Dependen
Variabel dependen adalah kejadian penyakit tuberkulosis dengan indikator hasil pemeriksaan atau diagnosis dari tenaga medis dokter serta didukung hasil
pemeriksaan laboratorium sputum dahak atau foto paru.
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Dependen Variabel
Jumlah indikator
Kriteria Bobot nilai
indikator Skala Ukur
Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru
1 1. Menderita
2. Tidak menderita 1
Nominal
3.7 Metode Analisa Data
Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup : a. Analisis univariat, yaitu analisis setiap variabel dalam distribusi frekuensi.
b. Analisis bivariat, yaitu analisis hubungan atau korelasi antara faktor penyebab penyakit TBC menggunakan Uji Chi Square. Menurut Budiarto dan Anggraeni
2002, penelitian dengan disain cross sectional merupakan penelitian pendahuluan untuk dilakukan penelitian analitik. Mengacu kepada pendapat
tersebut, maka analisis data dalam penelitian ini dilanjutkan ke uji multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda multiple regresi logistic.
Menurut Santoso 2000 variabel yang dapat diuji secara multivariat menggunakan uji regresi logistik adalah variabel yang mempunyai nilai
probabilitas p ≤ 0,25 pada uji bivariat.
Universitas Sumatera Utara
c. Analisis multivariat, yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji regresi logistik berganda
karena variabel bebasnya lebih dari 1 pada taraf kepercayaan 95 1
p Y = 1 + e
– β
+ β
1 X
1 +
β 2
X 2
+ β
3 X
3 …….
β 10
X 10
+ μ
Dimana : p Y
= Probabilitas kejadian penyakit tuberkulosis pada warga binaan pemasyarakatan di Blok D Rutan Klas I Medan
X
1
X = Pendidikan
2
X = Status perkawinan
3
X = Lama dalam tahanan
4
X = Kebiasaan meludah
5
X = Kebiasaan batuk
6
X = Kebiasaan merokok
7
X = Kapasitas hunian
8
X = Ketersediaan air bersih
9
X = Lingkungan Rutan
10
ßo = intercept
= Kebersihan alat makanminum ß
1
dan ß
10
e = Exponen
= Koefisien Regresi µ
= error term
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Tahanan Negara Klas I Medan terletak di Jalan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Kecamatan Tanjung Gusta dengan luas 3 hektar.
Rumah Tahanan Negara Klas I berbatasan dengan : - Sebelah Utara
: Perkebunan PTPN 2 - Sebelah Selatan
: Perumahan Gading - Sebelah Timur
: Jalan Benteng Baru - Sebelah Barat
: Jalan Kelambir 5 Rumah Tahanan Negara Klas I Medan diresmikan pada tanggal 24 Juni 1995
oleh Menteri Hukum dan HAM RI yaitu Oetoyo Oesman, SH. Fasilitas yang terdapat di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan adalah:
a. Mesjid : 1 unit
b. Gereja : 1 unit
c. Vihara : 1 unit
d. Klinik : 1 unit
Fasilitas lain yang mendukung warga binaan pemasayarakatan untuk bersosialisasi juga disediakan : lapangan, kantin serta ruang pertemuan.
Universitas Sumatera Utara