tuberkulosis paru termasuk tingkat tinggi, jadi bakteri ini tidak dapat dianggap remeh begitu saja Soewasti, 2000.
b. Host Manusia merupakan reservoar untuk penularan bakteri Mycobacterium
Tuberculosis, bakteri tuberkulosis paru menular melalui droplet nuclei. Seorang penderita tuberkulosis paru dapat menularkan pada 10-15 orang Depkes RI, 2002.
Menurut penelitian Pusat Ekologi Kesehatan 1991, menunjukkan tingkat penularan tuberkulosis paru di lingkungan keluarga penderita cukup tinggi, dimana seorang
penderita rata-rata dapat menularkan kepada 2-3 orang di dalam rumahnya. Di dalam rumah dengan ventilasi baik, bakteri ini dapat hilang terbawa angin dan akan lebih
baik lagi jika ventilasi ruangannya menggunakan pembersih udara yang bisa
menangkap bakteri penyebab tuberkulosis.
Faktor risiko terjadinya penyakit tuberkulosis paru secara umum terkait dengan faktor bakteri penyebab penyakit agent, yang telah diuraikan sebelumnya.
Faktor lainnya adalah yang terdapat pada individu host yang dalam penelitian ini di ukur dari kebersihan diri, sedangkan faktor lingkungan environment di ukur dari
sanitasi Depkes, RI. 2006.
2.4 Higiene Kebersihan Diri
Menurut Nemberini 2007 pengelolaan higiene atau kebersihan diri terhadap tahanan pada lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan perlu memperhatikan
ketersediaan air bersih, penanganan makanan dan minuman serta pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan tahanan. Pedoman tentang sanitasi dan higiene serta lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan merupakan acuan yang diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan pihak berwenang di lapas dan rutan serta pihak-pihak lain yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, memahami kompleksitas dan
menganalisis permasalahan yang dihadapi. Kebersihan diri atau higiene perorangan yang buruk merupakan cerminan dari
kondisi lingkungan dan perilaku individu yang tidak sehat Brown dalam Soemirat, 2000. Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan
sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan Depkes RI, 2006. Menurut Entjang 2001 usaha kesehatan pribadi higiene perorangan adalah
upaya dari seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri meliputi : memelihara kebersihan, makanan yang sehat, cara hidup yang
teratur, meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani, menghindari terjadinya penyakit, meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah, melengkapi rumah
dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup sehat, serta pemeriksaan kesehatan Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi
lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan
sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan Depkes RI, 2006. Pada prakteknya upaya higiene antara lain meminum air yang sudah direbus sampai
Universitas Sumatera Utara
mendidih dengan suhu 100 °C selama 5 menit, mandi dua kali sehari agar badan selalu
bersih dan segar, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang makanan atau minuman, mengambil makanan dengan memakai alat seperti sendok
atau penjepit dan menjaga kebersihan kuku serta memotongnya apabila panjang. Dalam konteks penularan penyakit tuberkulosis, perilaku adalah kebiasaan
yang dilakukan warga binaan pemasyarakatan yang tinggal di Lapas atau Rutan yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit tuberkulosis paru dari penderita kepada
orang yang belum menderita, antara lain disebabkan kebiasaan membuang ludah sembarangan sehingga bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang terdapat pada ludah
dapat menyebar kepada orang lain, demikian juga perilaku pada saat batuk apabila tidak menutup mulut dapat menyebarkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Faktor
lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tuberkulosis adalah merokok Ditjen Pemasyarakatan, 2007.
Menurut Widoyono 2005 upaya pencegahan penyakit tuberkulosis paru dapat dilakukan dengan : a menutup mulut pada waktu batuk dan bersin dengan
sapu tangan atau tissu, b tidak meludah di sembarang tempat, tetapi dalam wadah yang diberi lysol, kemudian dibuang dalam lubang dan ditimbun dalam tanah.
Strategi penanggulangan tuberkulosis pada lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara di Indonesia 2007 melalui implementasi strategi DOTS
menyatakan bahwa sebagian besar bakteri penyakit tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Bakteri tuberkulosis disebarkan
Universitas Sumatera Utara
melalui udara oleh droplet penderita tuberkulosis ketika batuk, bersin atau bicara. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita tuberkulosis
adalah daya tahan tubuh yang rendah. Pasal 14 ayat 1 UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Lembaga
Pemasyarakatan menentukan bahwa warga binaan pemasyarakatan mempunyai hak untuk : a mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani serta
b mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak. Higiene dan sanitasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lain. Higiene dan sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada
manusia. Usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena
pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan yang sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan lingkungan disebut
higiene Depkes RI, 2009.
2.5 Sanitasi Lingkungan