Kerangka Konsepsi Aspek Hukum Joint Financing Kredit Dengan Pemberian Jaminan Hak Tanggungan

27 kredit secara joint financing. Perjanjian ini menunjukkan eksistensi dari teori kehendak, dimana para pihak dapat mengesampingkan suatu ketentuan undang-undang yang berlaku dalam hal ini UUHT terkait peringkat-peringkat pemegang Hak Tanggungan dengan adanya suatu kehendak dari para kreditur yang dinyatakan dalam perjanjian berbagi jaminan tersebut untuk mengikatkan diri berbagi jaminan yang sama dan dengan kedudukan yang sama.

2. Kerangka Konsepsi

Kerangka konsepsi merupakan penggambaran hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan diteliti. Konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti, tetapi merupakan abstraksi dari gejala tersebut. 37 Adapun kerangka konsepsi dalam penelitian hukum ini adalah sebagai berikut : 1. Kredit adalah ”Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. 38 2. Perjanjian Kredit adalah ”Perjanjian kredit adalah perjanjian pendahuluan dari perjanjian pinjam uang yang 37 Sri Mamudji, et al., Metode Penelitian dan Penelitian Hukum, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, hlm. 4. 38 Pasal 1 angka 11 UU Perbankan. Universitas Sumatera Utara 28 pada hakekatnya dapat digolongkan ke dalam dua kelompok ajaran: a. Yang mengemukakan bahwa perjanjian kredit dan perjanjian pinjam uang itu merupakan “satu” perjanjian, sifatnya “konsensuil”. b. Yang mengemukakan bahwa perjanjian kredit dan perjanjian pinjam uang merupakan dua buah perjanjian yang masing-masing bersifat “konsensuil” dan “riil”.” 39 3. Bank adalah ”Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” 40 4. Kreditur adalah, Pihak yang berpiutang dalam suatu hubungan hutang piutang tertentu. 5. Debitur adalah, Pihak yang berhutang dalam suatu hubungan hutang piutang tertentu. 6. Joint financing adalah, Pemberian kredit kepada pelanggan perusahaan pembiayaan multifinance company atau kepada debitur dengan sumber dana yang berasal dari beberapa bank yang biasanya menanggung sebagian besar dana dengan perusahaan 39 Maria Kaban, Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian, Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara, 2009, hlm. 1. 40 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Universitas Sumatera Utara 29 pembiayaan danatau bank lainnya. 41 7. Kredit Sindikasi adalah, Kredit Sindikasi adalah suatu kredit yang diberikan oleh 2 dua atau lebih Lembaga Pemberi Kredit dalam syarat dan kondisi yang sama, berdasarkan dokumen yang sama dan pengurusan administrasinya dilaksanakan oleh seorang agen yang sama. 42 8. Jaminan Kredit adalah, Penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu utang. 43 9. Hak Tanggungan adalah, Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria, ”UUPA” berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lain. 44 10. Perjanjian Berbagi Jaminan adalah, 41 Dewan Standar Akuntansi Keuangan, “Buletin Teknis Nomor 2 : Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama atas Fasilitas Kredit Joint Financing on Credit Facility,” http:www.iaiglobal.or.idprinsip_akuntansiopen.php?id=2pa=5, ditelusuri 9 Desember 2010. 42 Stanley Hurn, Syndicated Loan A Handbook For Banker and Borrower, Woodhead-Faulkner, 1990, hlm. 1. sebagaimana dikutip dari Sutan Remy Sjahdeini, Kredit Sindikasi Proses, Teknik Pemberian, dan Aspek Hukumnya, loc. Cit., hlm 2. 43 Patra M. Zen, Panduan Bantuan Hukum Indonesia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2007 hlm. 139. 44 Pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan. Universitas Sumatera Utara 30 Suatu perjanjian yang dibuat oleh dan antara para kreditur yang berisikan antara lain mengenai penunjukanpengangkatan diantara para kreditur sebagai agen jaminan, persetujuan para kreditur untuk membagi setiap pembayaran atas sejumlah uang yang merupakan hasil penagihan berdasarkan perjanjian baik itu perjanjian kredit maupun perjanjian jaminan secara paripassu tanpa adanya suatu hak istimewa apapun untuk dan diantara masing-masing kreditur. Dalam perjanjian ini sebaiknya debitur juga diikut sertakan menandatanganinya sebagai suatu bentuk penegasan bahwa pembagian jaminan ini juga telah diketahui dan disetujuinya. 11. Agen Jaminan adalah, Pihak yang ditunjuk dan diberikan kuasa oleh para kreditur untuk bertindak untuk dan atas nama para kreditur, menandatangani, mengadministrasikan dan melaksanakan setiap perjanjian jaminan dan dokumen jaminan, dan melakukan setiap tindakan yang diperlukan untuk dan berkaitan dengan perjanjian jaminan tersebut.

G. Metode Penelitian 1.

Jenis dan Sifat Penelitian Dalam penelitian ini, pengolahan data pada hakikatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Sistematisasi berarti, membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis tersebut, untuk memudahkan pekerjaan analisa dan konstruksi permasalahan hukum yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 31 Dengan demikian jenis penelitian atau metode analitis data 45 yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah penelitian hukum normatif juridis normative approach. Adapun penelitian ini bermaksud untuk menarik asas-asas hukum positif tertulis yang ada di dalam UU Perbankan, UUHT, KUH Perdata, Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas “UU PT” serta peraturan lainnya yang terkait. Peneliti dalam penelitian ini bermaksud untuk menelaah sistematika dan perangkat kaidah-kaidah yang terhimpun di dalam suatu kodifikasi atau peraturan perundang- undangan di bidang hukum jaminan dan perjanjian kredit. Selain itu, peneliti juga hendak meneliti taraf konsistensinya apabila terjadi permasalahan-permasalahan hukum di bidang pemberian kredit perbankan secara joint financing di Indonesia. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis, di mana dalam tesis ini peneliti ingin menggambarkan masalah yang akan diteliti yaitu penerapan hukum terkait pelaksanaan pemberian kredit oleh bank-bank sebagai kreditur secara joint financing dan bagaimana bentuk perlindungan hukum dan kepastian hukum terhadap kreditur beritikad baik dalam pelaksanaan perjanjian joint financing guna memperoleh pelunasan piutangnya apabila debitur cidera janji default atau wanprestasi. 46 Pengkajian dan analisa dilakukan terhadap norma-norma hukum atau kaidah-kaidah hukum dikaitkan dengan UU Perbankan, KUH Perdata, UUHT, UU PT dan peraturan- 45 Sri Mamudji, et al., Metode Penelitian dan Penelitian Hukum, Op, Cit, hlm. 4. 46 Mukti Fajar et al., Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, hlm 183. Universitas Sumatera Utara 32 peraturan terkait lainnya. 47 Dalam hal ini diarahkan untuk menelaah dan menjelaskan serta menganalisa teori hukum yang bersifat umum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai aspek hukum pemberian kredit secara joint financing di Indonesia, sehingga diharapkan dapat diperoleh penjelasan bagaimana pelaksanaan pemberian kredit secara joint financing kepada debitur dengan suatu pemberian jaminan berupa Hak Tanggungan oleh debitur tersebut, terutama apabila debitur ingkar janji default dan bagaimana perlindungan hukum yang diberikan oleh Negara terkait peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan dan peraturan terkait lainnya apabila ternyata debitur tidak mampu membayar hutangnya kembali kepada para kreditur.

2. Metode Pengumpulan Data