Perjanjian Berbagi Jaminan Aspek Hukum Joint Financing Kredit Dengan Pemberian Jaminan Hak Tanggungan

49 Rumusan klausula ingkar janji silang cross default yang dicantumkan dalam perjanjian kredit dapat dituliskan sebagai berikut: 68 “Para pihak dengan ini, sepakat dan setuju untuk memberlakukan seluruh ketentuan-ketentuan yang diatur didalam ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat perjanjian kredit atas perjanjian kredit, karenanya ketentuan-ketentuan dan syarat- syarat perjanjian kredit mengikat debitur kepada bank serta merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian kredit. Debitur dan bank sepakat bahwa debitur akan dinyatakan lalai terhadap fasilitas kredit berdasarkan akta ini; apabila telah terjadi keadaan lalai dari debitur baik berdasarkan akta ini, maupun berdasarkan akta perjanjian kredit nomor ….. tanggal …. Demikian pula sebaliknya” 69

D. Perjanjian Berbagi Jaminan antara Bank-Bank sebagai Kreditur dengan

Debitur

1. Perjanjian Berbagi Jaminan

Perjanjian berbagi jaminan sering dilakukan dan sudah diterima dalam praktek hukum perkreditan di Indonesia. Karena perkembangan bisnis perbankan dewasa ini memang membutuhkan eksistensi perjanjian berbagi jaminan tersebut. Jika dilihat dari asal muasalnya maka security sharing system ”sistem berbagi jaminan” sebenarnya berasal dari praktek hukum di luar negeri. 68 Ibid, hlm 64 . 69 Kondisi-kondisi dan persyaratan yang tercantum dalam klausula default dan cross default di atas, memberikan kewenangan bagi bank tanpa diperlukan somasi atau peringatan lagi untuk mengakhiri perjanjian kredit. Sebagai konsekuensinya, bank akan menuntut pembayaran dengan seketika dan sekaligus lunas dari jumlah-jumlah uang yang terhutang oleh debitur berdasarkan perjanjian kredit ini danatau berdasarkan perjanjian-perjanjian lainnya baik yang telah ada danatau akan dibuat antara debitur dan bank termasuk perubahannya danatau penambahannya danatau pembaharuannya danatau perpanjangannya, baik yang dibuat secara notariil maupun yang dibuat secara di bawah tangan yang mungkin ada, serta baik karena hutang-hutang pokok, bunga-bunga denda, denda, provisi dan biaya-biaya lain sehubungan dengan hutang dimaksud dan karena itu pemberitahuan dengan surat juru sita atau surat-surat lain yang berkekuatan serupa itu tidak diperlukan lagi. Universitas Sumatera Utara 50 Perkembangannya secara internasional pun sebenarnya baru terbilang pesat setelah pesatnya perkembangan loan sindikasi, baik itu dalam bentuk loan murni ataupun dalam bentuk investment via surat berharga. 70 Pada prinsipnya, perjanjian berbagi jaminan 71 merupakan suatu sistem jaminan hutang security dengan mana terhadap satu atau lebih hutang dari seseorang debitur kepada beberapa kreditur dijadikan jaminan yang akan digunakan oleh kreditur- kreditur secara bersama-sama. Jadi, yang merupakan karakteristik dari sistem berbagi jaminan adalah sebagai berikut: - Adanya seorang debitur; - Adanya beberapa kreditur; - Adanya beberapa hutang atau satu hutang secara sindikasi; - Adanya jaminan, seperti gadai, hak tanggungan, hipotik dan fidusia; - Jaminan hutang tersebut diperuntukkan oleh debitur kepada semua kreditur yang melakukan sharing jaminan. Jadi masing-masing kreditur memiliki perjanjian jaminan yang bersumber dari perjanjian kredit dengan debitur tersebut. Unsur dalam perjanjian berbagi jaminan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Terdapat lebih dari satu kreditur; 70 Bonar Pardamean, Wawancara, Kepala Bagian Kredit Dan Marketing, Bank Mestika-KPO Medan, di Medan, tanggal 8 Juni 2011. 71 Adapun model perjanjian berbagi jaminan yang diteliti peneliti dalam penelitian ini adalah perjanjian berbagi jaminan yang dapat diartikan sebagai suatu perjanjian dimana jaminan yang menjadi agunan untuk menjamin pelunasan hutang dari debitur kepada seorang kreditur juga diserahkan menjadi jaminan dengan suatu perjanjian jaminan oleh debitur tersebut kepada satu atau lebih kreditur lainnya namun tidak harus pada saat yang bersamaan atau terpisah. Universitas Sumatera Utara 51 2. Terdapat lebih dari 1 satu perjanjian kredit dikarenakan debitur mengikatkan dirinya secara bilateral dengan masing-masing kreditur; 3. Terdapat lebih dari 1 satu perjanjian jaminan untuk objek jaminan yang sama di saat yang berlainan; Sistem berbagi jaminan dalam praktek pemberian kredit yang diberikan oleh lebih dari 1 satu kreditur diperlukan karena: a. kecuali terhadap Hak Tanggungan, yang mengenal Hak Tanggungan peringkat pertama, kedua dan seterusnya maka bentuk-bentuk jaminan lain tidak mengenal peringkat seperti ini, sehingga tidak dapat dijadikan lebih dari satu jaminan hutang, kecuali dengan Perjanjian Berbagi Jaminan. b. sistem berbagi jaminan lebih koordinatif berhubung adanya kesempatan diangkatnya, sekaligus diatur kedudukan, hak dan kewajiban dari security agent. c. sistem pembagian hasil jaminan secara proporsional pari passu dalam banyak hal lebih memuaskan para kreditur. Dan ini dapat dilakukan dengan sistem sistem berbagi jaminan. d. sistem berbagi jaminan dapat menghindari saling rebutan dalam eksekusi jaminan, atau menghindari satu objek jaminan yang terhadapnya diikat jaminan beberapa kali secara ilegal. Dalam berbagi jaminan tergantung pada pengertian jaminan yang didefinisikan dalam perjanjian berbagi jaminan yang bersangkutan. Tetapi biasanya dalam praktek, yang dimaksud dengan jaminan security dalam hal ini adalah setiap bentuk jaminan Universitas Sumatera Utara 52 hutang kelembagaan yang bersifat kebendaan, berupa collateral, misalnya hak tanggungan, gadai, fidusia, hipotik. Terhadap jaminan-jaminan hutang, yang terhadapnya dilakukan sistem berbagi jaminan, eksekusinya dilakukan oleh semua kreditur atau masing-masing memberi kuasa kepada agen sindikasi dari suatu loan syndication atau joint financing, ataupun masing-masing kreditur memberi kuasa kepada seorang pengacara. Dan hasil eksekusi nantinya dibagi-bagikan secara proporsional pari passu, ataupun seperti yang diatur dalam loan agreement yang bersangkutan.

2. Proses Pengikatan dalam Sistem Berbagi Jaminan