Teknik Analisis Data 1 Metode Analisis Deskriptif

b. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kendala instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2006:110. Uji reliabilitas data akan menunjukkan konsistensi dari jawaban- jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid. Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha positif atau r tabel, maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. 3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan Situmorang, 2010:62. b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independen adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homokedastisitas. Sedangkan, heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifkan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: 1. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas 2. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

3.9.3 Metode Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Berganda Peneliti menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +e Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b 1 ,b 2 = Koefisien Regresi Berganda X 1 = Budaya Kerja X 2 = Komitmen Karyawan e = Variabel Pengganggu standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Universitas Sumatera Utara b. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji secara SimultanSerempak Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: a Ho : b 1 = b 2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b Ha : b 1 b 2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1 H0 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2 Ha diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. Uji Signifikansi Secara Parsial Uji t Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1 H0 diterima jika- t hitung t tabel pada α = 5 2 Ha diterima jika-t hitung t tabel pada α = 5 3. Koefisien Determinan R 2 Koefisien Determinan R 2 atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi-variasi terikat. Koefisien determinasi R 2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1, dimana semakin tinggi R 2 mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN