Mahsun 2006:25, kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja output baik kualitas maupun
kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.1.3.1 Penilaian Kinerja Karyawan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan yaitu:
a. Karakteristik situasi
b. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja
c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian Sembiring 2008 berjudul “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Kerja Pegawai Pada PT. Tiffa Mitra Sejahtera”. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa variabel budaya kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen karyawan.
Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti: uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik, dan
analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 12,0 for Windows. Nilai R
Universitas Sumatera Utara
square menunjukkan variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 51.8 sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain sebesar 48.2.
Nursyahfitri 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Kerja Karyawan dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Karyawan Divisi Produksi PT. Marumitsu Indonesia”. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik
seperti: uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS versi 16,0 for Windows. Hasil dari penelitian
tersebut adalah bahwa budaya kerja X
1
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y, begitu juga komitmen karyawan X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y pada divisi produksi PT. Marumitsu Indonesia.
Nilai R square menjelaskan bahwa sebesar 0,275 yang berarti sebanyak 27,5 variasi atau perubahan dalam kinerja karyawan bisa dijelaskan oleh perubahan
atau variasi dari budaya kerja karyawan dan komitmen karyawan, sedangkan sebanyak 72,5 dijelaskan oleh faktor lain.
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara
variabel independen dan dependen Sugiyono, 2006:47. Budaya kerja mendorong terciptanya komitmen organisasi dan
meningkatkan konsistensi sikap karyawan, yang mana keadaan ini akan
Universitas Sumatera Utara
menguntungkan sebuah organisasi. Dan menurut Robbins dalam Tika 2006:10 budaya kerja mendorong sikap kejujuran, ketekunan, kreativitas, dan kedisiplinan.
Budaya kerja dan komitmen sangat penting bagi karyawan pada suatu perusahaan khususnya perbankan, maka dari itu karyawan perlu diatur dan
diperhatikan keberadaannya sehingga dapat didayagunakan dengan optimal dan pada akhirnya mereka akan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan
dan kepuasan serta yang terpenting bagi perusahaan kinerja yang meningkat dari karyawan untuk perusahaan.
Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan faktor sumber daya manusia. Tinggi rendahnya tingkat
kinerja karyawan akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan secara keseluruhan termasuk standar pelayanan yang semakin baik .
Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh gambaran keterkaitan antara budaya kerja, komitmen karyawan dengan kinerja karyawan.
Sumber : Paramita dalam Ndraha 1999:81, Steers 1985:50 dan Mathis dan Jackson 2006:378
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan Gambar 2.1 terlihat bahwa budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, begitu juga dengan komitmen karyawan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Budaya Kerja X
1
Komitmen Karyawan X
2
Kinerja Karyawan Y
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis