Efektivitas Simbiosis antara Isolat BJG 6 dengan Isolat BJM 1

Dalam penelitian ini isolat BJG 6 menghasilkan jumlah bintil akar tertinggi seiring dengan meningkatnya bobot kering bintil akar kedelai dibandingkan tanaman kedelai yang diinokulasi dengan isolat BJM 1 dan kontrol dengan pupuk N.

4.6 Efektivitas Simbiosis antara Isolat BJG 6 dengan Isolat BJM 1

Inokulasi dengan isolat B. japonicum menunjukkan bahwa perlakuan isolat B. japonicum asal tanah mineral dan tanah gambut menghasilkan efektivitas simbiotik ES yang meningkat dibandingkan dengan perlakuan kontrol N dengan pupuk N. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kedua isolat berbeda nyata terhadap efektivitas simbiosis tanaman Lampiran O. Dari dua perlakuan menunjukkan bahwa isolat BJG 6 yang memiliki efektivitas yang tinggi dibandingkan dengan isolat BJM 1 yang berasal dari tanah mineral. Efektivitas simbiosis isolat BJG 6 sebesar 56,23 terhadap kontrol +N dan isolat BJM 1 asal tanah gambut sebesar 51,25 terhadap kontrol +N menunjukkan bahwa kedua isolat tersebut ternyata dapat meningkatkan pengambilan N oleh tanaman Gambar 4.8. Tanaman yang diinokulasi dengan isolat yang efektif akan tumbuh dan berkembang dengan baik karena isolat yang efektif dapat memberikan N dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Pengaruh Inokulasi B. japonicum terhadap Efektivitas Simbiosis pada Tanaman Kedelai data telah ditransformasi dengan � � + 0,5 Keefektifan suatu bakteri bintil akar dalam simbiosisnya sangat dipengaruhi oleh kesesuaian dengan tanaman inang. Kurang sesuainya galur bakteri bintil akar dengan inang akan mengurangi keefektifan simbiotiknya. Madigan et al. 2000 mengemukakan bahwa kira-kira 90 dari seluruh spesies tanaman legum dapat mengalami nodulasi. Namun, terdapat kespesifikan antara legum dan galur B. japonicum. Suatu galur Rhizobium umumnya dapat menginfeksi spesies legum tertentu dan tidak pada spesies lainnya. Meskipun galur Rhizobium mampu menginfeksi legum tertentu, tetapi tidak selalu dapat menghasilkan bintil yang memfiksasi nitrogen. Pada penelitian ini tampaknya terdapat keserasian yang tinggi antara galur uji dengan varietas kedelai Anjasmoro yang terlihat dari galur BJG 6 memiliki efektivitas simbiosis lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontrol N maupun dengan galur pembanding BJM 1. Peningkatan efektivitas simbiosis seiring dengan peningkatan bobot kering bagian atas, bobot kering bintil dan serapan N. 10 20 30 40 50 60 BJG 6 BJM 1 K+N K-N R a ta a n e fe k ti v ita s si m b io si s Perlakuan 3,50 a 50,10 b 51,25 b 56,23 c Universitas Sumatera Utara

4.7 Kadar dan Serapan Nitrogen pada Tanaman Kedelai Glycine max L. Merril