BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolasi Rhizobium asal Tanah Gambut dan Tanah Mineral
Hasil isolasi dari tanah mineral diperoleh satu isolat B. japonicum dengan kode isolat BJM 1 dan dari tanah gambut diperoleh empat isolat B. japonicum dengan
kode isolat BJG 1, BJG 3, BJG 5 dan BJG 6. Seluruh galur uji bercirikan bakteri bintil akar tumbuh lambat berbentuk bundar, elevasi cembung, berlendir dan tidak
tembus cahaya Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Penampilan pertumbuhan B. japonicum hasil penggoresan pada media YEMA +Brom tymol blue, yang diinkubasi 10 hari
pada 28-30
o
C. Koloni B. japonicum yang diperoleh dari hasil isolasi merupakan bakteri
yang tumbuh lambat pada media YEMA+brom tyhmol blue yaitu tumbuh setelah 10 hari diinkubasi pada suhu kamar. Seperti yang dikemukakan Somasegaran dan
BJG 1 BJG 3
BJG 5
BJG 6 BJM 1
Universitas Sumatera Utara
Hoben 1994 bahwa bakteri B. japonicum termasuk bakteri yang tumbuh lambat pada media yeast ekstrak mannitol agar YEMA yang tumbuh lambat sekitar 5-7
hari. Bakteri B. japonicum memberikan reaksi basa warna hijau pada media YEMA yang mengandung brom thymol blue Gambar 4.2a. Sedangkan bakteri
Rhizobium merupakan bakteri yang memberikan reaksi asam warna kuning pada media BTB. Bakteri Rhizobium merupakan bakteri yang tumbuh cepat sekitar 3-5
hari setelah diinkubasi pada suhu kamar Gambar 4.2b. Keempat isolat B. japonicum yang diperoleh tersebut toleran terhadap kondisi tanah yang asam pH
4,5.
a b
Gambar 4.2 Koloni bakteri Bradyrhizobium a dan koloni bakteri Rhizobium b pada media Brom Thymol Blue BTB yang di isolasi asal
tanah gambut.
Menurut Holt et al. 1994 pH optimum terletak pada kisaran 6-7, tetapi pH optimum ini dapat lebih rendah lagi pada galur-galur bakteri dari tanah masam.
Jordan 1984 mengemukakan bahwa bakteri bintil akar sebagai simbion kedelai tumbuh optimum pada pH 6-7 tetapi beberapa galur di antaranya mampu tumbuh
pada pH 4.5. Isolat Rhizobium yang tumbuh cepat pada umumnya tidak toleran terhadap pH asam dibandingkan dengan isolat B. japonicum yang tumbuh lambat
Graham et al., 1994.
4.2 Seleksi Isolat Bradyrhizobium asal Tanah Gambut