Utang Usaha Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa

PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk 30 September 2012 dan 2011 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and 2011 and December 31, 2011 21 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies continued 2.23. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Seorang individu atau anggota keluarga dekat dari individu tersebut akan berelasi dengan entitas pelapor ketika invidu bersangkutan: i memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; iii merupakan manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

2.23. Related Party Transactions A person or a close member of the person’s family is related to a

reporting entity if that person: i has control or joint control over the reporting entity; ii has significant influence over the reporting entity; or iii is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain. ii Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya. iii Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh individu berelasi seperti didefinisikan diatas. vii Orang yang memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor yang memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i The entity and the reporting entity are members of the same group which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others. ii One entity is an associate or joint venture of the other entity or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member. iii Both entities are joint ventures of the same third party. iv One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity itself is such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi The entity is controlled or jointly controlled by a related person as identified above. vii A person that has control or joint control over the reporting entity that has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity or of a parent of the entity. 3. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan 3. Changes in Accounting Policies and Disclosure 3.1. Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Perseroan yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. 3.1. New and amended standards adopted by the Company that are mandatory for the first time for the financial year beginning on January 1, 2012 - Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” No. 10 Revisi 2010, “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. - Statement of Financial Accounting Standards “SFAS” No. 10 Revised 2010, “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Standar yang telah direvisi ini mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan menjabarkan seluruh mata uang asing ke mata uang fungsionalnya. Mata uang fungsional ditentukan dengan menggunakan hierarki faktor primer dan sekunder. Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan Perseroan telah konsisten sejak pendirian Perseroan. The revised standard requires an entity to determine its functional currency and translate all foreign currency items into its functional currency. Functional currency is determined by using a hierarchy of primary and secondary factors. The functional currency and the reporting currency of the Company has been consistent since its establishment. - PSAK No. 60, “ Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru yang lebih jelas terkait dengan instrumen keuangan mengenai pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas instrumen keuangan. Standar baru ini membutuhkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dalam tiga hirarki. Penerapan standar baru ini menghasilkan pengungkapan tambahan tetapi tidak berdampak terhadap posisi keuangan atau pendapatan komprehensif Perseroan. PSAK 60 introduces new and enhanced disclosures for fair value measurements and liquidity risk of financial instruments. The new standard requires disclosure of fair value measurements by reference to a three level hierarchy. The adoption of the new standard results in additional disclosures but does not have an impact on the financial position or the comprehensive income of the Company.