Pemberdayaan Masyarakat Bidang Lingkungan Hidup Pemantauan Kualitas Lingkungan

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I V- 9 - Jumlah dan kualitas personil pada BALI HRI STI belum memadai untuk melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan, riset dan pengembangan teknologi informasi. Secara keseluruhan personil yang ada saat ini berjumlah 61 orang. Walaupun hanya berupa bidang, Pengelolaan Lingkungan ini didukung oleh 15 personil dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana 5 orang, Sarjana 8 orang, dan SMA sederajat 2 orang. Dari jumlah PNS tersebut diatas melihat tugas dan fungsi BALI HRI STI dimensinya begitu luas maka kualifikasi sumber daya manusia secara kualitatif maupun kuantitatif belum memenuhi harapan.

b. Sumberdaya Finansial

Faktor yang dominan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi adalah adanya dukungan sumber daya finansial untuk melakukan kegiatan operasional baik kegiatan rutin maupun pembangunan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BALI HRI STI Provinsi Gorontalo menggunakan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD. Dimasa yang akan datang diharapkan pelaksanaan kegiatan bersumber dari dana APBD, APBN, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, kerjasama antar instansi, pihak swasta dan sumber-sumber lainnya yang sah. Pendanaan pada tahun 2010 sebesar 5.180.000.000 rupiah dan dari DAK 500.000.000 Juta sedangkan tahun 2011 terjadi penurunan anggaran yaitu 4.000.000.000 rupiah, sebetulnya tidak memadai untuk upaya melakukan perlindungan sumberdaya alam dan lingkungan di Provinsi Gorontalo. Namun Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo sebagai bidang koordinasi tidak melakukan upaya tersebut sendiri. Melalui koordinasi dan program kerja yang diarahkan untuk meningkat kan peran sert a pemerintah daerah, masyarakat, instansi terkait serta swasta telah menghasilkan berbagai penghargaan baik yang diperoleh perusahaan, masyarakat maupun pemerintah daerah seperti tahun 2010 dan tahun 2011 mendapat piala ADI PURA yang dterima langsung oleh Kepala Daerah Kabupaten Kota di I stana Negara di Jakarta. Program yang dikembangkan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Lingkungan Hidup

 Sasaran yang ingin dicapai adalah peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup di Provinsi Goront alo.  Beberapa kegiatan yang t elah dilaksanakan sampai pada triwulan I I dalam peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo adalah: - Pelatihan bagi aparatur, guru-guru Dosen Kab Kota dalam pemantauan kualitas air sungai sebanyak 40 orang selama 3 tiga hari di Hotel Citra Kota Gorontalo - Pelatihan bagi aparatur, guru-guru dan masyarakat Kab Kota dalam pengelolaan sampah sebanyak 40 orang selama 3 tiga hari di Hot el Citra Kota Gorontalo STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I V- 10 - - Pelatihan bagi masyarakat dalam pengelolaan limbah plastik, eceng gondok menjadi kerajinan tangan sebanyak 50 orang Kerjasama dengan PKK Kota Goront alo di Kecamatan Talumolo Kota Gorontalo - Sosialisasi bagi para pemrakarsa Kegiatan dan I nstansi Lingkungan Hidup kab Kota dalam pengelolaan lingkungan hidup sebanyak 40 orang  Dokumentasi hasil pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

2. Pemantauan Kualitas Lingkungan

 Tujuan pemantauan kualitas lingkungan adalah untuk mengetahui kondisi kualitas lingkungan di Provinsi Gorontalo  Sasaran dari kegiatan tersebut adalah tersedianya database trend kualitas air sungai dan udara ambient di Provinsi Gorontalo dari tahun ket ahun dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan pencemaran air dan udara di provinsi Gorontalo  Pemantauan kualitas lingkungan terdiri dari pemantauan kualitas air sungai, pemantauan kualitas udara ambient, dan pemantauan ketaatan pemrakarsa dalam pelaksanaan RKL RPL Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan  Pemantauan kualitas air sungai dilaksanakan pada 5 lima sungai terdiri dari 15 titik pantau yaitu: - Sungai Bone 3 titik pantau - Sungai Paguyaman 3 titik pantau - Sungai Bionga 3 titik pantau - Sungai Buladu 3 titik pantau - Sungai Taluduyunu 3 titik pantau  Pemantauan kualitas udara dilaksanakan pada 6 Kab kota terdiri dari 18 titik pantau, yaitu: - Kawasan Pemukiman - Kawasan Transtportasi - Kawasan I ndustri  Pemantauan ketaatan pemrakarsa kegiatan terhadap pelaksanaan RKL dan RPL dilaksanakan pada 11 lokasi kegiatan, yaitu: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I V- 11 - - PT. Multi Nabati - Rumah Sakit Toto Kabila - Rumah Sakit Tani dan Nelayan - I rigasi Paguyaman - Pembangunan Kanal - PT. Nata De Coco - Pelabuhan Anggrek - Pabrik Gula Tolanguhula - SPBU Marisa - Rumah Sakit Dunda - TPI Boalemo - Pabrik Pengolahan rumput laut  Hasil pemantauan kualitas air sungai menunjukkan bahwa sungai Bone, Sungai Buladu, Sungai Paguyaman dan Sungai Bionga belum memenuhi syarat kualitas sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tent ang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, karena beberapa parameter masih berada diatas baku mut u, seperti BOD, COD, TSS dan coliform  Hasil pemantauan kualitas udara menunjukkan bahwa kualitas udara ambient di Provinsi Gorontalo masih memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.  Hasil pemantauan ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pelaksanaan RKL dan RPL menunjukkan bahwa 50 pemrakarsa belum melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Hal ini disebabkan karena pihak pemrakarsa tidak mengetahui kewajibannya dalam pengelolaan lingkungan dan tidak mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan  Dokumentasi kegiatan pemantauan kualitas lingkungan adalah sebagai berikut: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I V- 12 -

3. Progres Penyelamatan Danau Limboto