ENERGI TRANSPORTASI I I TEKANAN TERHADAP LI NGKUNGAN

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I I I - 20 - sedimen fasies alluvial, fluvial dan lakustrin yang berukuran butir pasir hingga kerikilan. Batuan terobosan di daerah kegiatan, yaitu batuan terobosan porfiri berkomposisi andesitik-dasitik dan batuan terobosan berkomposisi granodioritik–dioritik yang berbutir kasar. Batuan terobosan umumnya berupa stock dan dike yang dikontrol struktur regional yang berarah utara yang berumur Pliosen Akhir. Di daerah kegiatan terdapat 3 tipe mineralisasi, yakni tipe porphyry Cu-Au yang terdapat di Sungai Mak, punggungan Kayubulan, Cabang Kanan dan Cabang Kiri; mineralisasi epitermal high sulphidation Cu – Au – Ag yang terdapat di Motomboto dan mineralisasi epithermal low sulphidation Au – Ag yang terdapat di Mopuya, Moota. Daerah Mopuya tersusun oleh batuan gunung api berkomposisi andesitik–dioritik yang masif dan tebal yang dapat dikorelasikan sebagai satuan batuan gunung api Bilungala, diatasnya terendapkan satuan batuan gunung api yang berkomposisi andesit basaltik–riolit yang masif dan tebal yang dapat dikorelasikan sebagai satuan batuan gunung api Pinogu, dan endapan alluvial pantai yang terletak di pesisir pantai selatan. Mineralisasi terdapat pada urat kuarsa yang memotong batuan gunung api, berarah timur laut dan barat laut dengan kemiringan urat berkisar 70 o hingga 90 o , mengisi rekahan yang terbentuk akibat struktur sesar yang berarah relatif utara – selatan. Ukuran zona urat antara 0,3 m hingga 0,5 m dengan ukuran individu urat berkisar 5 cm hingga 20 cm. Hasil korelasi menunjukkan adanya 5 zonasi urat kuarsa, yakni urat Kiri dengan lebar 0,4 m dan panjang 420 m; urat Umum dengan lebar 0,5 m dan panjang 680 m; urat Tengkorak dengan lebar urat 0,5 m dan panjang 380 m; urat Beringin dengan lebar 0,4 m dan panjang 875 m; urat Mundur dengan lebar 0,3 m dan panjang 550 m Tekstur urat kuarsa yang berkembang banded, coloform, crustiform, sugary, open vug dengan pertumbuhan kristal kuarsa halus–sedang, silika berbentuk kristal dan di beberapa tempat berbentuk amorf, kalsedon jarang hadir, pirit berukuran halus 5 – 10 terbentuk pada sisi-sisi urat dan di beberapa tempat hadir oksida mangan. Ubahan yang terbentuk hanya disekitar urat, umumnya argillik dan silifikasi, dengan lebar ubahan berkisar 1 - 2 m.

G. ENERGI

Pasokan energy terbesar dilihat berdasarkan banyaknya jumlah kendaraan di Provinsi Gorontalo yaitu premium dengan jumlah kendaraan 516 kendaraan. Dari analisis data menunjukkan ada 100 SPBU untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar kendaraan. STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I I I - 21 - Sedangkan untuk bahan bakar kebutuhan rumah tangga kebanyakan mengggunakan bahan bakar minyak tanah. Kebutuhan konsumsi energy yang tinggi saat ini mengakibatkan pengurasan sumber daya fosil terutama minyak bumi, yang jauh lebih cepat dibanding kecepatan untuk menemukan cadangan baru, sehingga diperkirakan dalam waktu yang tidak lama lagi cadangan energi fosil akan habis. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah bahwa energy yang tersedia tersebut masih belum dapat dimanfaatkan secara efisien. Konservasi energi dengan penggunaan energi secara efisien dan rasional diterapkan pada seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari pemanfaatan sumber daya energi sampai pada pemanfaatan akhir, dengan menggunakan teknologi dan budaya pola hidup hemat energi. Menyangkut sub sektor energi dapat digambarkan bahwa secara umum kebutuhan listrik hanya mengharapkan pasokan dari PT. PLN Wilayah VI I Gorontalo. Kebutuhan listrik di Provinsi Gorontalo dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara Persero. Pada tahun 2009, total daya yang tersambung sebesar 101.356.870 VA dengan produksi listrik terjual sebesar 188.619.211 KWh. Pelanggan listrik yang tercatat di Provinsi Gorontalo pada tahun 2008 sebanyak 108.628 pelanggan dengan pendapatan penjualan listrik mencapai 124.416 milyar Rupiah.

H. TRANSPORTASI

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat. Status jalan menurut kewenangannya dan sumber pembiayaannya dapat dibedakan ke dalam 3 tiga kelompok besar, yaitu jalan negara, jalan provinsi, dan jalan kabupaten kota. Di tahun 2009, panjang jalan negara di Provinsi Gorontalo tercatat sepanjang 616,24 km, sedangkan panjang jalan provinsi adalah sejauh 401,28 km. Persentase panjang jalan provinsi berdasarkan kondisi jalan di Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa rusak berat 12,24 , rusak 4,75 , rusak sedang 13,05 , belum terbuka 9,15 dan kondisi dalam keadaan baik sebesar 60,81 . Di Provinsi Gorontalo terdapat 4 empat pelabuhan, yaitu Pelabuhan Gorontalo di Kota Gorontalo, Pelabuhan Anggrek dan Kwandang di Kabupaten Gorontalo Utara, serta Pelabuhan Tilamuta di Kabupaten Boalemo. Tetapi dari 4 empat pelabuhan tersebut, hanya Pelabuhan Gorontalo yang digunakan untuk angkutan penumpang. Tercatat pada tahun 2009, terdapat 12.188 penumpang naik dan 10.280 penumpang turun, dengan jumlah kapal STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I I I - 22 - sebanyak 333 buah. Sedangkan pelabuhan lainnya hanya dilalui oleh kapal barang, yaitu 310 kapal untuk Pelabuhan Kwandang, 105 kapal untuk Pelabuhan Tilamuta, dan 117 kapal untuk Pelabuhan Anggrek. Jumlah pesawat yang berangkat dan tiba di Bandara Jalaludin Gorontalo pada tahun 2009 sebanyak 1.069 pesawat berangkat dan 1.071 pesawat tiba. Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat dan tiba masing-masing tercatat sebanyak 115.292 orang dan 115.889 orang. Pada tahun 2009, volume kargo adalah 962.586 kg bongkar dan 559.023 kg muat, sedangkan volume bagasi yang dibongkar tercatat sebanyak 1.631.271 kg dan bagasi yang dimuat sebanyak 1.252.950 kg. I . PARI W I SATA Pr ov in si gor ont alo m em ilik i su m b er d ay a alam p ot en sial u n t uk d ik em b an gk an seb ag ai d aer ah t uj u an w isat a sep er t i keanekaragaman flora dan fauna dengan ekosistem yang sangat beragam, tentunya menjadi daya tarik khusus untuk dijadikan tujuan ekoturisme. Namun demikian pemanfaatannya harus hati-hati karena jumlah populasi setiap individu tidak besar dan distribusinya sangat terbatas. Dengan demikian pengembangan sistem pemanfaatannya pun tampaknya harus berbeda. Pengembangan sumberdaya alam yang nonekstraktif dan nonkonsumtif seperti ekoturisme harus menjadi pilihan utama. Kegiatan ekoturisme dapat memberikan konstribusi dan menghasilkan sebuah mekanisme dana untuk kegiatan konservasi. Selain itu kawasan hutan untuk konservasi yang memiliki ciri-ciri sebagai wakil dari ecotipe tertentu dapat dimanfaatkan pula untuk pengembangan ekoturisme. Di dalam kawasan konservasi ini biasanya kaya akan antraksi alam seperti air terjun, sungai, telaga, goa yang dapat dikembangkan untuk kegiatan ekoturisme. Gorontalo mempunyai obyek wisata yang tersebar di lima kabupaten kota dengan karakter, keindahan alam yang masih asli serta keanekaragaman adat dan budaya. Potensi obyek wisata Gorontalo antara lain: • Benteng Otanaha , Kolam renang Potanga dan Lahilote, Pantai Pohe di Kota Gorontalo. Pentadio Resort, Pendaratan Soekarno I luta, Danau Limboto, Rumah Adat Batanyo Poboide, Kerajinan Kerawang dan Benteng Oranye di Kabupaten Gorontalo Utara; • Air Terjun Ayuhulalo, Pantai Boalemo I ndah dan Pulau Bitila di Kabupaten Boalemo, kemudian, Pantai Bumbulan I ndah , Cagar Alam Panoa, Perkampungan Suku Bajo di Kabupaten Pohuwato; STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I I I - 23 - • Pemandian Air Panas Lombongo, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan Taman Laut Olele di Kabupaten Bone Bolango. Pada tahun 2009, di Provinsi Gorontalo tercatat ada 72 tamu diving, yang terdiri dari 25 orang tamu domestik dan 47 orang tamu asing. Sementara itu, untuk mendukung pariwisata, pada tahun 2009 ada 9 restoran, 125 rumah makan, dan 24 cafe. Jumlah hotel di Provinsi Gorontalo pada tahun 2009 adalah sebanyak 68 hotel dengan total kapasitas kamar yang tersedia 1.081 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 1.572 buah. Keberadaan hotel terbanyak ada di Kota Gorontalo, yaitu 39 hotel atau sekitar 57,35 persendari keseluruhan hotel yang ada. Sedangkan di Kabupaten Boalemo terdapat 6 hotel, di Kabupaten Gorontalo terdapat 7 hotel, di Kabupaten Pohuwato terdapat 14 hotel, dan di Kabupaten Gorontalo Utara terdapat 2 hotel. Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2009 adalah sebanyak 93.646 orang, meningkat 47,05 persen jika dibandingkan dengan tahun 2008. Dari total tamu, hanya 1,08 persen atau sejumlah 1.412 orang yang merupakan tamu asing luar negeri.

J. LI M BAH B3