STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO
I I I - 10 -
diperoleh yang paling banyak adalah laki-laki. Dengan presentase perbandingan kasus HI V dan AI DS yaitu 23 untuk HI V dan 77 AI DS.
c. Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD
Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue DBD di Provinsi Gorontalo terus meningkat dari tahun kemarin. Jumlah kasus DBD tahun 2009 sebanyak 93 kasus
dengan angka kesakitan mencapai 9,19 per 100.000 penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kota Gorontalo sebanyak 59 kasus sebesar 61,29 per 100.000 penduduk.
Kabupaten Pohuwato memiliki jumlah kasus paling rendah yaitu 3 kasus dengan angka kesakitan DBD 2,5 per 100.000. Sedangkan untuk tahun 2010 jumlah kasus penyakit
DBD meningkat drastis dengan jumlah kasus 480 dengan angka kesakitan mencapai 45,4 per 100.000 penduduk.
d. Penyakit Diare
Angka kesakitan Diare pada tahun 2009 di Provinsi Gorontalo mencapai 7,3 per 1.000 penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kota Gorontalo sebesar 7165 dengan
angka kesakitan 41 per 1.000 penduduk. Kabupaten Gorontalo utara memiliki angka kesakitan diare terendah yaitu 0,1 per 1.000 penduduk. Tahun 2010 angka kesakitan
diare Provinsi Gorontalo mencapai 33 per 1000 penduduk, Kabupaten Kota yang melaporkan kasus tertinggi adalah Kabupaten Gorontaalo sebanyak 13.409 kasus
dengan angka kesakitan 37,8 per 1000 penduduk. Terendah yaitu Kabupaten Boalemo sebanyak 1920 kasus dengan angka kesakitan 14,9 per 1000 penduduk. Cakupan angka
kesakitan penyakit diare per 1.000 penduduk di Kabupaten kota se Provinsi Gorontalo.
e. Penyakit Malaria
Provinsi Gorontalo, upaya untuk mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus malaria menjadi setengahnya pada tahun 2015.terus dilakukan, Angka
kejadian malaria pada tahun 1990 adalah sebesar 4,68 per 1000 penduduk, yang pada tahun 2015 ditargetkan akan turun menjadi 1 per 1000 penduduk. Pada tahun 2010
jumlah kasus penderita malaria positif adalah sebanyak 1709 kasus dengan angka kesakitan adalah 1,8 per 1000 penduduk yang berarti telah terjadi penurunan angka
kejadian secara nasional sebesar 50 . Kasus tertinggi dilaporkan oleh Kabupaten Gorontalo sebanyak 1579 kasus dan terendah Kabupaten Gorontalo utara dengan 12
kasus. Untuk Kota Gorontalo tahun 2010 tidak terdapat kasus malaria. Pencapaian ini
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO
I I I - 11 -
adalah pencapaian secara nasional yang bila dilihat pada pencapaian daerah Provinsi, Kabupaten maupun Kota Gorontalo angka kesakitan malaria sebagai berikut :
Grafik : 3.8 Angka Kesakitan Malaria Positif Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2010
Sumber : Profil Kabupaten Kota Tahun 2009-2010
Dari grafik di atas dapat di lihat perbandingan cakupan angka kesakitan penyakit malaria di Provinsi Gorontalo. Data tersebut menunjukkan kecenderungan yang sama dari
tahun sebelumnya. Menurut data profil kesehatan Kabupaten Kota se Provinsi Gorontalo tahun 2010 yang melaporkan paling tinggi yaitu Kabupaten Gorontalo jumlah kasus
sebanyak 1579 kasus dengan angka kesakitan 4,4 per 1000 penduduk, Kabupaten yang melaporkan terendah tidak ada kasus yaitu Kota Gorontalo.
Grafik : 3.9 Persentase Penderita Malaria Diobati
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2010
Sumber : Profil Kabupaten Kota Tahun 2009-2010
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO
I I I - 12 -
Grafik di atas menunjukkan persentase penderita malaria diobati tahun 2009 Provinsi mencapai 82 sedangkan di tahun 2010 menurun hingga 31,5 . Hal ini di antaranya
karena Kota Gorontalo tahun 2010 tidak melaporkan data penderita malaria posotif dan penderita yang diobati, sedangkan data penderita klinis mencapai 4309 jiwa. Sedangkan
penderita klinis malaria tertinggi adalah Kabupaten Gorontalo mencapai 5389 tetapi persentase yang diobati Begitu juga dengan Kabupaten Boalemo dan Pohuwato yang masing
– masing hanya 0,5 dan 5 yang diobati. Dari table di atas yang menunjukkan persentase tertinggi adalah Kabupaten Gorontalo Utara yang mencapai pengobatan hingga 100 .
f. Penyakit Campak