LI M BAH B3

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I I I - 23 - • Pemandian Air Panas Lombongo, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan Taman Laut Olele di Kabupaten Bone Bolango. Pada tahun 2009, di Provinsi Gorontalo tercatat ada 72 tamu diving, yang terdiri dari 25 orang tamu domestik dan 47 orang tamu asing. Sementara itu, untuk mendukung pariwisata, pada tahun 2009 ada 9 restoran, 125 rumah makan, dan 24 cafe. Jumlah hotel di Provinsi Gorontalo pada tahun 2009 adalah sebanyak 68 hotel dengan total kapasitas kamar yang tersedia 1.081 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 1.572 buah. Keberadaan hotel terbanyak ada di Kota Gorontalo, yaitu 39 hotel atau sekitar 57,35 persendari keseluruhan hotel yang ada. Sedangkan di Kabupaten Boalemo terdapat 6 hotel, di Kabupaten Gorontalo terdapat 7 hotel, di Kabupaten Pohuwato terdapat 14 hotel, dan di Kabupaten Gorontalo Utara terdapat 2 hotel. Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2009 adalah sebanyak 93.646 orang, meningkat 47,05 persen jika dibandingkan dengan tahun 2008. Dari total tamu, hanya 1,08 persen atau sejumlah 1.412 orang yang merupakan tamu asing luar negeri.

J. LI M BAH B3

Di Provinsi Gorontalo sampai dengan tahun 2010 berbagai hal yang menjadi permasalahan pengelolaan limbah B3 adalah sebagai berikut: o Pengetahuan masyarakat tentang bahaya limbah B3 masih rendah karena dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan tidak terlihat langsung melainkan berjangka panjang. o Di Daerah Gorontalo, belum terdapat perusahaan yang memiliki izin pemusnahan Limbah B3. o Fasilitas pengelolaan terpadu limbah B3 masih terbatas. Saat ini Bone Bolango belum memiliki fasilitas pengelolaan limbah B3 cair dan fasilitas pengelolaan terpadu limbah B3 dengan landfill kelas I . o Timbul sumber limbah B3 yang baru. Sebagai contoh adalah limbah B3 yang dihasilkan dari pembakaran batu bara berupa fly ash dan bottom ash. Kenaikan harga BBM menyebabkan pengusaha beralih menggunakan batu bara dan mengakibatkan peningkatan jumlah timbulan fly ash dan bottom ash. Mengatasi persoalan pemanasan global bukanlah hal yang mudah, tapi menyepelekannya hanya akan menjadikan persoalaan tersebut bertambah parah… BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Pabrik Gula PT. Rajawali Tolangohula STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I V- 1 -

BAB I V UPAYA PENGELOLAAN LI NGKUNGAN

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari kegiatan pembangunan nasional, seperti ditetapkan dalam pasal 28H dan 33 UUD 1945. Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-2 menyat akan “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” serta pasal 33 ayat 4 UUD 1945 Amandemen ke-4 menyatakan “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.” Pasal 3 UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup mengemukakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, keberlanjutan, dan manfaat mempunyai tujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia I ndonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat I ndonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan kedua ketentuan tersebut, secara jelas dinyatakan bahwa Pemerintah mempunyaii kewajiban menjaga kelestarian lingkungan hidup yang baik dan sehat kepada seluruh masyarakat, melalui pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan menyelaraskan pembangunan ekonomi, sosial, maupun lingkungan hidup secara baik dan harmonis.

A. Rehabilitasi Lingkungan

Program rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah bertujuan unt uk merehabilitasi lahan kritis serta melindungi, meningkatkan dan mempertahankan kemampuan lahan agar dapat berfungsi dan berdaya guna secara optimal, baik sebagai unsur produksi maupun sebagai media pengatur tata air dan perlindungan lingkungan alam. Pemerintah juga telah melakukan upaya pemulihan yang juga secara berkala, salah satu diantaranya adalah rehabilit asi terhadap hutan dan lahan