Kebijakan Pembangunan Kerangka Teori

penambahan Puskesmas dan Puskesmas keliling, fasilitas rumah sakit daerah, serta penambahan tenaga medis dan paramedis. 1.6.2.4 Perkembangan Pedesaan, lembaga Swadaya Masyarakat dan Penataan Ruang Permasalahan pedesaan yang perlu menjadi prioritas adalah masalah fasilitas perhubungan, tingginya tingkat kekritisan sumber daya alam dan tingginya tingkat kerawanan terhadap bencana alam terutama banjir dan kekeringan. Maka dalam hal ini perlunya peningkatan peran serta Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Sosial Lainnya dalam pelaksanaan pembangunan dan perlunya meningkatkan usaha perkoperasian di daerah sebagai penggerak perekonomian. Penataan ruang dan pertanahan yang tidak baik akan menyebabkan pemerintah daerah sulit untuk melakukan koordinasi pembangunan, pengendalian penggunaan ruang dan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam. Di daerah mekanisme pengendalian penggunaan ruang masih belum mantap dan belum memadainya Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten, Kotamadya dan kawasan- kawasan pengembangan industri dan pariwisata di daerah.

1.6.3 Kebijakan Pembangunan

Kebijakan umumnya adalah sebuah arahan. Maka pembangunan daerah diarahkan pada peningkatan sektor pertanian dan sektor industri. Peningkatan itu juga disertai dengan peningkata akan penguasaan dan kualitas teknologi dan diharapkan dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan pertumbuhan produksi daerah. Pembangunan sektor sosial, kependudukan dan sektor ekonomi dilakukan seara terpadu dalam rangka pembangunan wilayah. Dan secara keseluruhan pembangunan wilayah diarahkan pada peningkatan kualitas masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan yang optimal, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan pendapatan nyata dan kesejahteraan sosial serta taraf hidup seluruh lapisan Universitas Sumatera Utara masyarakat. 13 1. 6.3.1 Sektor Pertanian, Industri dan Perdagangan Berdasarkan arahan dan masalah-masalah pembangunan daerah maka dikembangkan langka-langkah pembangunan daerah yang pokok-pokoknya adalah sebagai berikut. Pemerintah daerah harus betul-betul menyadari dan paham bahwa daerah yang dikelolanya harus berproduksi. Maka peningkatan di sektor pertanian dalam arti luas harus memang betul-betul ditingkatkan untuk meningkatkan produksi dan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan para petani, memperluas kesempatan kerja, memenuhi kebutuhan industri akan bahan baku dan untuk meningkatkan ekspor. Keseimbangan antara sektor pertanian dan industri di daerah harus diwujudkan dan terus dibenahi. Usaha pembangunan dan pengembangan sektor industri, terutama agroindustri harus terus didorong untuk menciptakan iklim berusaha dan melibatkan partisipasi swasta melalui pemberian informasi dan pemberian kemudahan. Maka disamping itu pemerintah daerah harus melakukan kegiatan-kegiatan promosi agar pihak swasta masuk kedalam pengembangan sektor perhubungan, komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dalam perdagangan. Upaya- upaya seperti ini juga akan maksimal melalui bimbingan, penyuluhan, penyempurnaan sisitem sisitem informasi pasar dan sisitem angkutan. 1.6.3.2 Perluasan Lapangan Kerja, Koperasi dan Pariwisata Pemerintah daerah harus merumuskan kebijakan untuk mempromosikan daerah dan melakukan upaya-upaya pendekatan terhadap investor untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan mengolah sumber daya alam juga harus memenuhi persyaratan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan. 13 B.S.Muljana,perencanaan pembangunan Nasional, Jakarta: UI-Press, 2001 hal 194-196 Universitas Sumatera Utara Usaha koperasi di dalam perekonomian dan pembangunan daerah adalah corak perekonomian mikro yang menuntut partisipasi secara menyeluruh dari kegiatan ekonomi masyarakat terutama masyarakat di pedesaan yang merupakan basis perekonomian di daerah. Untuk meningkatkan sektor pariwisata pemerintah daerah harus memiliki keseriusan mengembangkan potensi alam untuk kunjungan wisata. Untuk itu berbagai fasilitas akomodasi, pengangkutan dan telekomunikasi dari dan ke daerah wisata akan terus dikembangkan. 1.6.3.3 Daerah Tertinggal, Daerah Kritis Daerah padat Penduduk dan Tata Ruang Filosofi dan tujuan otonomi daerah adalah aspek pemerataan pembangunan, demikian halnya pembangunan didaerah harus juga didasari dengan pemahaman pemerataan pembangunan hingga kedaerah pedesaan dipelosok dan sulit dijangkau. Produk kebijakan dan orientasi pembangunan juga harus proporsional diarahkan di daerah tertinggal, daerah kritis dan daerah padat penduduk. Sedangkan daerah padat yang umumnya ada diperkotaan akan dilanjutkan pula secara terencana dan terpadu dengan memperhatikan perkembangan penduduk dan kepentingan mereka. Pembangunan daerah padat diarahkan untuk menjamin lingkungan yang sehat untuk hidup, bekerja dan berusaha. Dan bagian terakhir mengurus masalah daerah berpenduduk padat adalah dengan menyeimbangkan pembangunan di pedesaan dan di perkotaan. Dalam rangka mengurangi derasnya arus urbanisasi ke kota-kota besar pemerintah daerah harus berupaya melakukan pengembangan kota sedang dan kota kecil. Untuk mendukung ini pemerintah menempuh langkah awal dalam hal pemberdayaan aparatur daerah untuk menggali dan penyerahan potensi baru daerah dan itu dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak menghambat perkembangan dunia usaha. Sejalan dengan itu diusahakan penyempurnaan mekanisme perpajakan dan retribusi daerah, peningkatan kinerja Universitas Sumatera Utara aparatur daerah dalam memungut pajak dan retribusi daerah, pajak bumi dan bangunan. 14

1.6.4 Kegiatan Pembangunan