1. Memusatkan perhatian pada masalah yang ada pada saat penelitisn dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat faktual.
2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya,di iringi dengan interpretasinasional yang memadai.
Menurut Nasir, gambaran penelitian deskriptif adalah sebagai studi untuk menentukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Melukiskan secara akurat sifat-sifat
dari beberapa fenomena individu atau kelompok, menentukan frekuensi terjadinya suatu keberadaan untuk meminimalkan bias dan memaksimalkan reabilitas.
Analisisnya dikerjakan berdasarkan “exposy facto” yang artinya data dikumpulkan, setelah semua kejadian berlangsung
.
17
1.7.2 Jenis Penelitian
Studi ini pada dasarnya bertumpu pada penelitian kualitatif yang mencoba menganalisis peerilaku dan fenomena politik yang tidak dapat atau tidak dianjurkan
untuk di kuantifikasi pendekatan positivis. Mereka yang mendukung metode kualitatif mengadopsi apa yang sering kita sebut sebagai pandangan ontologis-
pengakuan bahwa realitas tidak objektif. Maka untuk ini kita perlu masuk kedalam setting sosial dari fokus penelitian kita. selain itu apa yang sebenarnya kita cari
jawabannya adalah bukan hanya “apa yang terjadi” tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana”.
18
Aplikasi penelitian kualitatif ini adalah konsekuensi metodologis dari penggunaan metode deskrptif. Bogdan dan Taylor mengungkapkan bahwa
”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
19
Paradigma kualitatif ini merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan
17
Mohammad Nasir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983 hal. 105
18
Lisa Harrison,Metodologi Penelitian Politik, Jakarta: Kencana, 2009 hal 89
19
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994, hal 3
Universitas Sumatera Utara
kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai tujuan penyusunan
konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta.
20
Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi satu generalisasi yang dapat diterima oleh
akal sehat manusia. Masalah yang akan diungkapkan dapat disiapkan sebelum mengumpulkan data atau informasi, akan tetapi mungkin saja berkembang dan
berubah selama kegiatan penelitian dilakukan. Dengan demikian datainformasi yang dikumpulkan data terarah pada kalimat yang diucapkan, kalimat yang tertulis dan
tingkah laku kegiatan. Informasi dapat dipelajari dan ditafsirkan sebagai usaha untuk memahami maknanya sesuai dengan sudut pandang sumber datanya. Maka informasi
yang bersifat khusus itu, dalam bentuk teoritis melalui proses penelitian kualitatif tidak mustahil akan menghasilkan teori-teori baru, tidak sekedar untuk kepentingan
praktis saja. Riset kualitatif
cenderung fokus pada usaha mengeksplorasi sejumlah contoh atau peristiwa yang dipandang menarik dan mencerahkan, dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman
yang “mendalam”, “bukan luas” Blaxter et al., 1996 hal. 60 maka untuk penelitian ini diharapkan adanya penjelasan yang lebih besar dan kesempatan untuk berekspresi.
Secara khusus, penelitian yang penulis gunakan dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek penelitian
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Fakta atau data yang ada dikumpulkan, diklasifikasikan dan kemudian akan dianalisa. Pada penelitian
deskriptif, penulis memusatkan perhatian pada penemun fakta-fakta sebagaimana keadaan yang sebenarnya ditemukan. Karena itu dalam penelitian ini, penulis
mengembangkan konsep dan menghimpun berbagai data, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
20
Erlina, Metodologi Penelitian, Medan: USU Press, 2011 hal 14
Universitas Sumatera Utara
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data