2.6. Kerangka Berfikir
Pembelajaran standar kompetensi mengelola dana kas kecil kompetensi dasar membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil yang selama ini dilakukan oleh guru
pada program keahlian administrasi perkantoran di SMK Bhakti Persada Kendalmasih menggunakan metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran
sedangkan siswa hanya mendengarkan saja penjelasan dari guru, itu berarti kurang adanya kreativitas guru dalam penggunaan metode dan model pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat diambil kesimpulanbahwa rendahnya partisipasi dan keterampilan siswa disebabkan oleh
pembelajaran yang kurang bervariasi dan hanya berpusat pada guru saja meskipun kadang siswa juga dituntut aktif untuk mengerjakan tugas dipapan tulis, namun kegiatan
itu tidak bersifat rutin. Sehingga hanya beberapa siswa saja yang aktif dalam proses
belajar mengajar.
Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu model pembelajaran konvensional dengan media pembelajaran LKS yang dijadikan sebagai sumber belajar
dan sumber latihan. Dengan media pembelajaran yang terbatas tersebut, maka menjadikan siswa merasa bosan dan cenderung pasif.Untuk mengatasi hal tersebut,
salah satu alternatif yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model think pair share dapat
dijadikan sebagai acuan yang menarik perhatian siswa. Model pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan keterampilan siswa dalam proses
pembelajaran pada kompetensi dasar membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil, dengan meningkatnya partisipasi siswa dan keterampilan diharapkan hasil belajar siswa
juga ikut meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema kerangka berikir berikut ini:
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir
Kondisi awal
TINDAKAN
Implementasi model pembelajaran think pair
sharepada setiap siklus Langkah-langkah setiap
siklus I, II dan III a.
Perencanaan b.
Pelaksanaan c.
Observasi d.
Refleksi Diakhiri setiap siklus
dengan tes evaluasi. Perbaikan dari siklus I
merupakan acuan untuk pelaksanaan siklus II,
siklus II merupakan acuan pelaksanaan siklus III.
Suharsimi, 2010:73
Kondisi akhir
Kondisi Observasi Awal
1. Partisipasi dan keterampilan rendah.
2. Siswa merasa jenuh sehingga tidak fokus dalam
pembelajaran. 3.
Hasil belajar rendah. 4.
Pembelajaran terfokus pada guru jadi pembelajaran kurang optimal.
Langkah-langkah Model Pembelajaran think pair share
1. Guru melakukan apresiasi melalui tanya
jawab kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari.
2. Guru membentuk siswa dalam kelompok
belajar. 3.
Guru menjelaskan tahapan-tahapan dalam pembelajaran think pair share.
4. Siswa melakukan tahapan-tahapan dalam
pembelajaran think pair shareyang terdiri dari:
a. Think berfikir yaitu guru mengajukan
pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa
menggunakan waktu b.
Pairing berpasangan guru meminta siswa berpasangan dan mendiskusikan
apa yang telah mereka peroleh. c.
Share berbagi
guru meminta
pasangan-pasangan untuk
berbagi dengan seluruh kelas yang telah mereka
bicarakan. Slavin, 2010:257
Partisipasi dan
keterampilan siswa meningkat
a. Siswa lebih partisipatifdan
terampil dalam KBM kas kecil. b.
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, berpendapat
dan presentasi. c.
Siswa dapat
terampil melakukan pembukuan kas
kecil.
Ketuntasan
Tercapainya partisipasi dan keterampilan siswa serta
hasil belajar
siswa minimal 75 dari seluruh
siswa dalam satu kelas.
Mulyasa 2009:256
2.7. Hipotesis