Pembelajaran Partisipatif Partisipasi .1. Pengertian Partisipasi

2 Adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan. 3 Dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik. Berdasarkan uraian diatas, partisipasi dalam pembelajaran dapat disimpulkan sebagai keikutsertaan peserta didik dalam proses pembelajaran yang tercermin tingkah laku peserta didik secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan keseluruhan dari keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka memberikan kontribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang baik. Mengacu pendapat dari para ahli di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa yang dijadikan sebagai Indikator tercapainya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar antara lain: 1. Keterlibatan emosional. 2. Keterlibatan mental. 3. Kontribusi berupa pendapat. 4. Kontribusi berupa saran. 5. Kontribusi berupa tenaga. 6. Komunikasi timbal balik

2.1.3. Pembelajaran Partisipatif

Pembelajaran partisipatif dapat dikembangkan dengan prosedur sebagai berikut: 1 Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap belajar. 2 Membantu peserta didik menyusun kelompok, agar dapat saling belajar dan membelajarkan. 3 Membantu peserta didik mendiagnosis dan menemukan kebutuhan belajarnya. 4 Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar. 5 Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman belajar. 6 Membantu peserta didik menemukan kegiatan belajar. 7 Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil belajar. Sudjana2001:16 partisipasi di dalam pembelajaran merupakan salah satu bentuk tingkah laku yang ditentukan oleh lima faktor, antara lain: 1 Pengetahuankognitif, berupa pengetahuan tentang tema, fakta, aturan dan ketrampilan membuat translation. 2 Kondisi situasional, seperti lingkungan fisik, lingkungan sosial, psikososial dan faktor-faktor sosial. 3 Kebiasaan sosial, seperti kebiasaan menetap dan lingkungan. 4 Kebutuhan, meliputi kebutuhan Approach mendekatkan diri, Avoid menghindar dan kebutuhan individual. 5 Sikap, meliputi pandanganperasaan, kesediaan bereaksi, interaksi sosial, minat dan perhatian. Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Siswa dituntut aktif untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran karena dengan demikian siswalah yang akan membuat suatu pembelajaran akan dikatakan sukses, efektif dan efisien. Sehingga dapat berdampak pada tinggi rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Sudjana Mulyasa, 2004:156 mengemukakan bahwa syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari siswa. Keterlibatan siswa merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk terjadinya keterlibatan itu siswa harus memahami dan memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar atau pembelajaran. Keterlibatan itupun harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar. Untuk mendorong partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif, menggunakan pengalaman berstruktur dan menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya. Siswa dalam proses belajar mengajar berkedudukan sebagai subjek sekaligus objek pembelajaran. Sebagai subjek karena siswa merupakan individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subjek belajar. Untuk itu, dari pihak siswa diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

2.2 Keterampilan