Kesulitan Belajar Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua Kesulitan Belajar Ditinjau dari Jarak Rumah ke Sekolah Kesulitan Belajar Ditinjau dari Jumlah Anak dalam Keluarga

153

b. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Pekerjaan Orang Tua

Meskipun orang tua juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil belajar siswa, namun jenis pekerjaan orang tua dalam kajian penelitian ini juga tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Tidak ada kecenderungan bahwa siswa yang orang tuanya mempunyai pekerjaan yang lebih mapan atau baik, hasil belajar siswa lebih baik, terbukti rata-rata hasil belajar siswa yang orang tuanya PNS yang relatif sama dengan siswa yang orang tuanya mempunyai pekerjaan sebagai pedagang, wiraswasta, buruh, sopir dan lainnya. Hal ini disebabkan hasil belajar siswa lebih terpengaruh oleh kemampuan siswa dan motivasi dalam belajarnya. Tidak jarang siswa yang orang tuanya buruh maupun wiraswasata lainnya, karena memiliki kemampuan yang lebih dan motivasi yang baik memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang orang tuanya PNS atau pedagang. Kemampuan siswa lebih dominan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Seperti terlihat pada hasil analisis faktor ternyata kemampuan siswa merupakan faktor yang berpengaruh besar terhadap kesulitan belajar siswa.

c. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua

Berdasarkan uji anova yang diperoleh ternyata sebagian besar peghasilan orang tua siswa masih kurang dari 700 ribu setiap bulannya. Namun demikian tidak menjamin bahwa orang tua siswa yang berpenghasilan lebih dari 700 ribu memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi. Terbukti dari hasil uji anova, ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan kesulitan belajar ditinjau dari penghasilan 154 orang tua. Meskipun penghasilan orang tua yang lebih tinggi memungkinkan terpenuhinya kebutuhan keluarga termasuk di dalamnya pendidikan untuk anak, namun apabila tidak didukung oleh kemampuan dan motivasi belajar yang kuat, hasil belajar siswa pun kurang optimal.

d. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Jarak Rumah ke Sekolah

Siswa yang bersekolah di SMP Negeri 38 Semarang berada di lingkungan sekolah, terbukti hanya 8,9 siswa kelas III jarak rumah dan sekolah kurang lebih 4 km, 4,1 dengan jarak lebih dari 4 km dan sisanya dengan jarak kurang dari 4 km. Perbedaan jarak rumah ke sekolah ini ternyata tidak berpengaruh pada perbedaan hasil belajar siswa, terbukti dari hasil analisis data tidak ada perbedaan hasil belajar ditinjau dari jarak rumah. Siswa yang mempunyai jarak lebih dekat dengan sekolah maupun relatif jauh dari sekolah mempunyai kesulitan belajar yang relatif sama. Kesulitan yang dialami siswa ini lebih dipengaruhi oleh motivasi. Meskipun jauh apabila mempunyai motivasi yang tinggi untuk sekolah, jarak bukan menajdi masalah bagi siswa, sebaliknya apabila motivasi untuk sekolah rendah, meskipun jarak rumah ke sekolah dekat maka cenderung malas ke sekolah.

e. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Jumlah Anak dalam Keluarga

Berdasarkan hasil pengisian angket ternyata sebagian besar jumlah anak yang ada dikeluarga siswa sebanyak 3 anak atau lebih. Namun demikian hasil belajar yang dicapai siswa juga tidak jauh berbeda dengan hasil belajar yang jumlah anak dalam keluarganya relatif sedikit. Dari hasil uji anova menunjukkan tidak ada perbedaan 155 kesulitan belajar ditinjau dari jumlah anak dalam keluarga, mereka cenderung mempunyai kesulitan belajar yang relatif sama. Hal ini dapat terjadi karena belajar anak di rumah lebih cenderung dipengaruhi oleh kualitas belajar dan suasana keluarga yang mendukungnya. Meskipun jumlah anak dalam keluarga relatif banyak, apabila suasananya kondusif dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik, maka dapat mendukung anak tersebut belajar secara baik, sebaliknya meskipun jumlah anak relatif sedikit, tetapi suasana rumah kurang mendukung, tidak adanya budaya belajar yang baik maka tidak akan memberikan pengaruh positif terhadap belajar anak di rumah. Namun demikian dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang tidak mempunyai saudara mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi yaitu mencapai 6,5 yang berbeda jauh dari siswa mempunyai saudara. Hal ini dimungkinkan pada siswa yang tidak mempunyai saudara, kebutuhan belajarnya terpenuhi yang mendukung proses belajar siswa.

f. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Jenis Transportasi ke Sekolah

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SMP NEGERI 1 SECANG TAHUN AJARAN 2014 2015

2 28 107

ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI DI SMK ANTONIUS SEMARANG.

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Geografi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2007/2008.

0 1 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 0 122

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 0 1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 36 Semarang Tahun 2005/2006.

0 0 2

Analisis Faktor-faktor Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas III di SMP Negeri 38 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.

0 0 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PONTIANAK SKRIPSI

0 0 23