119
di sekitar rumah, waktu bermain PS yang jarang, waktu tidur yang cukup, tidak mengikuti kursus, dan waktu berolah raga yang sedikit.
3. Pemenuhan Kebutuhan Siswa
Hasil analisis deskriptif tentang pemenuhan kebutuhan siswa dapat dilihat pada gambar 5 berikut :
3.0 28.4
55.6
13.0
20 40
60 80
100
Fr e
k ue
ns i
Sangat menghambat
Mengambat Kurang
menghambat Tidak
menghambat
Pem enuhan Kebutuhan Sisw a
Gambar 5 Tingkat Hambatan dari Faktor Pemenuhan Kebutuhan Berdasarkan hasil deskripsi tentang pemenuhan kebutuhan
siswa ternyata sebanyak 5 siswa atau 3 sangat terhambat, 48 siswa atau 28,4 terhambat, 94 siswa atau 55,6 kurang terhambat dan 22
siswa atau 13 tidak terhambat. Dari indikator faktor pemenuhan kebutuhan siswa yang
meliputi pemenuhan kebutuhan belajar X
39
ternyata 33 siswa atau 19,5 orang tua memenuhi kebutuhan belajar hanya sebatas pada alat
tulis, 102 siswa atau 60,4 orang tua memenuhi kebutuhan belajar sebatas alat tulis dan LKS dan hanya 34 siswa atau 20,1 orang tua
120
yang memenuhi semua kebutuhan belajar anak buku tulis, peralatan tulis, buku cetak dan LKS.
Dilihat dari kemampuan membayar uang bulanan sekolah X
40
ternyata 11 siswa atau 6,5 membayar uang bulanan setiap 6 bulan sekali, 13 siswa atau 7,7 membayar uang bulanan setiap 3 bulan
sekali, 71 siswa atau 42 membayar uang bulanan setiap 2 bulan sekali dan 74 siswa atau 43,8 yang membayar uang bulanan setiap 1
bulan sekali. Ditinjau dari pola makan X
2
ternyata 35 siswa atau 20,7 mengkonsumsi makanan bergizi sebulan sekali, 78 siswa atau 46,2
mengkonsumsi makanan bergizi 1 minggu sekali dan 56 siswa atau 33,1 yang mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari.
Kurang terpenuhinya kebutuhan belajar, kemampuan membayar uang bulanan yang rendah dan pola makan yang tidak
teratur ini disebabkan rendahnya penghasilan orang tua, terbukti dari data X
38
menunjukan bahwa 79 siswa atau 46,7 penghasilan orang tua di bawah 500 ribu, 69 siswa atau 40,8 penghasilan orang tua
antara 500-700 ribu, 13 siswa atau 7,7 penghasilan orang tua antara 800-900 ribu dan hanya 8 siswa atau 4,7 yang penghasilan orang
tuanya lebih dari 900 ribu. Di samping rendahnya penghasilan orang tua, ternyata
kurangnya pemenuhan kebutuhan siswa disebabkan jumlah anggota keluarga yang besar yaitu lebih dari 4 orang. Dari data mengenai
121
jumlah anggota keluarga X
36
, ternyata 18 siswa atau 10,7 jumlah anggota keluarganya lebih dari 8 orang, 48 siswa atau 28,4 jumlah
anggota keluarganya 7-8 orang, 88 siswa atau 52,1 jumlah anggota keluarganya 5-6 orang dan hanya 15 siswa atau 8,9 yang jumlah
anggota keluarganya 3-4 orang. Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa ada
sebagian siswa yang mengalami hambatan dalam pembelajaran karena kurang terpenuhi kebutuhan belajarnya oleh keluarga.
4. Minat Siswa