152
3. Kesulitan Belajar ditinjau dari Kondisi Siswa
a. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Jenis Kelamin
Kesulitan belajar ekonomi pada siswa kelas III SMP Negeri 38 Semarang kurang terkait dengan jenis kelamin siswa. Antara siswa
laki-laki dan perempuan ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar yang diperoleh. Kedua kelompok siswa baik pada
kelompok laki-laki maupun perempuan memiliki kesulitan belajar yang relatif sama, terbukti dari hasil belajar yang masih rendah yaitu
5,4153 untuk kelompok siswa perempuan dan 5,1992 untuk kelompok siswa laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar mereka
lebih dipengaruhi oleh faktor lain seperti telah diuraikan sebelumnya yaitu sumber belajar dan kemampuan. Intelegensi atau kemampuan
mempunyai pengaruh yang terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah. Kemampuan ini tidak terkait dengan jenis kelamin siswa.
Sampai saat ini belum ada petunjuk yang menguatkan tentang adanya perbedaan skill, sikap-sikap, minat, temperamen, bakat dan tingkah
laku sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin. Ada bukti bahwa perbedaan tingkah laku antara laki-laki dan perempuan merupakan
hasil dari perbedaan tradisi kehidupan dan bukan semata-mata perbedaan jenis kelamin.
153
b. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Pekerjaan Orang Tua
Meskipun orang tua juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil belajar siswa, namun jenis pekerjaan orang tua dalam
kajian penelitian ini juga tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Tidak ada kecenderungan bahwa siswa
yang orang tuanya mempunyai pekerjaan yang lebih mapan atau baik, hasil belajar siswa lebih baik, terbukti rata-rata hasil belajar siswa
yang orang tuanya PNS yang relatif sama dengan siswa yang orang tuanya mempunyai pekerjaan sebagai pedagang, wiraswasta, buruh,
sopir dan lainnya. Hal ini disebabkan hasil belajar siswa lebih terpengaruh oleh kemampuan siswa dan motivasi dalam belajarnya.
Tidak jarang siswa yang orang tuanya buruh maupun wiraswasata lainnya, karena memiliki kemampuan yang lebih dan motivasi yang
baik memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang orang tuanya PNS atau pedagang. Kemampuan siswa lebih dominan
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Seperti terlihat pada hasil analisis faktor ternyata kemampuan siswa merupakan faktor yang
berpengaruh besar terhadap kesulitan belajar siswa.
c. Kesulitan Belajar Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua