127
siswa. Buku literatur lainnya X
25
yang berhubungan dengan ekonomi juga masih jarang yang menggunakan, terbukti dari 127 siswa atau
75,1 siswa tidak menggunakan buku literatur karena di perpustakaan tidak ada, dan 42 siswa atau 24,9 menyatakan kurang lengkap yaitu
hanya satu jenis yaitu buku paket itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa ketersediaan buku paket dan literatur
sangat kurang dan hal ini sangat menghambat belajar siswa dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah.
8. Teman Bergaul
Hasil analisis deskriptif tentang teman bergaul siswa dapat dilihat pada gambar 10 berikut :
1.2 4.7
42.0 52.1
20 40
60 80
100
Fr e
k ue
ns i
Sangat menghambat
Mengambat Kurang
menghambat Tidak
menghambat
Tem an Bergaul
Gambar 10 Tingkat Hambatan dari Faktor Teman Bergaul
128
Berdasarkan data tentang teman bergaul, ternyata 88 siswa atau 52,1 siswa tidak merasa terhambat, 71 siswa atau 42 kurang
terhambat, 8 siswa atau 4,7 yang terhambat dan hanya 2 siswa atau 1,2 sangat terhambat.
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai teman bergaul X
44
menunjukan 2 siswa atau 1,2 semua teman bermainnya tidak bersekolah, 8 siswa atau 4,7 sebagian kecil teman bermainnya
bersekolah, 71 siswa atau 42 sebagian besar teman bermainnya bersekolah, dan 88 siswa atau 52,1 semua teman bermainnya
bersekolah. Dapat disimpulkan bahwa faktor teman bergaul tidak terlalu
menghambat belajar siswa karena sebagian besar siswa mempunyai teman beragaul yang sama-sama sekolah.
9. Materi Pelajaran
Hasil analisis deskriptif tentang materi pelajaran dapat dilihat pada gambar 11 berikut :
0.0 7.7
64.5 27.8
20 40
60 80
100
Fr e
k ue
ns i
Sangat menghambat
Mengambat Kurang
menghambat Tidak
menghambat
Materi Pelajaran
Gambar 11 Tingkat Hambatan dari Faktor Materi Pelajaran
129
Berdasarkan hasil analisis deskriptif ternyata dari 169 siswa terdapat 13 siswa atau 7,7 merasa terhambat pada materi pelajaran,
sebanyak 109 siswa atau 64,5 kurang terhambat dan 47 siswa atau 27,8 tidak terhambat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari indikator materi pelajaran mengenai komposisi materi pelajaran X
29
ternyata 13 siswa atau 7,7 menyatakan komposisi materi ekonomi sebagian besar
hitungan, meskipun 109 siswa atau 64,5 menyatakan komposisi materi ekonomi sebagian besar hafalan dan 77 siswa atau 27,8
menyatakan komposisi materi ekonomi seimbang antara hitungan dan hafalan.
Hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil dari siswa yang merasa bahwa materi pelajaran menjadi faktor
penghambat, sedangkan bagi sebagian besar siswa merasa tidak terhambat hal ini karena menurut persepsi sebagian besar siswa
komposisi materi ekonomi lebih banyak hapalan daripada hitunganya.
130
3. Perbedaan Kesulitan Belajar Berdasarkan Kondisi Siswa