144
Selain buku paket yang kurang memadai, keberadaan buku literatur ekonomi hampir tidak ada sama sekali begitu pula dengan
buku literatur untuk mata pelajaran yang lain. Tidak adanya buku literatur ini terkait dengan keberadaan perpustakaan yang ada di SMP
Negeri 38 Semarang. Perpustakaan di SMP Negeri 38 Semarang belum optimal dalam penggunaannya karena banyak kendala yang dihadapi
di antaranya tempat yang terlalu sempit dan koleksi buku yang masih sedikit. Perpustakaan di SMP Negeri 38 Semarang hanya berukuran 3
x 5 m sedangkan koleksi bukunya ada 4000 buku yang meliputi buku paket dan buku fiksi. Tempat yang terlalu sempit menjadi kendala bila
banyak siswa yang mau membaca di perpustakaan. Sehingga siswa lebih memanfaatkan waktu istirahat untuk jajan di kantin dari pada
membaca di perpustakaan. Dan tidak menutup kemungkinan perpustakaan yang kurang kondusif inilah yang menyebabkan minat
baca rendah di kalangan siswa SMP negeri 38 Semarang.
b. Faktor Kemampuan Siswa
Faktor kemampuan siswa berdasarkan hasil kajian penelitian ini merupakan faktor kedua yang berpengaruh terhadap kesulitan
belajar siswa. Hambatan siswa dari faktor ini mencapai 42,29. Dari data yang terungkap sebanyak 7 siswa atau 4,1 merasa sangat
menghambat, 111 siswa atau 65,7 siswa merasa terhambat belajarnya karena faktor kemampuan diri, 46 siswa atau 27,2 kurang
terhambat dan hanya 5 siswa atau 3 yang merasa tidak terhambat.
145
Hal ini ditunjukkan dari hasil nilai ulangan ekonomi yang rendah, rata- rata nilai UHT semua mata pelajaran yang rendah dan prestasi belajar
di kelas yang rendah. Hal ini terkait dengan keaktifan siswa yang sangat kurang. Pada saat pembelajaran ekonomi berlangsung masih
jarang siswa yang bertanya apabila ada kesulitan atau sesuatu yang belum jelas. Di samping itu kebiasaan belajar yang belum baik, yaitu
belajar hanya pada saat akan ada ulangan harian dan frekunsi membaca yang rendah. Mereka hanya membaca buku paket dan kurang
membaca literatur lainnya. Kebiasaan lainnya yang menyebabkan kemampuan belajar yang rendah karena jumlah jam belajar di rumah
yang relatif sedikit. Sebagian besar siswa belajar kurang dari satu jam sehari di rumah, sedangkan waktu bermainnya 3-4 jam sehari.
Kebiasaan yang kurang baik inilah yang menyebabkan hasil belajar khususnya mata pelajaran ekonomi masih kurang optimal.
Kemampuan siswa besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama siswa yang mempunyai kemampuan yang
tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat kemampuan yang rendah. Dan hal ini terbukti pada siswa kelas 3 SMP
Negeri 38 Semarang. Walaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat kemampuan yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini
disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan kemampuan adalah
salah satu faktor di antara faktor yang lain.
146
c. Pemenuhan Kebutuhan Siswa
Faktor pemenuhan kebutuhan siswa secara umum kurang menghambat belajar siswa, namun jika dilihat dari setiap
komponennya ternyata ada beberapa bagian yang menjadi faktor pengambat belajar siswa yaitu penghasilan orang tua dan pemenuhan
kebutuhan belajar. Penghasilan orang tua relatif rendah, terbukti dari 46,7 mempunyai penghasilan di bawah Rp 500.000, dengan jumlah
anggota keluarga yang relatif banyak yaitu lebih dari 4 orang. Kondisi ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan keluarga kurang tercukupi,
termasuk di antaranya adalah kebutuhan pendidikan. Kebutuhan belajar siswa yang dipenuhi hanya sebatas alat tulis dan LKS.
Kemampuan orang tua dalam membayar uang bulanan sekolah tidak dapat secara teratur, sebanyak 42 membayar setiap 2 bulan sekali.
Kondisi ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi psikologi anak sehingga dapat menghambat proses belajar di kelas. Ditinjau dari pola
makan di rumah, 46,2 keluarganya hanya dalam satu minggu sekali dapat terpenuhi gizinya. Kondisi ini secara langsung dapat
berpengaruh pada fisiologis siswa, yang akhirnya dapat menurunkan stamina siswa untuk mengikuti pelajaran. Hal ini terlihat dari kondisi
siswa yang letih saat mengikuti pelajaran apalagi pada jam-jam akhir. Faktor inilah yang menjadi salah satu penghambat siswa dalam belajar
sehingga hasil belajarnya belum optimal.
147
d. Materi Pelajaran