Tabel 14. Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau
Simbol Faktor strategis eksternal
bobot Rating Skor
O1 Wisatawan potensial berasal dari Tanjung Pinang cukup
banyak 0.23
4 0.92
O2 Investasi modal
0.19 3
0.57 O3
Letak geografis kawasan yang dekat dengan Ibu kota 0.19
2 0.38
T1 Potensi buangan limbah
0.19 2
0.38 T2
Kegiatan pengunjung yang merusak 0.19
2 0.38
Total EFE 2.63
Berdasarkan perhitungan total skor dan bobot IFE dan EFE diperoleh masing – masing sebesar 2,50 dan 2,63. Total EFEIFE diatas 2,5 maka kondisi faktor
eksternal lebih kuat dibandingkan faktor internalnya dibawah 2,5. Dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan suatu kawasan yang perlu diperhatikan
yaitu fakor ekternalnya yang kuat untuk mendapat peluang pada saat pengembangan.
4.6.4. Pembuatan matriks SWOT
Setelah menyusun matriks IFE dan EFE, selanjutnya membuat matriks SWOT tabel 14. Setiap unsur SWOT yang ada saling dihubungkan untuk
memperoleh beberapa alternatif strategi pengelolaan kawasan ekosistem lamun di Teluk Bakau. Matriks ini menghubungkan empat kemungkinan strategi, yaitu
menggunakan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada strategi S
– O, menggunakan peluang yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi strategi S
– T, mendapatkan keuntungan dari peluang dengan mengatasi kelemahan strategi W
– O, meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman strategi W
– T.
Tabel 15. Matriks SWOT
IFE
EFE
Kekuatan S
1.Potensi sumberdaya lamun 2. Otoritas Kepala Desa
Teluk Bakau 3.Kelembagaan masyarakat
dalam pengembangan ekowisata lamun.
4.Keberadaan TRISMADES sebagai pengelola dan
pengembangan sumberdaya lamun
Kelemahan W
1.Koordinasi antara pengelola kawasan dan
berbagai pihak yang terkait
2. Sarana dan prasarana belum memadai
3.Kesadaran masyarakat masih rendah
Peluang O
1. Wisatawan potensial berasal dari Tanjung
Pinang cukup
banyak 2. Investasi modal
pengusaha wisata 3. Letak geografis
kawasan yang dekat dengan Ibu kota
Strategi S – O
1.meningkatkan kesadaran masyarakat
dan Pemahaman
para pemangku
kepentingan stakeholders
akan pentingnya
peran dan
fungsi ekosistem lamun dalam kawasan pesisir
2.Melakukan promosi baik lewat
internet maupun
media percetakan akan potensi sumberdaya lamun
untuk kegiatan ekowisata
Strategi W – O
1.Pengelola memberikan
informasi dan pelatihan keapada
masyarakat sekitar
keterampilan tangan
dengan memanfaatkan lamun agar
dapat berperan serta dalam membantu pembangunan
kawasan
wisata lamun
desa Teluk Bakau. 2.Pembangunan sarana dan
prasarana pengunjung
ekowisata dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan.
Ancaman T
1. Potensi buangan limbah
2. Kegiatan pengunjung yang merusak
Strategi S – T
1.Membuat rencana zonasi wisata
2.Membuat dan mewajibkan setiap hotel atau resort
membuat pengolahan
limbah.
Strategi W – T
1.meningkatkan kesadaran
masyarakat dan
pengunjung akan
pentingnya peranan
sumberdaya lamun dalam ekosistem pesisir.
2.Pengelola membuat
program kegiatan
aksi cinta lingkungan
4.6.5. Pembuatan tabel rangking alternatif pengelolaan