b. S-T strength-threat , yaitu menggunakan peluang yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
c. W-O weakness-opportunity , yaitu berusaha mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada dengan mengatasi kelemahan.
d. W-T weakness-threat , yaitu berusaha meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.
Strategi yang efektif adalah memaksimalkan kekuatan dan kesempatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Dalam
memilih altermatif strategi yang terbaik untuk diterapkan, maka setiap alternatif strategi yang ada diberi nilai sesuai dengan tingkat kepentingannya, kemudian diberi
ranking yang dilakukan secara subjektif. Pemberian nilai dilakukan kepada setiap unsur SWOT dengan nilai sebagai berikut Rangkuti, 2003:
4 = sangat penting 3 = penting
2 = cukup penting 1 = kurang penting
Kerangka kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan matriks IFE
Internal Factor Evaluation
Dalam membuat natriks IFE yang pertama dilakukan adalah membuat daftar critical success factors faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada
kesuksesankegagalan usaha yang menjadi kekuatan strengths dan kelemahan weakness. Kemudian menentukan bobot dari critical success factors sesuai dengan
tingkat kepentingannya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0 setelah iu memberikan rating untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruhrespon
faktor-faktor tersebut terhadap pengelolaan ekosistem di Pulau Bintan, desa Teluk Bakau nilai : 4 = sangat tinggi, 3 = tinggi, 2 = cukup, 1 = rendah. Kemudian
mengalikan antara bobot dengan nilai peringkat dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya lalu menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor
total.
b. Pembuatan matriks EFE
External Factor Evaluation
Dalam membuat matriks EFE yang pertama dilakukan adalah membuat daftar critical success factors faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting
pada kesuksesankegagalan usaha yang menjadi peluang opportunities dan ancaman threats. Kemudian menentukan bobot dari critical success factors sesuai
dengan tingkat kepentingannya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0 setelah itu memberikan rating untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruhrespon
faktor-faktor tersebut terhadap pengelolaan ekosistem di desa Teluk Bakau, Pulau Bintan. nilai : 4 = sangat penting, 3 = penting, 2 = cukup penting, 1 = kurang
penting. Kemudian mengalihkan antara bobot dengan nilai peringkat masing- masing faktor untuk menentukan nilai skornya lalu menjumlahkan semua skor untuk
mendapatkan skor total. Bobot yang diberikan pada tiap faktor disesuiakan dengan skala
kepentingannya terhadap pengelolaan ekosistem lamun untuk pengembangan kawasan ekowisata di desa Teluk Bakau, Pulau Bintan. Skala yang digunakan untuk
mengisi kolom dalam menentukan bobot setiap faktor adalah: 1. Bobot 1, jika indikator faktor horizontal kurang penting dibandingkan
indikator faktor verikal. 2. Bobot 2, jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator
faktor vertikal. 3. Bobot 3, jika indikator faktor horizontal lebih penting dibandingkan
indikator faktor internal. 4. Bobot 4, jika indikator faktor horizontal sangat penting dibandingkan
indikator faktor vertikal
c. Menyusun strategi melalui matriks SWOT