Analisis dan penilaian faktor internal dan eksternal Pembuatan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks

B. Letak kawasan yang dekat dengan ibukota Kepulauan Riau Teluk bakau secara georafis terletak pada 0 40 LU - 1 15 LU dan 104 00 BT - 104 53 BT dengan luas 4.404,94 hektar yang terletak 40 km dari pusat ibukota Kepulauan Riau. Letak kawasan yang dekat dengan ibukota memudahkan wisatawan karena terdapat pelabuhan dan bandara kijang yang tidak jauh dari objek wisata. Sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk berkunjung ke desa Teluk Bakau. Berdasarkan hasil wawancara, pengunjung terbesar berasal dari Tanjung Pinang tetapi memberikan kepuasaan tersendiri dari objek wisata biasanya. Berdasarkan hasil wawancara, persentase pengunjung tersbesar berasal dari Tanjung Pinang sebesar 67 dan sisanya berasal dari Batam, Palembang dan Jakarta yang melakukan wisata dan penelitian.

4. Ancaman Threat

A. Potensi buangan limbah Perairan Teluk Bakau memiliki potensi buangan limbah yang cukup besar, yang berasal dari masukkan bahan organic dan anorganik dari aliran sungai dan kurangnya kepeduliaan masyarakat yang masih membuang limbah rumah tangga ke laut. Hal ini akan mengurangi estetika dari suatu daerah ketika akan dijadikan pengembangan kawasan ekowisata khususnya sumberdaya lamun yang terdapat pada perairan dangkal dan dekat dengan daratan. B. Kegiatanaktivitas wisatawan yang merusak lamun Pengetahuan pengunjung akan fungsi ekosistem lamun masih kurang sehingga masih banyak kegiatan wisatawan yang dapat merusak ekosistem lamun, seperti berjalan di atas lamun pada saat air laut surut, membuang sampah dan wahana air Speed boat dan banana boat.

4.6.2. Analisis dan penilaian faktor internal dan eksternal

Faktor internal dan eksternal terlebih dahulu ditentukan tingkat kepentingannya sebelum dilakukan pembobotan pada faktor – faktor tersebut. Tinkat kepentingan faktor internal dan eksternal pada kawasan Teluk Bakau dapat dilihat dari tabel. Setelah memperoleh tingkatan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan tabel 8 dan tabel 9. Tabel 9. Tingkat kepentingan faktor internal kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau Simbol Faktor Kekuatan Strengths Tingkat kepentingan S1 Potensi sumberdaya lamun Kekuatan yang sangat besar S2 Otoritas Kepala Desa Teluk Bakau Kekuatan yang sangat besar S3 Kelemabagan masyarakat dalam pengembangan ekowisata lamun Kekuatan yang besar S4 Keberadaan TRISMADES sebagai pengelola dan pengembangan sumberdaya lamun Kekuatan yang besar Simbol Faktor kelemahan Weaknesses Tingkat kepentingan W1 Koordinasi antara pengelola kawasan dan berbagai pihak yang terkait Kelemahan yang sangat berarti W2 Sarana dan prasarana belum memadai Kelemahan yang sangat berarti W3 Kesadaran masyarakat masih rendah Kelemahan yang berarti Tabel 10. Tingkat kepentingan faktor eksternal kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau Simbol Faktor Peluang Oppurtunities Tingkat kepentingan O1 Wisatawan potensial berasal dari Tanjung Pinang cukup Banyak Kelemahan yang sangat berarti O2 Investasi modal Kelemahan yang sangat berarti O3 Letak geografis kawasan yang dekat dengan Ibu kota Kelemahan yang berarti Simbol Faktor ancaman Threats Tingkat kepentingan T1 Potensi buangan limbah Ancaman sangat berarti T2 Kegiatan penunjung yang merusak Ancaman berarti

4.6.3. Pembuatan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks

External Factor Evaluation EFE. Setelah faktor internal dan eksternal ditentukan tingkat kepentingannya kemudian dilakukan pembobotan pada faktor – faktor tersebut. Setelah diperoleh bobot dari masing – masing faktor internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan penentuan peringkat rating antara 1 – 4. Kemudian rating setiap factor tersebut dikali dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan yang tercantum dalam matriks IFE dan EFE tabel 12 dan tabel 13. Tabel 11. Penilaian bobot faktor strategis internal kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau Simbol Faktor Internal S1 S2 S3 S4 W1 W2 W3 Total Bobot S1 3 3 2 2 2 3 15 0,17 S2 3 3 2 2 2 3 15 0,17 S3 2 2 2 3 2 2 13 0,14 S4 2 2 2 2 2 2 12 0,13 W1 3 2 2 2 2 1 12 0,13 W2 3 2 2 2 2 1 12 0,13 W3 3 2 2 2 1 1 11 0,12 Total 90 1 Tabel 12. Penilaian bobot faktor strategis eksternal kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau Simbol Faktor Eksternal O1 O2 O3 T1 T2 Total Bobot O1 3 2 2 2 9 0.24 O2 3 1 2 1 7 0.19 O3 3 2 1 1 7 0.19 T1 3 2 1 1 7 0.19 T2 3 1 1 2 7 0.19 Total 37 1 Tabel 13. Matriks Internal Factor Evaluation IFE kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau Simbol Faktor strategis internal bobot Rating Skor S1 Potensi sumberdaya lamun 0,17 4 0,67 S2 Otoritas Kepala Desa Teluk Bakau 0,17 3 0,50 S3 Kelembagaan masyarakat dalam pengembangan ekowisata lamun 0,14 2 0,29 S4 Keberadaan TRISMADES sebagai pengelola dan pengembangan sumberdaya lamun 0,13 2 0,27 W1 Koordinasi antara pengelola kawasan dan berbagai pihak yang terkait 0,13 2 0,27 W2 Sarana dan prasarana belum memadai 0,13 2 0,27 W3 Kesadaran masyarakat masih rendah 0,12 2 0,24 Nilai IFE 2,50 Tabel 14. Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE kawasan ekowisata lamun di Teluk Bakau Simbol Faktor strategis eksternal bobot Rating Skor O1 Wisatawan potensial berasal dari Tanjung Pinang cukup banyak 0.23 4 0.92 O2 Investasi modal 0.19 3 0.57 O3 Letak geografis kawasan yang dekat dengan Ibu kota 0.19 2 0.38 T1 Potensi buangan limbah 0.19 2 0.38 T2 Kegiatan pengunjung yang merusak 0.19 2 0.38 Total EFE 2.63 Berdasarkan perhitungan total skor dan bobot IFE dan EFE diperoleh masing – masing sebesar 2,50 dan 2,63. Total EFEIFE diatas 2,5 maka kondisi faktor eksternal lebih kuat dibandingkan faktor internalnya dibawah 2,5. Dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan suatu kawasan yang perlu diperhatikan yaitu fakor ekternalnya yang kuat untuk mendapat peluang pada saat pengembangan.

4.6.4. Pembuatan matriks SWOT