Gambar 6 Peta penutupan lahan TNGC tahun 2006.
5.1.3 Penutupan lahan di TNGC tahun 2009
Hasil pengolahan citra Landsat dengan waktu penyiaman citra 16 Maret 2009 adalah peta penutupan lahan TNGC Gambar 7. Nilai overall classification
accuracy peta tutupan lahan tahun 2009 adalah 89.19. Berdasarkan Tabel 6 dan
Tabel 7, luas tipe penutupan lahan di TNGC tahun 2009 dijelaskan sebagai berikut:
1 Penutupan lahan terluas di TNGC adalah hutan alam dengan luas 6294.78 ha.
Hutan alam di TNGC sebagian besar merupakan hutan sekunder dan sebagian hutan yang masih primeralami. Hutan alam terluas berada di wilayah
administrasi Kecamatan Argapura dengan luas 1985.49 ha, kemudian Kecamatan Cigugur dengan luas 720.72 ha dan yang terkecil pada Kecamatan
Sukahaji dengan luas 15.03 ha. 2
Tipe penutupan lahan terluas kedua adalah semak dengan luas 404.99 ha. Semak merupakan lahan berupa rumput, tumbuhan bawah atau ilalang yang
tumbuh karena adanya pembukaan lahan atau lahan bekas garapan yang ditinggalkan. Distribusi semak terluas pada Kecamatan Pasawahan dengan
luas 1532.07 ha dan Kecamatan Mandirancan dengan luas 487.89 ha. 3
Tidak ada data merupakan penutupan lahan terluas ketiga dengan luas 1864.35 ha. Luas penutupan lahan ini terkait dengan kondisi saat penyiaman citra yang
berupa awan, bayangan awan serta punggungan bukit-bukit. 4
Hutan tanaman merupakan tipe penutupan lahan terluas keempat dengan luas 1551.15 ha. Penggunaan lahan hutan tanaman pinus ini terlihat dari aktivitas
penggarapan lahan masyarakat dengan sistem tumpangsari. Distribusi terluas yaitu pada Kecamatan Argapura dengan 379.44 ha diikuti dengan Kecamatan
Mandirancan dengan luas 247.86 ha. 5
Ladang merupakan tipe penutupan lahan terluas kelima dengan luas 967.59 ha. Ladang adalah lahan pertanian kering yang ditanami tanaman sayuran
semusim. Ladang merupakan lahan garapan yang sudah lama diterapkan oleh masyarakat dan sudah ada sebelum adanya kawasan TNGC. Distribusi ladang
terluas berada di Kecamatan Argapura dengan luas 617.04 ha, kemudian di Kecamatan Cigugur dengan luas 87.84 ha.
6 Lahan terbuka merupakan penutupan lahan terluas keenam dengan luas 434.16
ha. Lahan terbuka merupakan lahan yang tidak bervegetasi, tanah dan berbatu seperti di puncak Gunung Ciremai, serta lahan semak yang mengalami
kebakaran lahan dan hutan. Distribusi terluas berada pada wilayah Kecamatan Pasawahan dengan luas 170.91 ha
7 Luas penutupan lahan paling kecil adalah badan air. Badan air terdeteksi jelas
di Situ Sangiang Kecamatan Talaga dengan luas 17.64 ha dan Telaga Warna Kecamatan Pasawahan dengan luas 2.25 ha.
Gambar 7 Peta penutupan lahan TNGC tahun 2009.
Legenda
5.2 Perubahan Penutupan Lahan