3.2 Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan selama penelitian adalah Global Positioning Sistem GPS, kamera digital, alat tulis, kuisioner dan seperangkat komputer yang
dilengkapi dengan software ArcGis 9.3, ERDAS 9.1 dan SPSS 15. Bahan yang digunakan adalah peta rupa bumi, peta batas kawasan TNGC,
peta administrasi kecamatan, peta citra Landsat ETM+ tahun 2006 dan citra Landsat TM tahun 2009.
3.3 Jenis Data
Data yang diambil dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah seluruh data utama yang diperoleh dari cek
lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder adalah seluruh informasi pendukung yang berhubungan dengan penelitian seperti peta, data monografi desa
dan kondisi umum kawasan.
3.4 Metode Pengambilan Data
3.4.1 Data spasial
Data spasial adalah data yang bersifat keruangan meliputi peta rupa bumi, citra Landsat, peta batas administrasi, dan peta batas kawasan TNGC sebagai data
sekunder. Peta dan citra Landsat tersebut diperoleh dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup PPLH IPB, BIOTROP dan BTNGC. Data lain yang
digunakan adalah data Ground Control Point GCP untuk menandakan lokasi- lokasi jenis penutupan lahan yang ada di lapangan. Data GCP merupakan data
yang menyatakan posisi keberadaan suatu benda di atas permukaan bumi. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara menandakan lokasi ground check
dan dicatat koordinat lokasi melalui Global Positioning System GPS. Data ini kemudian digunakan untuk mengolah citra Landsat agar sesuai dengan keadaan di
lapangan dan mengurangi bias.
3.4.2 Data atribut
Data atribut adalah data yang menunjukkan tulisan atau angka-angka yang membantu dalam menginterpretasikan citra Landsat. Data ini meliputi data
monografi desa, kondisi umum kawasan dan data kondisi sosial ekonomi
masyarakat seperti jumlah tanggungan keluarga, usia, mata pencaharian, pendidikan, pendapatan, luas penggunaan lahan, pengetahuan dan sikap penduduk
terhadap kawasan. Data ini dibutuhkan dalam menganalisis faktor sosial ekonomi apa saja yang mempengaruhi perambahan lahan di Taman Nasional Gunung
Ciremai serta pola penggunaan lahan oleh masyarakat khususnya sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan hutan.
Pengumpulan data mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut dilakukan melalui wawancara dengan teknik purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan penilaian subyektif peneliti berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai keterkaitan dengan karakteristik
populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu Iskandar 2008. Sampel yang diambil dalam peneltian ini adalah para petani
penggarap dalam kawasan TNGC, sedangkan pengambilan jumlah sampel responden berdasarkan rumus Slovin Santoso 2005 yaitu :
Keterangan : n = Jumlah sampel yang diinginkan
N = Jumlah populasi sampel E = Tingkat kesalahan yaitu 10
Berdasarkan perhitungan rumus Slovin diperoleh besar sampel sejumlah 94 kepala keluarga, yaitu 50 kepala keluarga dari Desa Sangiang dan 44 kepala
keluarga dari Desa Seda .
Total populasi warga Desa Seda dan Desa Sangiang sebesar 1588 kepala keluarga. Pertimbangan pengambilan sampel berdasarkan
kepala keluarga dikarenakan seorang kepala keluarga adalah pencari nafkah untuk keluarga sehingga lebih dapat menggali informasi yang dibutuhkan. Selain itu
berdasarkan mata pencaharian dominan yaitu petani penggarap di kawasan TNGC.
N n =
1+Ne
2
3.5 Analisis Data 3.5.1 Data spasial