Letak dan luas wilayah Topografi dan iklim Hidrologi Vulkanologi

ditingkatkan sebagai kawasan pelestarian alam. Begitupun dengan kawasan hutan produksi yang semula dikelola oleh Perum Perhutani, dengan adanya peralihan kawasan menjadi taman nasional, masyarakat sudah tidak bisa lagi menggarap lahan dalam kawasan.

4.1.2 Letak dan luas wilayah

Secara geografis, TNGC terletak pada koordinat 108 28’ 0” BT – 108 21’ 35” BT dan 6 50’ 25” LS – 6 58’ 26” LS. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, kawasan TNGC termasuk ke dalam dua kabupaten yaitu Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka dengan luas ± 15518.23 ha.

4.1.3 Topografi dan iklim

Kawasan TNGC memiliki toporafi yang bergelombang, berbukit dan bergunung membentuk kerucut dengan ketinggian mencapai 3078 m dpl. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, kawasan TNGC termasuk ke dalam tipe iklim B dan C dengan curah hujan 2000-4000 mmtahun dan temperatur udara 18 C–22 C.

4.1.4 Hidrologi

Kawasan Gunung Ciremai kaya dengan sumber daya air berupa sungai dan mata air. Sungai-sungai yang bersumber dari Gunung Ciremai berjumlah ± 43 buah dan 156 titik mata air, 147 titik mata air terus menerus mengalirkan air sepanjang tahun dengan debit rata-rata 50–2000 literdetik serta kualitas airnya memenuhi standar kriteria kualitas air minum.

4.1.5 Vulkanologi

Gunung Ciremai termasuk gunung api kuarter aktif, tipe A yakni, gunung api magmatik yang masih aktif semenjak tahun 1600 dan berbentuk kerucut. Gunung ini merupakan gunung api soliter yang dipisahkan oleh zona sesar Cilacap–Kuningan dari kelompok gunung api Jawa Barat bagian timur yakni deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha hingga Gunung Tangkuban Perahu yang terletak pada zona Bandung. Gunung Ciremai merupakan gunung api generasi ketiga. Generasi pertama ialah suatu gunung api Plistosen yang terletak di sebelah Gunung Ciremai, sebagai lanjutan vulkanisme Plio-Plistosen di atas batuan tersier. Vulkanisme generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang, yang sebelum runtuh membentuk kaldera Gegerhalang. Vulkanisme generasi ketiga yaitu pada kala Holosen berupa Gunung Ciremai yang tumbuh di sisi utara kaldera Gegerhalang, yang diperkirakan terjadi sekitar 7000 tahun yang lalu.

4.1.6 Kondisi biologis