Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Lahan

melindungi air dan tanah. Penggalakan hutan tanaman di zona penyangga mungkin merupakan satu-satunya strategi pengelolaan sumberdaya yang efektif untuk menjamin keutuhan kawasan yang dilindungi dalam jangka waktu yang panjang. 3 Penyangga ekonomi. Daerah penyangga diperlukan untuk mengurangi keperluan masyarakat desa dari mengambil sumberdaya dari dalam kawasan konservasi. Penyangga ini dapat berbentuk bantuan khusus pertanian, sosial atau komunikasi, atau lahan produktif, perburuan terkendali di daerah penyangga dekat kawasan konservasi, bahkan uang tunai dari penghasilan kawasan konservasi. 4 Rintangan fisik. Bila tidak tersedia tanah bagi pengembangan daerah penyangga, maka batas kawasan itu sendiri harus berfungsi sebagai penyangga. Kadang-kadang diperlukan juga rintangan fisik berupa selokan, kanal, pagar tembok atau kawat berduri. Pada beberapa kasus, yang diperlukan hanyalah batas yang jelas terlihat seperti sebaris atau jalur tipis pohon-pohon yang mencolok sebagai batas hidup.

3.2 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Lahan

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan lahan adalah jenis kegiatan yang dapat mencirikan terjadinya perubahan lahan. Kegiatan tersebut dapat berupa gangguan hutan, penyerobotan lahan dan perladangan berpindah Khalil 2009. Gangguan terhadap hutan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam dan manusia. Gangguan yang disebabkan oleh alam meliputi kebakaran hutan akibat petir dan kemarau, letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, banjir dan erosi. Sementara itu gangguan yang disebabkan oleh manusia dapat berupa penebangan dan pencurian kayu, perambahan lahan dan kebakaran dengan sistem ladang berpindah. Lillesand dan Kiefer 1993 menyatakan bahwa perubahan lahan terjadi karena manusia yang mengubah lahan pada waktu yang berbeda. Pola-pola perubahan lahan terjadi akibat responnya terhadap pasar, teknologi, pertumbuhan populasi, kebijakan pemerintah, degradasi lahan dan faktor sosial ekonomi lainnya Meffe Carrol 1994 dalam Basuni 2003. Wijaya 2004 menyatakan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan penutupan lahan diantaranya adalah pertumbuhan penduduk, mata pencaharian, aksesibilitas dan fasilitas pendukung kehidupan serta kebijakan pemerintah. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di suatu wilayah telah mendorong penduduk untuk membuka lahan baru untuk digunakan sebagai pemukiman ataupun lahan-lahan budidaya. Mata pencaharian penduduk di suatu wilayah berkaitan erat dengan usaha yang dilakukan penduduk di wilayah tersebut. Perubahan penduduk yang bekerja dibidang pertanian memungkinkan terjadinya perubahan penutupan lahan. Semakin banyak penduduk yang bekerja dibidang pertanian, maka kebutuhan lahan semakin meningkat. Hal ini dapat mendorong penduduk untuk melakukan konversi lahan pada berbagai penutupan lahan. Menurut Darmawan 2002, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penutupan lahan adalah faktor sosial ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia terutama masyarakat sekitar kawasan. Peubah sosial ekonomi yang berpengaruh dominan terhadap perubahan penutupan dan penggunaan lahan adalah kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, luas kepemilikan lahan, perluasan pemukiman dan perluasan areal pertanian Yatap 2008.

2.3 Sistem Informasi Geografi SIG