KECAP Pengaruh Lama Fermentasi Moromi Terhadap Kualitas Filtrat Sebagai Bahan Baku Kecap

16 Tabel 2. Komposisi Asam Amino Kedelai Jenis Jumlah mg100g N Total Jenis Jumlah mg100g N Total Nitrogen 5990 Valin 291 Isoleusin 290 Arginin 428 Leusin 494 Histidin 168 Lisin 391 Alanin 279 Metionin 84 Asam Aspartat 728 Sistein 81 Asam Glutamat 1185 Fenilalanin 341 Glisin 259 Treonin 247 Prolin 332 Triptofan 76 Serin 309 Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi 1985. Dari Tabel 2 terlihat bahwa kedelai mempunyai kandungan asam amino yang cukup lengkap untuk konsumsi protein, dimana asam glutamat memiliki jumlah terbesar. Asam glutamat berperan dalam memberikan rasa gurih pada pangan olahan Yokotsuka 1985 di dalam Wood 1994.

B. KECAP

Kecap adalah cairan yang berwarna coklat agak kental, mempunyai aroma yang sedap dan merupakan hasil fermentasi kedelai Suliantari dan Winiati, 1990. Kecap kedelai merupakan produk fermentasi kedelai yang kaya flavor, baik flavor dari komponen volatil Sasaki 1996 di dalam Suliantari dan Winiati 1990 maupun komponen non volatil Oka dan Nagata 1974 dalam Suliantari dan Winiati 1990. Pembuatan kecap umumnya dilakukan dengan dua tahap fermentasi, yaitu proses koji dan proses moromi. Pada proses koji, kapang berperan memproduksi enzim-enzim seperti enzim amilase, protease, aminopeptidase dan lipase. Pada proses moromi, enzim hasil proses koji masih akan memecah komponen-komponen dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pada proses moromi yang lama seperti pembuatan kecap Jepang, senyawa hasil ini akan dipecah lebih lanjut oleh enzim-enzim dari bakteri dan khamir untuk menghasilkan komponen yang merupakan senyawa pembentuk flavor dan aroma khas kecap Jepang Steinkraus et al., 1983. 17 Analisis keragaman menunjukkan bahwa 4 diantara 12 faktor pembentukan flavor yang dikaji memberikan kontribusi sekitar 60 terhadap kualitas rasa shoyu. Keempat faktor yang dimaksud adalah : a. Konstituen nitrogen ; b. Konstituen gula ; c. Komponen-komponen rasa yang terdiri atas asin, asam, pahit dan enak delicious taste ; d. Faktor-faktor pembentuk keasaman seperti asam laktat, asam asetat dan radikal amonium Mori 1979 di dalam Wood 1994. Yokotsuka 1985 dalam Wood 1994 menemukan bahwa komposisi yang tepat dari lima rasa dasar esensial adalah penentu flavor shoyu. Kelima rasa dasar tersebut ditentukan oleh kandungan dan komposisi senyawa nitrogen, gula, garam dan asam organik. Senyawa-senyawa nitrogen merupakan penentu utama rasa shoyu, diikuti oleh senyawa-senyawa gula sederhana, rasa gurih garam glutamat serta asam-asam organik. Pada sisi lain shoyu, Won-Dae et al. 1992 di dalam Wood 1994 berhasil mengidentifikasi komponen volatil yang diduga merupakan pembentuk aroma tidak disukai pada kecap-kecap di Korea yaitu 3-metil-1-butanol, dimetil trisulfida dan benzaldehida. Menurut Nunomura dan Sasaki 1992 di dalam Wood 1994, dari semua komponen yang teridentifikasi, komponen 4-hidroksi-1atau 5-etil- 5atau 2-metil-32H-furanon HEMF adalah komponen flavor penting pada kecap. Struktur kimia HEMF dapat dilihat pada Gambar 1. OH O O OH CH 3 C 2 H 5 C 2 H 5 CH 3 Gambar 1. Struktur Kimia HEMF 18 Komposisi kimia kecap asin dan kecap manis sangat berbeda. Kadar protein kecap asin 6,55 sangat tinggi dibanding kecap manis 1,46, demikian juga total nitrogen kecap asin 1,44 lebih tinggi dibanding kecap manis 0,26. Hal ini disebabkan karena dalam pembuatan kecap manis ditambahkan gula palma yang jauh lebih banyak dibanding kecap asin, tetapi kadar garam kecap asin sangat tinggi yaitu 18,34 sedangkan untuk kecap manis memiliki kadar garam 3-6 Judoamidjojo et al., 1989. Tabel 3. Komposisi kimia beberapa kecap Indonesia Komponen Jenis Kecap Kecap Manis Kecap Asin Kecap Kental Kecap Jepang Jenis Tamari Kadar Air 29,61 63,84 42,70 69,50 Protein Kasar 1,46 6,55 3,42 7,50 Lemak 0,14 0,35 0,29 Kadar Abu 7,64 18,48 10,78 15,90 Karbohidrat 61,15 10,78 42,81 7,1 Total N 0,26 1,14 0,60 1,46 Formol N 0,07 0,65 0,17 0,83 NaCl 6,27 18,43 10,04 14,80 Sumber : Judoamidjojo et al. 1989 Kandungan asam amino kecap manis Indonesia telah berhasil diidentifikasi oleh Judoamidjojo et al. 1989 dengan menggunakan amino acid analyzer Tabel 4.

C. PRODUKSI FILTRAT MOROMI 1. PERSIAPAN BAHAN BAKU