57
1. pH
Parameter pH diukur dengan menggunakan pH meter sebagai berikut : mula-mula pH meter dinyalakan selama 15 menit, kemudian dikalibrasi
dengan menggunakan buffer pH 4 dan buffer pH 7, 5 g koji dimasukkan ke dalam tabung sampel kemudian dicampurkan aquades 25 ml kemudian
elektroda dicelupkan ke dalam sampel sampai pembacaan stabil.
2. Kadar Air Sudarmadji, 1984
Sebanyak 3-5 g bahan ditimbang dalam cawan porselen kemudian dimasukkan ke d
alam oven dengan suhu 110˚C selama 3 jam. Kemudian ambil sampel dengan menggunakan gegep dan masukkan ke dalam desikator.
Diamkan selama beberapa saat hingga suhunya turun kemudian timbang. Ulangi penimbangan hingga beratnya konstan. Kadar air dihitung dengan
menggunakan rumus : g sampel + berat cawan
– berat akhir g Kadar Air = x 100
berat sampel g
Lampiran 2. Prosedur Analisa Filtrat Moromi
58
1. Total Padatan Terlarut
Hidrometer merupakan alat pengukur padatan terlarut dengan prinsip kerja sama dengan alat pengukur berat jenis pada susu. Prosedur analisa kadar
garam dengan menggunakan hidrometer adalah sebagai berikut : Sampel sari moromi filtrat dimasukkan ke dalam gelas piala 100 ml
hingga volume kurang lebih sebesar 80 ml. Kemudian hidrometer dicelupkan dan hasil kadar garam akan ditunjukkan pada skala yang tertera pada
hidrometer. Batas atas sari moromi merupakan kadar garam yang terbaca oleh hidrometer.
2. Kadar NaCl Sudarmadji, 1984
Sampel sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan dengan aquades hingga 100 ml. Setelah itu, sampel
ditambahkan dengan 7 sampai 8 tetes indikator kalium kromat 5. Sampel dititrasi dengan menggunakan larutan perak nitrat 0,1 N hingga larutan
berubah warna dari kuning menjadi merah bata. Kadar NaCl dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V x N x 58,5 N = x 100
berat sampel g
dimana : S = Kadar NaCl Contoh
V = Jumlah ml larutan perak nitrat yang digunakan untuk titrasi N = Konsentrasi larutan Perak Nitrat
3. pH AOAC, 1984