b. Menentukan alat penilaian : Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa.
2.6 Media frahmen
Media frahmen adalah alat bantu pembelajaran yang berbentuk tiruan benda jadi dalam bentuk kecil, atau menggunakan skala ½ Nur Endah : 2009.
Pada dasarnya media frahmen dapat digolongkan dalam media realia. Media realita adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Pada penelitian ini media frahmen akan dibuat langkah perlangkah untuk mejelaskan proses menjahit
gaun dari awal hingga akhir. Dalam proses belajar mengajar, Guru akan menyampaikan materi menjahit
gaun dengan menunjukkan media frahmen. Pembelajaran menggunakan media frahmen dapat mendorong peserta didik untuk berani berfikir kreatif dalam
memecahkan masalah yang ada. Dengan memperhatikan langkah-langkah dalam frahmen siswa akan mempunyai gambaran tentang proses pembuatnya, sehingga
siswa dapat langsung mengaplikasikan dalam pembuatan tugasnya. Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa apabila
ada kesulitan dalam memecahkan masalah.
2.7.1 Kriteria Media Frahmen
Media frahmen sebagai media realia harus dibuat semirip mungkin dengan aslinya agar dapat mewakili atau menggantikan bentuk aslinya. Berdasarkan
pendapat dari Guru pengampu, media frahmen yang baik setidaknya harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1 Media frahmen sebaiknya dibuat dengan ukuran sesungguhnya, akan tetapi jika hal ini tidak memungkinkan maka dapat dibuat dengan skala ½.
2 Media frahmen harus menunjukkan proses pembuatan dari awal hingga selesai dengan langkah-langkah yang berurutan.
3 Media frahmen sebaiknya menggunakan bahan polos, sehingga teknik jahitan dapat terlihat degan jelas.
4 Gunakan teknik menjahit yang paling mudah, sehingga akan mudah dipahami.
2.7.2 Kelebihan Media Frahmen
Berdasarkan pengalaman peneliti dan arahan dari guru pengampu, diketahui kelebihan media frahmen adalah sebagai berikut:
1 Media frahmen berbentuk 3 dimensi sehingga dapat dapat dilihat dari berbagai sisi dalam atau luar, sehingga lebih mudah dipahami jika
dibandingkan dengan media cetak. 2 Media frahmen dapat memberikan contoh yang nyata, sehingga materi yang
hendak disampaikan dapat diterima siswa dengan baik. 3 Media frahmen akan menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan
termotivasi untuk mempelajari materi tersebut. 4 Media frahmen sangat cocok untuk menyampaikan tujuan pelajaran yang
bersifat psikomotorik.
2.7.3 Kekurangan Media Frahmen
Berdasarkan pengalaman peneliti dan arahan dari Guru pengampu, diketahui kekurangan media frahmen adalah sebagai berikut:
1 Biaya yang digunakan dalam pengadaan frahmen cukup mahal. 2 Proses pembuatan frahmen cukup rumit dan membutuhkan ketelitian.
3 Waktu pembuatan frahmen cukup lama. 4 Media frahmen tidak dapat digandakan, sehingga tidak memungkinkan untuk
memproduksi dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
2.7.4 Tahapan Membuat Frahmen
Berdasarkan pengalaman peneliti dan arahan dari Guru pengampu, diperoleh tahapan dalam pembuatan frahmen sebagai berikut:
1 Membuat desain frahmen 2 Membuat pola sesuai dengan desain
3 Mempersiapkan alat dan bahan 4 Memotong kain sesuai dengan pola
5 Memindah tanda pola pada kain 6 Menajahit frahmen dari proses paling mudah hingga selesai
2.7.5 Perlengkapan Membuat Frahmen