gaun adalah siswa mampu menerapkan pemahaman tentang proses menjahit gaun.
4 Analisis Analysis : mengacu pada kemampuan memecahkan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana sehingga dapat dipahami struktur
organisasinya. Tipe analisis pada materi menjahit gaun adalah siswa dapat menganalisis materi menjahit gaun dan mampu menerapkanya.
5 Sintesis Synthesis : penyatuan unsur-unsur ke dalam bentuk menyeluruh, hal ini mengacu pada kemampuan membentuk struktur atau pola baru. Tipe
sintesis pada materi menjahit gaun adalah siswa mampu menyimpulkan materi pembuatan gaun serta mampu menerapkanya.
6 Penilaian Evaluation : mengacu pada kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Tipe penilaian pada materi
menjahit gaun adalah siswa mampu menilai teknik jahitan yang benar. Keenam jenis perilaku di atas bersifat hierarkis, artinya perilaku tersebut
menggambarkan tingkatan kemampuan yang dimiliki seseorang. Perilaku terendah sebaiknya dimiliki terlebih dahulu sebelum mempelajari atau memiliki
perilaku yang lebih tinggi. Proses ini merupakan suatu proses yang dinamis, dimana siswa melalui keaktifannya akan dapat secara terus menerus
mengembangkan kemampuannya
untuk mencapai
tingkatan-tingkatan kemampuan yang lebih tinggi melalui proses belajar yang dilakukan.
2.3.2.2 Hasil Belajar Ranah Afektif
Hasil belajar ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai Rifai Anni, 2010:87. Tipe hasil ranah afektif tampak pada siswa dalam
berbagai tingkah laku seperti perhatianya dalam pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, hubungan sosial.
Kategori ranah afektif menurut Rifai Anni 2010:85 yakni penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian
organization, dan pembentukan pola hidup organization by a value compleks. 1 Penerimaan receiving : mengacu pada kepekaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal-hal baru. Tipe penerimaan pada materi menjahit gaun adalah siswa bersedia memperhatikan penyampaian materi
oleh guru. 2 Penanggapan responding: mengacu pada partisipasi aktif peserta didik. Tipe
penanggapan pada materi menjahit gaun adalah siswa aktif berpartisipasi dalam proses pelajaran menjahit gaun berfuring.
3 Penilaian valuing: mengacu pada penerimaan terhadap suatu nilai, sikap meghargai, mengakui, dan dapat menentukan sikap. Pada kategori ini siswa
dapat menghargai pendapat orang lain apabila terjadi perbedaan pendapat ketika pelajaran berlangsung.
4 Pengorganisasian organization : mengacu pada kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pandangan hidup. Pada kategori ini
siswa mampu mengetahui sikap yang baik. 5 Pembentukan pola hidup organization by a value compleks : mengacu pada
kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Pada pembentukan pola hidup ini siswa diharapkan
mampu memiliki nilia kepribadian yang baik.
2.3.2.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf
Rifa‟i Anni, 2010: 89. Tipe hasil belajar ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman
belajar tertentu Sudjana, 2009:31. Dapat disimpulkan, hasil belajar ranah psikomotorik adalah kemampuan
fisik berupa keterampilan motorik dan syaraf yang diperoleh setelah siswa melaksanakan proses belajar mengajar. Kategori jenis perilaku untuk ranah
psikomorik menurut Elizabeth Simpson dalam Rifa‟i Anni 2010: 89 adalah
persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex over response,
penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality. 1 Persepsi perception : mencakup memilah-milah sesuatu secara khusus dan
menyadari adanya perbedaan antara sesuatu. Pada tipe ini siswa mendapat informasi baru mengenai pembuatan gaun.
2 Kesiapan set : mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan. Pada tipe ini siswa siap untuk
menerima materi menjahit gaun. 3 Gerakan terbimbing guided response : mencakup kemampuan melakukan
gerakan sesuai contoh atau gerakan yang dilakukan dengan meniru.pada tipe ini siswa mampu menjahit bagian-bagian gaun sesuai dengan contoh.
4 Gerakan terbiasa mechanism : mencakup kemampuan melakukan gerakan- gerakan tanpa contoh. Pada tipe ini siswa menjahit bagian-bagian gaun tanpa
melihat contoh. 5 Gerakan kompleks complex over response : mencakup kemampuan
melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar,efisien dan tepat. Pada tipe ini siswa mampu menjahit gaun dari proses
awal hingga akhir dengan tepat. 6 Penyesuaian adaptation : mencakup kemampuan mengadakan perubahan
dan peneyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Pada kategori ini siswa mampu menyelesaikan menjahit gaun sesuai dengan
ketentuan, dan jika terjadi kesalahan siswa mampu memperbaikinya. 7 Kreativitas originality : mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik
yang baru atas dasar pemikiran sendiri. Pada tipe ini siswa mampu membuat gaun dengan teknik yang lebih baik dari yangsudah dimiliki.
Hasil belajar ranah psikomotor yang diharapkan dalam materi menjahit gaun pada penelitian ini yakni siswa mampu menjahit gaun dengan teknik yang
baik dan benar. Penilaian psikomotorik siswa akan dilihat dari proses serta hasil produk yang telah dikerjakan dengan menggunakan acuan penilaian unjuk kerja.
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar