Tabel 3.4 Hasil perhitungan analisis daya beda item soal uji coba No.
Daya Beda Nomor Soal
Jumlah 1
2 3
4 5
Sangat Baik Baik
Cukup
Jelek Sangat Jelek
24 3, 6, 7, 8, 20, 26, 30, 31, 36, 38, 41, 44, 50
1, 2, 4, 5, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 25, 27, 28, 29, 33, 37, 39, 42, 43, 45, 47, 48, 49
10, 12, 14, 21, 22, 23, 32, 34, 35, 40, 46 Tidak ada
1 13
25
11 -
Keterangan : data selengkapnya disajikan pada Lampiran 10. Butir  soal  yang  digunakan  untuk  mengukur  hasil  belajar  kognitif  dalam
penelitian ini yaitu butir soal dengan kriteria baik dan cukup. Contoh perhitungan daya beda soal pada item 1 dapat dilihat pada Lampiran 13. Perhitungan tersebut
memperolah D = 0,3 artinya item 1 mempunyai daya beda cukup.
3.4.2.4 Tingkat Kesukaran Soal
Ditinjau dari tingkat kesukaran, soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa  untuk  memecahkannya,  sedangkan  soal  yang  terlalu  sukar  dapat
menyebabkan  siswa  cepat  putus  asa.  Jadi  soal  yang  baik  adalah  soal  yang memiliki  tingkat  kesukaran  seimbang,  artinya  soal  tersebut  tidak  terlalu  mudah
dan  tidak  terlalu  sukar.  Bilangan  yang  menunjukkan  sukar  atau  mudahnya  suatu soal disebut tingkat kesukaran soal yang besarnya antara 0,00
– 1,00. Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus:
IK =
�
Keterangan: IK
: Tingkat kesukaran soal B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa pengikut tes
Kriteria tingkat kesukaran soal dalam Arikunto 2006:210: P = 0,00
: Sangat sukar 0,00  P
≤ 0,30 : Sukar
0,30  P ≤ 0,70
: Sedang 0,70  P
≤ 1,00 : Mudah
P = 1,00
: Sangat mudah Tabel 3.5 Hasil perhitungan analisis tingkat kesukaran soal uji coba
No. Tingkat
Kesukaran Nomor Soal
Jumlah
1 2
3
4 5
Sangat Sukar Sukar
Sedang
Mudah Sangat Mudah
Tidak ada 16, 31, 47, 48
3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 32,
33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 45, 49, 50 1, 2, 4, 27, 35, 42, 43, 46
Tidak ada -
4 38
8 -
Keterangan : data selengkapnya disajikan pada Lampiran 10. Butir  soal  yang  digunakan  untuk  mengukur  hasil  belajar  kognitif  dalam
penelitian  ini  yaitu  butir  soal  dengan  kriteria  sukar,  sedang  dan  mudah.  Contoh perhitungan tingkat kesukaran untuk item soal 1 dapat dilihat pada Lampiran 14.
Hasil  perhitungan  IK  =  0,85  hal  ini  berarti  bahwa  item  soal  1  termasuk  kategori soal mudah.
3.4.2.5 Hasil analisis uji coba soal
Berdasarkan  hasil  analisis  validitas,  reliabilitas,  tingkat  kesukaran,  dan daya  pembeda  soal  maka  jumlah  soal  yang  memenuhi  kriteria  sebagai  alat  ukur
sebanyak 37 butir soal tetapi dalam penelitian ini hanya diambil 30 butir soal yang akan  digunakan  sebagai  alat  evaluasi  hasil  belajar,  hal  ini  dilakukan  agar  lebih
memudahkan  dalam  proses  penilaian.  Hasil  uji  coba  soal  dapat  disajikan  pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Hasil perhitungan analisis validitas butir soal uji coba No.
Kriteria soal Nomor soal
Jumlah 1
2 Memenuhi
kriteria  sebagai alat ukur
Tidak memenuhi
kriteria  sebagai alat ukur
1,  2,  3,  4,  5,  6,  7,  8,  9,  11,  13,  16,  17,  18,  19, 20,  24,  25,  26,  27,  28,  29,  30,  31,  36,  37,  38,
39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50 10, 12, 14, 15, 21, 22, 23, 32, 33, 34, 35
39
11
Keterangan : data selengkapnya disajikan pada Lampiran 10. Soal  yang  memenuhi  kriteria  sebagai  alat  ukur  digunakan  sebagai  soal
evaluasi hasil belajar. Penggantian nomor butir terdapat pada Lampiran 25.
3.5 Teknik Pengumpulan Data