Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Learning Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Learning Kekurangan Model Pembelajaran Quantum Learning

kanankiri, 2 teori otak triune 3 in 1, 3 pilihan modalitas visual, Audotorial, kinestetik, 4 teori kecerdasan ganda, 5 pendidikan holistic menyeluruh, 6 belajar berdasarkan pengalaman, 7 belajar dengan symbol Metaphoric learning, 8 simulasipermainan. Untuk melaksanakanpraktek pembelajaran Metode Quantum Learning adalah menggunakan Model Quantum Teaching. Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi itu mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

2.7.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Learning

Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan cara: 1 Siswa dibagi dalam kelompok yang berjumlah 4-5 orang. 2 Guru memberikan materi berupa puisi, cerpen atau lagu untuk dibaca bersama-sama dalam satu kelompok. 3 Guru membacakan puisi, cerpen atau lagu di ikuti dengan semua siswa secara bersama-sama. 4 Guru menjelaskan maksud dari puisi, cerpen atau lagu kepada siswa. 5 Guru memanggil salah satu siswa untuk membacakan dan menjelaskan materi. 6 Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing kelompok.

2.7.3 Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Learning

Ada beberapa kelebihan dari model pembelajaran Quantum Learning, yaitu: 1 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. 2 Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. 3 Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. 4 Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. 5 Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. 6 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material. Kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. 7 Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. 8 Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.

2.7.4 Kekurangan Model Pembelajaran Quantum Learning

Namun model pembelajaran Quantum Learning juga memiliki beberapa kekurangan yaitu: 1 Membutuhkan pengalaman yang nyata 2 Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar 3 Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa Adanya kekurangan dari model pembelajaran Quantum Learning ini membuat peneliti belajar bagaimana caranya agar kekurangan ini bisa teratasi, yaitu dengan membiasakan diri menggunakan model pembelajaran Quantum Learning saat mengajar, belajar memotivasi siswa agar memiliki semangat yang tinggi dalam belajar serta membatasi penilaian hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

2.8 Model Pembelajaran Kooperatif berbasis Active Learning

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH BERBASIS PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 20 205

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS QUANTUM LEARNING DENGAN KOOPERATIF BERBASIS ACTIVE LEARNING PADA POKOK BAHASAN MEMFORMAT DOKUMEN

0 6 152

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MULTIPLE REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 3 27

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF STAD DAN TAI DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

0 2 19

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 15

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN INKUIRI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 0 29

PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 2 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25