11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kesiapan Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi diantaranya menurut Gagne Rifa
’i, 2011 : 82 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung
selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Belajar bukan hanya berlangsung di sekolah dimana seorang
murid duduk di kursinya masing – masing dan mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru atau tutor. Namun secara lebih luas belajar merupakan serangkaian proses panjang yang dialami oleh semua manusia selama hidupnya.
Apa yang dilihat, didengar dan dirasakan oleh manusia dapat dikatakan sebagai sebuah proses pembelajaran. Dr. Kowit Vorapipatana seorang anggota Direktorat
Jendral Pendidikan Non- Formal di Thailand dengan teori “khit-pen” dalam jurnal
Sumalee Sungsri menjelaskan bahwa proses pembelajaran sejatinya adalah seperti halnya pada pendidikan orang dewasa, dimana belajar diumpamakan
sebagai kendaraan untuk membantu peserta didik mengembangkan potensinya untuk mencapai tingkat keharmonisan yang mereka inginkan. Proses belajar
sejatinya adalah pilihan yang tidak boleh dipaksakan, seorang manusia mempunyai hak untuk menentukan sendiri proses belajarnya.
Slameto 2003: 113 kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon jawaban di dalam cara tertentu terhadap
suatu situasi. Kesiapan belajar adalah kondisi – kondisi yang mendahului
kegiatan belajar itu sendiri Nasution, 2003:179. Dari beberapa pernyataan di atas dapat ditarik beberapa kesamaan bahwa kesiapan belajar merupakan suatu kondisi
awal seorang peserta didik sebelum belajar yang ditunjukkan oleh peserta didik untuk mendukung tercapainya proses belajar yang baik dan optimal. Kesiapan
belajar yang baik tentunya tidak muncul dengan begitu saja akan tetapi harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Masing
– masing peserta didik juga tentunya akan memiliki kesiapan belajar yang berbeda
– beda sesuai dengan kemampuan mereka.
Kesiapan peserta didik untuk belajar akan membuat peserta didik tersebut
siap untuk melakukan pembelajaran, seperti pernyataan dari Philip L. Ramsey 2006 : 68
“If we assume that learning is a natural process and that when people are ready to learn lea
rning is bound to happen, then “readiness to learn” provides us with an effective lens to help us measure, describe and compare
learning organisations ”. Belajar adalah proses alami dan ketika seseorang siap
untuk belajar maka itu akan terjadi, kemudian “kesiapan belajar” yang tersedia dengan baik dapat membantu sesorang untuk belajar dengan lebih maksimal serta
dapat membentuk kebiasaan belajar. Kesiapan menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap hasil
belajar peserta didik. Seorang peserta didik yang telah memiliki kesiapan belajar yang baik sangat besar kemungkinannya untuk mendapatkan hasil belajar yang