Perhatian Sempit dan Luas Perhatian Fiktif dan Fluktuatif

Kesiapan yang baik akan ditunjukan dari perhatian peserta didik yang baik pula. Seorang peserta didik tentunya memiliki perhatian yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan perhatian ini tentunya diakibatkan oleh beberapa faktor. Menurut Abu Ahmadi 2009 : 146 ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perhatian, yaitu: 1 Pembawaan, adanya pembawaan atau bakat tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi, maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu. 2 Latihan dan kebiasaan, dengan adanya latihan dan kebiasaan seseorang dapat memiliki perhatian yang berbeda dengan orang lain, dan bukan hanya bakat saja. 3 Kebutuhan, merupakan sebuah dorongan, dengan adanya kebutuhan seseorang akan mencurahkan perhatiannya terhadap suatu hal. Semakin seseorang merasa butuh maka orang tersebut juga akan semakin memiliki perhatian yang besar. 4 Kewajiban, merupakan suatu hal yang harus dilakukan dan dibebankan kepada orang lain. Bagi seseorang yang menyadari atas kewajibannnya. Maka demi bertanggung jawab atas kewajibannya akan menuntut seseorang untuk fokus dalam perhatiannya. 5 Keadaan jasmani, kondisi fisik seseorang akan sangat berpengaruh terhadap perhatian dari orang tersebut, seseorang dengan fisik yang sehat dapat lebih fokus perhatiannya dan begitu juga sebaliknya. 6 Suasana jiwa, kondisi batin atau jiwa seseorang juga memegang peranan yang besar dalam mempengaruhi besar kecilnya perhatian. Seseorang dengan kondisi fisik yang baik belum tentu memiliki perhatian yang besar jika kondisi atau suasana jiwanya sedang dalam keadaan kurang baik. Untuk itulah maka kondisi atau suasana jiwa dapat berpengaruh terhadap perhatian seseorang. 7 Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri, perhatian tidak akan dapat terjadi jika tidak ada perangsang atau stimulus yang timbul dari objek yang akan diperhatikan. Besar kecilnya perangsang tentu akan berpengaruh terhadap fokus atau tidaknya perhatian seseorang, semakin besar perangsangnnya maka akan semakin besar pula perhatinnya.

2.1.2 Motivasi Belajar

Menurut Oemar Hamalik Djamarah, 2008 : 148, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Slavin Rifa’i dkk, 2011 : 159 motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu Noehi Nasution dalam Djamarah 2008 : 200. Berdasarkan pendapat – pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat dari motivasi adalah dorongan yang sangat besar dalam diri seseorang untuk dapat menggapai tujuannya. Motivasi dalam penelitian ini hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri sesorang yang disebut motivasi ekstrinsik Djamarah, 2008:149. Motivasi menjadi hal yang sangat penting serta harus dimiliki oleh peserta didik yang akan melakukan proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran tanpa adanya sebuah motivasi maka peserta didik tersebut hanya akan asal – asalan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi jugalah kesiapan belajar seseorang dapat terlihat, seorang peserta didik yang memiliki kesiapan belajar yang baik akan memiliki motivasi yang sangat tinggi dalam belajar, begitu juga sebaliknya jika seorang peserta didik yang tidak memiliki kesiapan belajar maka peserta didik tersebut juga akan sangat rendah motivasi dalam belajarnya. Motivasi dari masing-masing peserta didik tentunya akan berbeda-beda antara satu dengan lainnya, perbedaan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor. Seperti yang disampaikan oleh Rifa’i dkk, 2011: 162, setidak-tidaknya terdapat enam faktor yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi peserta didik. Keenam faktor yang dimaksud, adalah sebagai berikut:

2.1.2.1 Sikap

Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena

Dokumen yang terkait

DAMPAK FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT CAHAYA KURNIA BANGSA DESA BANJARWARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 18

Dampak Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Program Kejar Paket C Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cahaya Kurnia Bangsa Desa Banjarwaru Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012;

0 11 18

Hubungan motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan Paket C terhadap prestasi belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta

2 24 178

PENGARUH PROGRAM PELATIHAN MENJAHIT TERHADAP KEMANDIRIAN ALUMNI PESERTA DIDIK DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) CITRA ILMU KABUPATEN SEMARANG

4 24 108

MOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT TUNAS BANGSA BREBES

2 21 160

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KEJAR PAKET B DI KABUPATEN WONOGIRI (Studi kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kecamatan Jatisrono ).

1 26 18

MASJID AGUNG PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT BANJARANYAR KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN : STUDI ARSITEKTUR DAN ORNAMENTASI.

1 2 79

STUDI EKSPLORASI PELAKSANAAN PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO.

0 6 199

PARTISIPASI BELAJAR PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

0 1 245

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR UNGARAN -

0 0 53