3.3.3.2 Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing
Layanan bimbingan kelompok adalah adalah kegiatan yang dilakukan secara kelompok membahas materi yang diberikan pemimpin kelompok dan
ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa, yang dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu tahap orientasi, tahap
pembinaan norma dan tujuan kelompok, tahap mengatasi pertentangan- pertentangan dalam kelompok, tahap produktivitas, tahap pengakhiran kelompok
atau tahap terminasi. Sedangkan teknik role playing adalah teknik permainan yang berkaitan dengan pendidikan, dimana seseorang memainkan situasi
imajinatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya pemahaman diri, meningkatkan ketrampilan-ketrampilan berperilaku, menganalisis perilaku, atau
menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku seseorang, atau bagaimana seseorang harus berperilaku..
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Penelitian
Dalam suatu penelitian dibutuhkan populasi untuk diteliti. Arikunto 2006: 130 menjelaskan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Sedangkan Azwar 2006: 77 menjelaskan bahwa “populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dike
nai generalisasi hasil penelitian”. Sedangkan Sugiyono 2008: 80 menjelaskan bahwa “populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang memiliki kuantitas dan
karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan wilayah
generalisasi subjek penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksudkan adalah siswa kelas VB SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Alasan pengambilan kelas VB sebagai
populasi penelitian, karena peneliti memperoleh rekomendasi dari guru Bimbingan dan Konseling dan siswa kelas VB SD Hj. Isriati Baiturrahman 1
Semarang adalah kelas terbanyak atau sering menunjukan indikator kurang kesiapan belajar. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini
sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian dimaksudkan sebagai bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian. Arikunto 2006: 117 menjelaskan bahwa “sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Selanjutnya Sugiyono 2008: 81 menyebutkan bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimillki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling pengambilan sampel berdasarkan tujuan. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu
diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. Di mana teknik ini
merupakan teknik pengambilan sampel yang berdasarkan atas adanya tujuan tertentu, yaitu dengan cara pemberian skala kesiapan belajar kepada semua siswa
kelas VB SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang kemudian skala dianalisis sehingga memperoleh sepuluh siswa dari berbagai kategori yaitu 1 siswa dari
kategori sangat tinggi, 1 siswa dari kategori tinggi, 4 siswa dari kategori sedang, 3 siswa dari kategori rendah, dan 1 siswa dari kategori sangat rendah dari hasil pre-
test di kelas VB. Pengambilan sampel dari berbagai kategori dimaksudkan agar tercipta dinamika kelompok dalam layanan bimbingan kelompok teknik role
playing. Pengambilan sampel atau jumlah anggota kelompok sebanyak sepuluh orang dengan pertimbangan bahwa jumlah anggota bimbingan kelompok ideal
maksimal berkisar sepuluh orang .
3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data