delimit the players’power to define”. Role playing merupakan proses interaktif tentang memberikan definisi baru dan definisi ulang tentang dunia permainan
imajinatif yang dilakukan oleh kelompok pemain untuk mengenali kekuatan diri dimana satu atau lebih pemain akan memainkan karakter tertentu untuk
mendefinisi kekuatan yang dimilikinya. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa role
playing merupakan kegiatan permainan yang dilakukan secara kelompok dan anggota memerankan peran tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
sehingga ia mendapatkan pengalaman baru atau memperbaiki pengalaman lama untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan sosial dan intelektualnya.
2.3.2.2 Keuntungan dan Kelemahan Teknik Role Playing
Sebagai suatu alat belajar a learning device role playing mempunyai keuntungan-keuntungan dan kelemahan-kelemahan.Berikut ini dikemukakan
keuntungan dan kelemahan role playing yang dirangkum dari pendapat Morry dalam Romlah 1994: 58.
2.3.2.2.1 Keuntungan Teknik Role Playing
Keuntungan teknik role playing secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam tiga hal, yaitu: memberi kesempatan pengungkapan sikap dan perasaan
secara positif dan aman, mengaitkan apa yang dipelajari di sekolah dengan yang terjadi di dunia luar sekolah masyarakat, dan memberi motivasi siswa untuk
belajar karenan memberikan balikan yang langsung dan cepat. Keuntungan role playing dapat dirangkum sebagai berikut :
1 Memberi kesempatan siswa untuk mengekspresikan perasaan-perasaan yang tersembunyi.
2 Memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan masalah-masalah dan isu-isu pribadi.
3 Memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut merasakan yang dirasakan orang lain dan memahami motivasinya.
4 Memberikan latihan berbagai jenis perilaku. 5 Menggambarkan masalah-masalah sosial umum dan dinamika interaksi
kelompok baik secara formal maupun informal. 6 Menghidupkan penyajian deskripsi akademik materi pelajaran dan informasi
bibmbingan. 7 Memberi kesempatan bagi siswa-siswa yang kurang pandai berbicara dan
menekankan pentingnya ungkapan non-verbal dan respon-respon emosional.
8 Memotivasi siswa dan efektif karena siswa aktif. 9 Memberikan balikan yang cepat baik bagi siswa maupun fasilitator.
10 Berpusat pada siswa dan memenuhi kebutuhan siswa, kelompok dapat mengontrol isi atau bahan yang dipelajari dan kecepatan belajar kelompok.
11 Menghilangkan kesenjangan antara yang diajarkan di sekolah dengan yang terjadi dikehidupan yang sebenarnya.
12 Dapat merubah sikap.
13 Memungkinkan pelatihanpengajaran dibawah kontrol perasaan dan emosi.
2.3.2.2.2 Kelemahan Teknik Role Playing